Amber Dirjaya Wijaya, dikhianati oleh suami dan sahabatnya--Citra Adelia Kusuma, selama bertahun-tahun lamanya. Tidak ada yang bisa menahan pembalasan Amber pada kedua orang yang telah mengkhianatinya, wanita itu bertekad menghancurkan keduanya yang telah menjerumuskannya begitu dalam. Citra yang iri dengan kehidupan Amber, berani bermain api atas bujukan dari asisten pribadinya. Citra adalah model terkenal yang diorbitkan oleh Amber, tapi balasan yang diberikan justru sangat menyakitkan. Ada penghianatan di balik penghianatan. Tidak ada yang mengetahui jati diri Amber, kecuali sahabat yang merangkap sebagai asisten pribadinya. Bahkan suaminya terkejut saat mengetahui siapa Amber dan apa saja yang dimiliki oleh istrinya itu. Demi menyelamatkan perusahaan yang dibangun oleh orang tuanya, Amber menerima perjodohan dari teman lama kedua orang tuanya. Penjajakan selama tiga bulan membawa keyakinan pada Amber, jika calon suaminya yang sekarang lebih baik dari mantan suaminya yang seorang casanova. Pernikahan kedua Amber, membawanya pada kebahagian, tapi menguak sesuatu yang tidak pernah dibayangkan oleh wanita berdarah campuran itu. Pembalasan apa yang dilakukan oleh Amber, pada orang-orang yang menyakiti dirinya dan keluarga besarnya? Rahasia besar apa yang selama ini disembunyikan oleh Amber seorang supermodel papan atas?
View More"Hei, kamu!" pekik Citra.Saat satu pelayan lewat di depannya, setelah pesta usai. Wajah pias pelayan itu sangat kentara, matanya tidak berani melihat ke ara Citra."I-iya, Nona Citra," lirih suaranya.Dahi Citra mengernyit, saat mendengar jawaban si pelayan, tapi itu tidak membuatnya senang. Citra butuh pelampiasan. karena acara yang sudah di susunnya berantakan dan pelayan malang inilah yang menjadi target pelampiasan amarahnya."Pijat bahuku sekarang, aku sangat lelah," perintah Citra dengan suara rendah, tidak seperti biasanya.Pelayan itu segera mendekat dan melaksanakan apa yang diminta oleh majikan barunya. Dia lupa panggilan untuk wanita yang ada di depannya, hanya karena hal sepele, pelayan yang baru bekerja satu tahun di kediaman Charles itu akan menanggung akibat dari kekesalan Citra yang terpendam."Kenapa di situasi seperti ini, Zera malah tidak datang!" Kesal Citra, mulutnya tidak berhenti mengomel."Kecilkan suaramu, kepalaku sedang pusing!" Charles yang masuk ke kamar l
Di rumah Charles sudah ramai dengan orang-orang yang mendekorasi setiap ruangan, Citra tanpa ijin dari yang punya rumah berani melakukannya. Dia dengan pongah berjalan masuk ke dalam rumah, seperti dulu saat Amber masih menjadi sahabatnya."Persiapan sudah hampir delapan puluh persen, Nona." Seorang staaf WO memberi penjelasan pada Citra, yang tengah memperhatikan dengan seksama setiap detail hiasan yang terpasang."Kenapa poto-poto itu tidak diturunkan?" tanya Citra dengan kesal."Hmmm, kami tidak diperbolehkan menyentuh poto-poto itu, Nona. Setidaknya, poto-poto itu samar, tertutupi oleh bunga-bunga segar ini," Staff WO memilih mencari aman, dia tahu sedang berhadapan dengan siapa.Pernyataan Staff Wo membuat Citra kesal, padahal dia sudah meminta dengan khusus untuk membersihkan semua dinding dari hiasan apapun, terlebih poto. Harapannya tidak sesuai dengan kenyataan, ingin dia protes, tapi dia harus menjaga imagenya saat ini."Baiklah," ujar Citra.Dia meninggalkan staff itu, dan m
Setelah pertemuannya dengan Citra, Charles mengunjungi Amber di penjara. tidak memakai namanya, karena dia yakin Amber akan menolak bertemu dengannya. Charles iungin Amber menerima anaknya, setidaknya tidak membuang dan menyingkirkan anak kandungnya. Charles tidak berpikir betapa sakit hati Amber saat mendengar kenyataan ini. Lelaki memang maunya menang sendiri.Cukup lama, Charles menunggu Amber menemuinya. Kata petugas jaga, Amber sedang mengikuti kegiatan dan wanita itu memilih mengikuti kegiatan dari pada harus bertemu Charles saat ini."Untuk apa kamu menemuiku lagi?" ketus Amber, "bukannya lebih baik langsung kita akhiri saja pernikahan aneh ini, agar tidak saling membuat kecewa?" Pertanyaan Amber membuat Charles terdiam.Lelaki itu mendekati Amber, memeluk istrinya penuh dengan luapan rasa rindu dan cinta yang tidak berubah. Entah siapa Amber sebenarnya, tapi hati Charles sudah terpaut dalam dengan wanita yang ada didekapannya. Tidak peduli, Amber menolak dirinya berkali-kali,
Dengan perasaan membuncah, Citra mendatangi Charles. Memeluk lelaki yang menitipkan benih di dalam rahimnya. Memang, awalnya Citra pun menolak memiliki anak, bukan karena tidak ingin, tapi ada kontrak yang tidak bisa dia langgar. Sekarang adalah kesempatan untuk benar-benar merebut Charles dari Amber dan mengalahkan pesaingnya itu dalam hal apapun."Ada apa kamu ke sini?" tanya Charles, lalu melepaskan diri dari dekapan Citra yang cukup erat."Aku memiliki hadiah yang sangat besar untukmu dan ini akan mengubah dunia kita," Citra berujar dengan semangat yang membara.Dia yakin, kali ini Carles benar-benar akan berpaling pada dirinya, bukan hanya berpaling dari ranjang hangatnya Amber saja."Berita terbaik untukku saat ini hanya kebebasan Amber saja!" ketus charles.Lelaki itu hanya mesra saat hasratnya sudah memuncak, setelahnya dia akan memandang hina pada setiap wanita yang memuaskannya, tidak terkecuali Citra."Benar!" ujar Citra dengan senyum lebar, sedangkan Carles mengernyit tidak
Baru beberapa langkah, Citra terhuyung. "Apa kamu tidak melihat tubuhku yang sebesar ini?" tanya orang yang bertabrakan dengan Citra."Aku tidak sengaja!" bentak Citra.Bukannya meminta maaf, Citra makin membuat suasana panas. Bagaimana tidak, bukannya meminta maaf, dia malah berkacak pinggang dan melotot. Tentu saja memancing orang yang bertabrakan dengannya emosi."Kau-!" baru saja akan bersuara, orang yang bertabrakan dengan Citra terdiam."Nona Citra?" sapa Adrian, yang mendengar suara Citra mengema.Citra menoleh, dan menurunkan tangannya yang berada di pinggang. Menghela napas panjang dan menahan kesal, karena dia ketauan datang dan tidak mungkin pergi begitu saja."Hai," sapa Citra.Wanita itu langsung masuk ke dalam ruangan Zera, meninggalkan orang yang bertabrakan dengannya. Membiarkan emosi orang itu menguap, tanpa bisa dilampiaskan."Sudah diperiksa?" tanya Citra."Tentu saja," Adrian yang menjawab. "Zera hamil anakku, dan aku ingin segera menikah dengannya dan menjadikan d
"Untuk apa?" tanya Citra dengan wajah penuh selidik, "bukannya jadwal operasi masih bulan depan, ya?" lanjutnya dengan ekspresi curiga."Aku takut, perutmu akan sakit setelah menghabiskan dua cup rujak," balas Zera.Zera menghela napas panjang, akankah dia mengatakan jika Citra sedang hamil anak dari Charles. Bukankah hal ini yang sejak lama mereka rencanakan, menjadikan Citra sebagai Nyonya Charles. Lalu, mengapa Zera sepertinya tidak menyukai hal itu. "Kamu kenapa?" tanya Citra, saat meliat wajah Zera yang memucat."Entahlah," Zera memilih duduk, karena dirinya merasa lelah."Seharusnya, kamu yang ke rumah sakit! Bukan aku!" ketus Citra dengan menyodorkan sebuah kartu. "Tanggal lahirku," ujra Citra dengan senyum.Dengan tangan gemetar, Zera mengambil kartu yang diberikan oleh Citra dan menanyakan untuk apa kartu yang dia pegang."Tentu saja untukmu! Pergilah dan sembuhkan dirimu. Masih banyak pekerjaan yang harus kamu selesaikan, yang paling pasti, membantuku menjadi Nyonya Charles!
