Bhu & Akra

Bhu & Akra

Oleh:  Miafily  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
13 Peringkat
33Bab
10.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ana dan Cakra sudah berpacaran selama lima tahun. Selayaknya pasangan kekasih lainnya, ada banyak hal yang mereka lewati dalam kurun waktu lima tahun tersebut. Namun, tiba setelah sekian lama, Ana tiba di titik di mana dirinya lelah dengan hubungannya dengan Cakra. Ana lelah dengan Cakra yang otoriter. Namun, berpisah dengan Cakra tidak semudah yang dipikirkan oleh Ana. “Sadarlah! Kita memang tidak cocok. Waktu lima tahun, membuat kita menemukan lebih banyak hal yang bertolak belakang di antara kita. Maka dari itu, lebih baik kita putus.”—Tribhuana Halwatuzahra“Di sini, aku yang memegang kuasa. Karena itu, aku yang akan memutuskan kapan kita akan berpisah. Untuk saat ini, aku masih belum ingin berpisah denganmu. Karena … aku belum merasa bosan padamu.”—Cakradana Abinaya

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
ww afts
baguss kakk
2021-11-15 23:11:07
0
user avatar
Apriliaintans
liat dari blurb nya seru nih
2021-06-27 23:25:19
0
user avatar
Ulfah N
baguuus. Rapi penulisannya
2021-06-18 18:49:05
0
user avatar
Authoring
Cerita, alurnya bagus sekali, kak. Dapat salam dari >> My Girl is mine
2021-04-16 12:01:39
0
user avatar
intan
akra iblis berwujud malaikat untuk bhu😍 jadi pengen satu yg kaya akra🥰
2021-02-14 13:17:09
1
user avatar
fhivy30 rauf
up paling terrrlamaaaaaa
2021-01-28 20:15:08
1
user avatar
intan
si akra kalo lagi bersikap lembut bikin melelehh🤤🥰🥰
2021-01-21 22:03:14
1
user avatar
Barra Della
lanjukan dong mimi 😊
2021-01-17 07:26:41
1
user avatar
Barra Della
mulai baca
2021-01-07 04:56:55
1
user avatar
intan
uda baca 24 chp, tapi blm bisa nebak si akra,malah tambah binggung🤔🤔😅
2021-01-06 00:49:05
2
user avatar
intan
kok akra kaya plin plan ya🤔
2021-01-05 22:07:19
2
user avatar
riskandria06
Love love Miaaa💜
2020-12-26 15:55:29
1
user avatar
Apriliaintans
Aku disini mimi, semangatt❤
2020-12-21 17:23:31
1
33 Bab

Belum Bosan

 Jerit histeris terdengar dari tribun lapangan futsal yang terletak di gedung olahraga kampus Majaraya. Hal ini terjadi karena tahun ini, kampus Majaraya ditunjuk menjadi tuan rumah pertandingan futsal antar kampus. Kebetulan, siang ini tim futsal perwakilan kampus Majaraya tengah bertanding. Jadi, tidak mengherankan jika penonton didominasi oleh kaum hawa yang meneriakkan nama-nama mahasiswa yang menjadi primadona di kampus Majaraya, lebih tepatnya primadona untuk para remaja putri di kota ini.Tim futsal Majaraya terdiri dari lima mahasiswa yang memesona. Mereka terdiri dar
Baca selengkapnya

Tenggelamkan

 Kelopak mata Ana terasa berat untuk dibuka, ini pasti gara-gara tangisannya tadi malam. Ana duduk di tepi ranjang. Ingatannya kembali pada malam tadi. Rasa sakit hatinya masih jelas terasa hingga saat ini. Meskipun Ana menerima Cakra sebagai pacarnya atas permintaan opa serta omanya. Ana tetap merasa sakit dengan semua yang diucapkan oleh Cakra. Ini juga salah Ana. Kenapa dirinya menerima Cakra lima tahun yang lalu? Memang, saat itu Ana berpikir jika Cakra memang tidak sebaik yang dikatakan oleh opa dan omanya, Ana akan meminta putus. Sayangnya kenyataan tidak semudah yang dibayangkan oleh Ana. Selama lima tahun ini, Ana sudah lebih dari cukup mengenal Cakra. Kendali dalam hubungan ini ada di tangan Cakra, dan Ana hanya perlu menurut. Jika boleh jujur, Ana merasa tertekan dengan semua ini.
Baca selengkapnya

Cakra yang Menakutkan

 Karena Cakra harus membantu Bima di kantor, pagi ini Ana berangkat ke kampus sendirian. Begitu masuk kelas, Ana melihat teman-temannya berkumpul dan membicarakan hal serius. Karena posisi mereka yang memunggungi pintu, mereka tidak tahu jika kini Ana sudah tiba. Ana juga memilih untuk melangkah perlahan agar tak mengganggu pembicaraan mereka. “Tangan
Baca selengkapnya

Gazebo

 “Benar, tidak apa-apa Kakak tinggal?” tanya Fatih.Ini hari kedua Fatih di Indonesia, dan sayangnya ia harus meninggalkan adiknya yang sakit, untuk segera kembali bertugas di rumah sakit. Di hari pertamanya ini, Fatih sudah memiliki jadwal operasi yang harus ia tangani. Ia merasa sangat bersalah jika harus meninggalkan Ana dalam kondisi seperti ini.  “Kakak telepon Cakra ya, dia pasti mau menemanimu selama Kakak bertugas,” bujuk Fatih untuk kesekian kalinya. Jika saja Ana mau dir
Baca selengkapnya

