Share

Bab 3

Author: Nanasshi
last update Last Updated: 2024-12-02 18:42:30

Macarons berwarna ungu dan dua gelas affogato di meja sudut, Ten Belles cafe milik Dio. Aku masih diam, cemberut dan mengabaikan tatapan ingin tahu dari dua netra bulat milik sahabatku. Sebab pikiran, sedang terbagi menjadi beberapa bagian. 50% di Indonesia dengan 'dia' si pemeran utama, 25 % di Belle Epouqe dengan dua Squishy yang menyebalkan dan 25 % lagi entah berada di mana. Berjalan-jalan, menghambur tak tahu arah.

Intinya, aku sedang dalam mode bodoh!

"Jadi siapa gadis kembar menggemaskan yang manggil kamu Aunty?"

Aku mendelik ke arah Dio sebagai tanda tak ingin diusik, namun laki-laki pendiam itu masih saja sibuk menelisik.

"Oke ... oke. Aku ketemu dua squishy itu kemarin pagi di bandara."

"Jadi itu cucu nenek Willie," gumam Dio.

Aku mengernyit. "Cucu?"

"Benar, cucu pemilik rumah kita," jawab Dio seraya menyesap affogato miliknya.

"Oh ... si tampan itu anak nenek Willie." Aku balas bergumam.

Kini, Dio yang mengernyit. "Anak nenek Willie itu perempuan."

"Berarti itu menantu nenek Willie," jawabku seraya mencebik.

Dio terkekeh, "Kenapa? