Aéroport Paris-Charles de Gaulle, pukul tujuh pagi dan kepalaku yang pengar. Pergi tanpa rencana, terburu-buru dan yang pasti tanpa perhitungan membuat melelapkan diri barang satu jam saja di pesawat, pun tak bisa. Kepala berputar, sibuk menyusun rencana. Perihal hidup, yang tak lagi sama.Aku terus menarik koper, keluar bandara sebab keberadaan si brengsek Mark tak terlihat di area penjemputan. Padahal, ia sudah berjanji akan menjemput kakaknya yang cantik jelita ini di bandara. Dua manusia menyebalkan lainnya bahkan sengaja menutup telepon sebelum aku sempat mengatakan apapun.Ah ... hidupmu sempurna, Nye!Karena terus bersungut, kesialan datang. Menambah kekesalan, aroma muram dan keinginan untuk mengumpat naik ke permukaan dua kali lipat. Sebab, bayangkan Alexander McQueen tercintaku tiba-tiba patah karena kakiku yang terkilir. Aku terjatuh dengan kedua tangan yang sibuk melilitkan kain sebagai penutup kepala, kacamata hitam dan masker di wajah.Aku tersuruk ke lantai dengan tidak
Terakhir Diperbarui : 2024-11-30 Baca selengkapnya