Cemburu

  “Rumah sakit?” gumam Ana dalam hati saat sadar dari tidur panjangnya. Ana melirik jarum infus yang menancap di tangan kanannya. Ia benci jarum suntik, ia benci infus. Ia benci apa pun yang berkaitan dengan rumah sakit, kecuali kakaknya tentunya. Hal ini bukan tanpa alasan. Dulu, saat Ana masih duduk di bangku sekolah dasar, Ana harus dirawat di rumah sakit selama beberapa bulan karena penyakit tifus. Karena itu, Ana tidak suka dengan rumah sakit. Itu juga yang menjadi alasan Fatih untuk menjadi seorang dokter. I
Baca selengkapnya

Anak Kucing

 Setelah pertemuan dengan kedua orang tua Cakra, Ana tidak bisa kembali meminta putus pada Cakra. Ayolah, meskipun dirinya memang ingin putus dengan Cakra, Ana tidak mungkin bertindak gila dengan memaksa putus, sementara ada satu nyawa yang dipertaruhkan dalam hal itu. Ana belum siap menjadi tersangka pembunuhan, dan sampai kapan pun dirinya tidak akan pernah siap. Jadi, pada akhirnya Ana masih menyandang status menjadi kekasih Cakra. Tentu saja hal ini membuat Ana merasa bingung. Apalagi akhir-akhir ini Cakra bersikap sangat manis padanya, sikap otoriternya telah berkurang drastis. Sikapnya seakan-akan tengah memohon maaf tanpa mau mengutarakannya dengan lebih jelas.
Baca selengkapnya

Panji

 Pagi menjelang, Ana terbangun di kamar bernuansa abu-abu gelap. Ia dengan jelas bisa mencium aroma Cakra yang membuat paru-parunya menari-nari senang. Baik, abaikan pikiran konyol Ana barusan! Sepertinya Cakra membawa Ana ke kamar pribadinya. Untunglah, karena Ana memang tidak mau tidur dengan Ely. Tenang saja, Ana juga tidak tidur dengan Cakra. Ana yakin, karena dirinya tidur tepat di tengah ranjang dan tak menemukan jejak-jejak yang menunjukkan bahwa Cakra juga tidur di ranjang tersebut. Pasti Cakra tidur di kamar kecil yang terhubung dengan kamar Cakra ini. Ana bangun dari posisinya bertepatan dengan Cakra yang ke luar dari kamar mandi. Pria itu tampaknya baru saja mandi, rambutnya saja masih terlihat basah.
Baca selengkapnya

Ilmu Hitam Cakra

 Ana tersenyum saat membaca pesan dari Panji. Pria itu adalah teman kecilnya. Dulu, Ana dan Panji bertetangga. Sayangnya mereka tidak lagi bisa bertemu, karena keluarga Panji harus pindah saat perusahaan ayah Panji mengalami masalah finansial. Jadi, setelah itu Ana dan Panji putus kontak. Ketika pertama kali bertemu setelah sekian lama, Panji dan Ana tak membutuhkan banyak waktu untuk saling mengenali. Ana kembali tersenyum saat membaca balasan chat Panji.Ana tengah berada dalam suasana hati yang baik saat ini. Ia bahkan sampai lupa akan peringatan C
Baca selengkapnya

Break

             Dengan kepala tertunduk dalam, Ana duduk di tepi ranjang. Ia sudah sangat lelah sepulang dari restoran di mana dirinya tanpa sengaja bertemu dengan Panji. Sikap Cakra yang sejak awal aneh, semakin aneh saat Panji bergabung makan siang dengan mereka. Pada akhirnya makan siang itu menjadi sangat canggung saat Cakra dan Panji bertukar beberapa kata perkenalan dengan saling menatap tajam. Ana juga tahu, jika kedatangan Panji bukan kebetulan. Cakra ternyata melihat pesan-pesan yang dikirim oleh Panji, dan mengatur pertemuan tersebut tanpa sepengetahuan Ana.
Baca selengkapnya

Tidak, Akra!

 Sudah tujuh hari Ana bebas dari cengkraman Cakra yang membuatnya sesak tiap hari. Seminggu ini, Ana memang tak pernah bertemu dengan Cakra. Begitupula dengan Cakra, pria itu juga tidak pernah mengirim pesan atau berusaha untuk menemui Ana. Di kampus pun, Ana tidak pernah melihat keberadaan Cakra atau teman-temannya. Tasha dan Kekeu juga tidak membicarakan masalah Cakra atau kekasih mereka saat bersama dengan Ana. Karena itu, desas-desus mengenai putusnya Ana dengan Cakra tersebar luas. Sampai sekarang belum ada yang berani menanyakan kebenaran kabar itu pada Ana. Ana sendiri tidak mau repot-repot mengonfirmasi masalah ini pada semua orang lain. Sudah cukup selama ini Ana menjadi pusat perhatian saat menjadi kekasih Cakra. Ana in
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status