Citra menggeliat, merasai tubuhnya yang remuk redam akibat ulah Charles. Tangannya meraih sesuatu, tapi yang diraih tidak ada. Wanita itu membuka matanya dan melihat ke arah samping, tidak ada Charles di sana. Dengan cepat, Citra memakai kimononya dan menghidupkan lampu kamar, sejenak dia tertegun, karena masih melihat Charles di kamar yang sama dengannya. Apa mungkin, Charles sudah mulai mencintainya, karena beberapa hari ini, mereka menghabiskan hari-hari bersama."Aku kira kamu pergi," ucap Citra manja, sembari memeluk Charles yang sedang memandang langit malam.Charles, melepas pelukan Citra, membalik tubuhnya dan menatap wanitanya. Menyelami mata yang mampu menghipnotisnya, setiap kali bercinta. Apakah di matanya itu ada kebohongan yang tersembunyi, ataukah memang benar ada cinta yang besar untuknya."Apa yang bisa kamu berikan untukku, sebagai tanda bahwa kamu benar-benar mencintaiku?" Charles mencoba menguji Citra, mencari kebenaran dari jawaban yang akan diberikan oleh wanita y
"Maaf, Tuan. Bukannya tadi kita dari sana, dan kemungkinan bertemu dengan Nona Amber sangat tipis!" ujar Adrian mengingatkan.Charles kembali mengumpat dan sekarang meminta asistennya mengantarkan dia ke rumah sakit, sebelumnya dia mendapat kabar jika Citra sudah diijinkan pulang. Charles yakin, Citra tahu sedikit tentang Amber yang tidak dia ketahui. Lelaki itu juga meminta Adrian mencari tahu ulang tentang istri dan keluarganya."Cari tahu yang benar dan teliti, jangan sampai terlewat!" pinta Charles dengan nada tegas dan Adrian hanya mengangguk.Selama perjalanan menuju rumah sakit, tidak ada lagi yang bersuara. Charles dengan pikirannya yang sedang menduga-duga, sedangkan Adrian fokus pada poselnya. Memerintahkan anak buahnya untuk mencari tahu tentang kehidupan Amber, sebelum menikah dengan bosnya."Ingat, aku butuh informasi itu secepatnya!" Charles bersuara."Saya mengerti, Tuan." Balas Adrian patuh.Kisah Adrian, sangat mirip dengan Citra. Hanya saja, Adrian dibuang keluargany
Setelah baku hantam, dua lelaki yang ada di hadapan Amber diam dan mengatur nafas mereka masing-masing. Bukan karena keinginan mereka menghentikan pertarungan, tapi karena paksaan dari para sipir, yang mendampingi."Sudah berkelahinya?" Rasanya, Amber ingin menampar kedua lelaki yang membuatnya pusing mendadak."Jika tidak karena dia duluan, aku tidak akan mau meladeninya!" ketus Charles.Jhon yang datang untuk memberikan laporan tentang usahanya mengambil alih saham milik Citra, terbakar cemburu. Disaat melihat Charles masih berupaya merayu, Amber dengan segala bujuk rayunya. Jhon marah, karena ulah Charles-lah, wanita yang dia cintai mendekam di balik jeruji besi. lelaki itu lebih memilih Amber berbahagia, meski bukan dengannya."Lelaki bajingan! Tidak sadar dengan apa yang sudah kamu perbuat dan menyebabkan wanita sebaik Amber berada di sini!" teriak Jhon, yang masih kesal.Amber menghela napas panjang dan melakukan peregangan otot, kemudian berdiri, meninggalkan dua lelaki yang sed
Mobil mewah Toyota Crown, berhenti tepat di depan lobi PT. Dirjaya corp. Kaki mulus yang mengenakan high heel merah mengkilap, turun dengan anggunnya. Gaun berwarna biru, dengan belahan dada cukup rendah menambah kesan glamor pada wanita berambut panjang itu.Amber ingin sekali beristirahat tanpa ada gangguan dari siapapun, dari itu dia memilih pergi ke perusahaan milik mendiang orang tuanya, yang dikelola oleh orang yang sangat dia percayai. Namun, sebuah pesan video yang masuk ke ponsel miliknya membuat Amber gelisah dan marah. Bagaimana tidak, di dalam video tidak senonoh tersebut ada adegan dua orang yang teramat dia percayai"Berani-beraninya mereka menghianatiku seperti ini!" ucapnya kesal dengan berteriak.Amber beranjak dan berjalan dengan langkah tergesa-gesa menuju di mana mobilnya terparkir, dia tidak memperdulikan orang-orang yang menyapanya. Bahkan wakil CEO, yang memanggilnya dia abaikan. Amarah sudah menguasai wanita cantik dengan tampilan yang sangat mempesona.Setengah...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments