Batal Akad

Batal Akad

By:  Diganti Mawaddah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
16 ratings
54Chapters
15.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sekuel 'Istriku Tunarungu' Parni sudah pernah gagal menikah karena ditinggalkan begitu saja oleh calon mempelai pria di hari pernikahan mereka. Kini, disaat luka itu sembuh dan Parni akan kembali menikah dengan duda yang mencintainya, bahkan tinggal tiga pekan lagi, Parni malah diperkosa oleh teman adiknya sendiri.

View More

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Arif Zaif
lucu poll pokoke ,ngakak sampe bengek gara-gara parmii yang polos bin lemot serta bolot,,sukses selalu buat bunda author author ,
2022-12-27 05:32:15
0
user avatar
AngelRos
Lucu banget Thor tokoh2nya dan banyak hikmah... asli sering ketawa bacanya.. thanx Thor
2022-09-16 05:05:25
0
user avatar
javier syahbana1
belum ada update lagi?
2022-05-20 20:54:05
1
user avatar
Kanjeng Ayu
updatenya kk dah gak sabar cerita selanjutnya
2022-04-23 12:02:03
1
user avatar
javier syahbana1
Wahh.. Belum muncul supermi
2022-04-11 16:31:30
1
user avatar
elya dwi admoko
belum ada update nih?
2022-04-07 05:04:37
0
user avatar
Aries Kim?
parmi parni keren semua .... lanjut kakkkk
2022-03-19 10:18:13
1
user avatar
A_De xixiixiii
Keren Sequel dari Parmi , gantian kisah tetehnya Parni pasti g kalah seru ama kisah adeknya. semangat akak ~...~
2022-02-25 23:15:27
2
user avatar
Bee ♡
Bagus Ceritanya kak , yok Next kakak pLease ~
2022-02-25 14:56:54
2
user avatar
Via
DUH ALI BIKIN EMOSI TINGKAT DEWA, pen nyokot online Ali rasanya coba deket tak Hih si Ali x_x
2022-02-25 13:07:41
1
user avatar
A _V
Yeay cerita Baru ,, Semangat Teh ditunggu karya2 teteh seLanjutnya ,muach
2022-02-25 12:58:37
1
user avatar
Van_Ok💜
EH ADA TEH PARNI ,, musim Pandemi kek gini jd keinget ama Masker Ajaib ALi xixixixi Semangat Trus berkaryanya Teteh Love U ~(^з^)-♡
2022-02-22 17:15:41
3
user avatar
An_Da
Teh Parniiiiiiiii semangat (╥﹏╥) G jd nikah Sama Bang IQbaL , ntar dpt gantinya yg Lebih baik seLaLu suka sama Semua Cerita teteh Diganti ,g ada Yg mengecewakan♡♡
2022-02-22 17:07:03
3
user avatar
V_N
Teh Parniiii (。’▽’。)♡ jodoh mah g akan nyasar dan Tertukar nyak Teh,meskipun JaLan Buat Bersatunya terjaL dan penuh Liku (´ ▽`).。o♡ ditunggu Part Citat tamaL Mandinya , xixixixiiiiiii (´∀`)♡
2022-02-22 14:29:24
2
default avatar
nengyulia6125
seru... ada lucunya ada suka duka nya... pokoknya sukaaa... kapan up lagi kak?
2022-04-13 06:47:49
0
  • 1
  • 2
54 Chapters

1. Hari Pertunangan

Parni menikmati waktu sore yang sejuk sambil bermain dengan ketiga keponakan kembarnya. Wajahnya tersipu malu, dadanya sedari pagi turut berdebar. Nanti malam, keluarga besar Iqbal akan melamarnya. Tidak pernah disangka-sangka, akhirnya sebentar lagi ia akan menikah dengan Iqbal. Tidak apa jika duda, asal baik dan bertanggung jawab, juga mencintainya. Parni yang awalnya ragu, menjadi yakin setelah Iqbal membawa Parni berkunjung ke rumah keluarga besar Iqbal. Mengenalkannya sebagai calon istri.Betapa bahagianya Parni saat itu, bahkan hingga hari ini rasanya udara dalam dadanya berlomba ingin keluar, menikmati kelegaan menanti jodoh yang akhirnya datang jua. Kegagalan pernikahan Parni yang pertama, sempat juga membuatnya ragu menerima Iqbal. Namun duda itu dengan segala cara membuat hatinya luluh."Teh, sana mandi! Habis magrib lho acaranya," ujar Parmi pada kakak perempuannya."Iya, sebentar," sahutnya sambil mengulum seny
Read more

2. Kencan Berakhir Petaka

Parni sudah berdandan rapi, memakai baju kaus couple yang dibelikan oleh Iqbal. Lengkap dengan rok plisket yang panjangnya hingga betis, serta rambut yang diikat tinggi menyerupai ekor kuda. Tak lupa tas selempang rajut hasil buatannya. Tautan antara jari telunjuk dan juga jempol, memutar-mutar cincin lamaran yang semalam ia dapat dari calon mertuanya. Sedikit longgar tak apa, nanti jika sudah menikah, pasti jemarinya ikut melebar, seperti Parmi, adiknya saat ini.Parni memilih duduk di teras sambil menunggu Iqbal yang akan menjemputnya siang ini. Mereka akan pergi menemui Event Orginazer yang akan membantu terlaksananya acara pernikahan mereka. Sebenarnya Parni tidak terlalu paham, ia lebih suka jika acara berlangsung sederhana. Namun apalah daya, jika Iqbal dan keluarganya yang ingin memberikan pesta meriah untuk Parni.Senyumnya tak kunjung surut dari semalam, terharu dan juga bahagia bercampur jadi satu. Makannya lebi
Read more

3. Kesucian yang Terenggut

21+Brondong kesepian, duda galau, duda pending, perawan ting-ting, setengah perawan, hampir tidak perawan. Dilarang keras baca part ini! Karena dapat menyebabkan minta dikawinin.🤣🤣🤣****Seorang lelaki dewasa tengah duduk gelisah di kursinya, sudah dua puluh menit sejak dia kembali dari kamar mandi, pacarnya tidak ada. Iqbal mencoba untuk tidak berpikiran jelek. Dengan sabar ia menunggu sang kekasih yang tidak kunjung keluar dari lorong toilet. Tas selempang rajut milik pacarnya pun tergelatak manis di atas meja. Tentu saja itu yang membuat Iqbal berpikiran kalau Parni sedang berada di toilet.Iqbal menarik nafas gusar, matanya sejurus ke arah lorong toilet, namun tak ada tanda-tanda juga. Akhirnya Iqbal memutuskan untuk menyusul Parni di toilet wanita. Ada petugas wanita muda di sana yang sedang membersihkan kaca."Mba, Permisi," sapa dengan
Read more

4. Bu Miranti ke Apartemen Ali

Awan gelap memayungi bumi, kelam dan dingin merasuk pori-pori kulit. Hujan besar sepertinya sebentar lagi akan turun, melihat awan yang tadinya putih, kini berganti warna. Tangan lelaki dewasa itu gemetar, bahkan dadanya tidak berhenti berdetak dengan sangat cepat saat mendengar kabar calon istrinya pulang ke rumah dalam keadaan tidak baik.Hatinya resah, ia merasa begitu bersalah pada Parni. Ia akan bertanggung jawab apapun itu, Iqbal akan berusaha berlapang dada. Jika ini adalah bagian dari ujian cintanya pada Parni.Iqbal membuka pintu pagar rumah Anton, sepupunya. Kemudian masuk dan memarkirkan motornya di samping mobil Anton. Dengan tergesa ia turun dari motor. "Assalamua'alaykum," ucapnya di depan pintu rumah Anton."Wa'alaykumussalam," jawab Bik Jum, pembantu rumah keluarga Anton. Lalu membukakan pintu untuk Iqbal."Masuk, Den, sudah ditunggu!" Bik Jum mempersilakan Anton untuk langsung menuku
Read more

5. Siapa Wanita Itu?

Parni hanya bisa memandang sendu punggung Iqbal yang berjalan keluar dari kamarnya. "Aku mencintaimu, Mas," lirihnya sangat pelan, sehingga hanya helaan nafas dan air mata yang dapat mendengar gumamnya. Setelah pintu itu tertutup, Parni turun dari ranjang sambil tertatih, kembali mengunci pintu kamar sebelum adik dan ibunya masuk ke kamar lalu mengintrogasinya. Wajahnya tampak meringis saat merasai perih dan kebas pada kewanitaannya saat ia berjalan menuju kamar mandi kecil yang berada di dalam kamarnya.Bu Parti yang sedang melatih Andrea berjalan di teras, menoleh pada Iqbal yang wajahnya murung, matanya memerah seperti baru saja menangis, "nak Iqbal, ada apa?" tanya Bu Parti mendekat pada Iqbal."Maafkan saya, Bu. Saya tidak tahu lagi sekarang harus bagaimana?""Bagaimana apanya, Bal?""Saya pulang dulu, Bu. Besok saya kembali lagi." Hanya itu saja yang keluar dari mulutnya, membuat B
Read more

6. Memilih Pergi

Dua hari sudah Parni tidak keluar kamar, makanan pun tidak ia sentuh. Hanya air putih yang bisa masuk ke dalam mulutnya, karena jika ia memaksa memasukkan nasi ke dalam mulutnya, yang ada ingatan tentang bagaimana Ali melumat bibirnya tanpa ampun, membuat ia serasa ingin muntah. Masih dengan air mata yang menggenang, Parni mengusap kasar bibirnya, terkadang ia juga memukul kepalanya berkali-kali, merasa sangat bodoh dengan dirinya. Karena dirnyalah yang masuk ke dalam kandang macan yang sedang tidak sadarkan diri. Parni tidak bisa menyalahkan siapapun, sudah cukup, ia takkan mampu menimpa ujian lebih berat dari ini.Tuk!Tuk!"Teh, ada Mas Iqbal," panggil Parmi dari balik pintu kamar Parni."Ni, ini saya datang," potong Iqbal cepat, karena memang ia berdiri bersama Parmi.Tak ada sahutan, kemudian ia memutuskan untuk menggerakkan handle
Read more

7. Cincin Sebagai Petunjuk

Parni berjalan cepat keluar dari area sekolah Iqbal. Tetapi sebelumnya ia sudah menitipkan sepucuk surat untuk Iqbal pada penjaga sekolah. Ia berharap, Iqbal menerima keputusannya dan mau memaafkannya. Walau hatinya begitu sakit saat ini. Dengan naik turun dua angkutan umum. Sampailah Parni di terminal Lebak Bulus. Berkali-kali ia menghembuskan nafas kasar, ke mana kakinya ini harus melangkah, ia tidak tahu. Ia memilih membeli tiket tujuan Surabaya. Semoga ia bisa melupakan semua kejadian kelam di Jakarta, dan hanya akan kembali lagi, jika rasa sakitnya sudah sembuh."Pak Iqbal!" panggil penjaga sekolah tersebut, saat Iqbal akan mengeluarkan motornya dari parkiran."Ya, Pak. Ada apa?" tanyanya."Ini ada titipan surat dari wanita bernama Parni." sambil memberikan sepucuk surat pada Iqbal."Parni? Tadi ke sini?" tanya Iqbal dengan pupil melebar. Dadanya berdegub sangat kencang.
Read more

8. Dokter Alan dan Bu Miranti

Selamat membaca"Sayang, masa lipstik ibu yang mahal dibawa Teh Parni," rengek Parmi pada suaminya yang saat ini sedang menyantap makan siangnya dalam kamar, sebelum berangkat mengajar."Yang mana?" tanya Anton."Yang dua juta itu, Pa. Yang suka dipake Syahrini."Hukk..hukkk...Anton tersedak. Parmi dengan cekatan memberikan minum pada suaminya."Kok mahal betul lipstiknya, Bu?""Ish, kan biar kenyal itu lho, Pa. Ga kriuk kayak bibir Teh Parni.""Ya sudah nanti beli lagi. Jangan mahal-mahal, Bu. Sayang uangnya.""Iya, ibu mau beli lipstik yang dipakai Nikita Mirzani aja, Pa. Murah lima ratus ribu, ibu mau beli empat buat stok. Seksi tahu Pa, siapa tahu bibir ibu bisa kayak Nikita Mirzani, gini nih, bibirnya." Parmi memonyongkan bibirnya di depan Anto
Read more

9. Kebenaran yang Diketahui Ali

"Kenapa cincin pertunangan anak saya ada di apartemen anaknya Pak Dokter?" tanya Bu Parti heran. Begitu pun juga Parmi yang sama herannya."Cincinnya terbang kali, Bu," sahut Parmi polos. Bu Parti sampai melotot pada Parmi sambil menggelengkan kepala."Yang terbang itu otak kamu, Parmii..., udah ke dalam dulu potongin kue yang tadi dibawakan dokter Alan," sewot Bu Parti sambil berbisik pada anaknya. Parmi meraba kepalanya, "tapi otak Parmi masih ada ini, Bu." Balas Parmi."Iya emang masih ada, tapi sudah ga terlalu berfungsi. Udah ke dalam dulu bawain kuenya!" Parmi pun bangun dari duduknya,berjalan ke arah dapur. Bu Parti memandang serius kembali pada kedua tamu yang duduk di depannya ini."Jadi bisa dokter ceritakan kenapa cincin Parni ada di apartemen anak ibu? Apa Parni ke sana?""Begini Bu Parti, jika saya boleh tahu, Parni pergi dari rumah hari apa?"
Read more

10.A. Mengabari Keluarga

Ali termenung menatap langit-langit kamarnya. Setelah menerima telepon dari mamanya, membuat Ali malas untuk ke kampus hari ini. Samar-samar, penggalan mimpinya sepekan ini, menari-nari di pelupuk matanya. Seorang wanita merintih sedih dan memanggilnya dirinya dengan sebutan 'Den'. Ali meremas rambutnya kasar, inilah jawaban dari mimpinya. Parnilah yang ternyata telah ia gagahi. Dan dia harus menikahi Parni secepatnya, setelah keberadaan Parni diketahui. Itulah yang tadi mamanya sampaikan sambil terisak."Apa jadinya menikah tanpa cinta?" gumamnya tipis sambil mengusap wajahnya. Ia benar-benar merasa menyesal dengan semua perbuatannya, seandainya waktu bisa diputar kembali, tentulah ia tidak ingin masuk ke dalam club dan minum-minum. Namun semua sudah terjadi dan ia harus bertanggung jawab atas semua perbuatannya.Ali menggeleng keras, saat suara rintihan itu kembali masuk mengisi gendang telingany
Read more
DMCA.com Protection Status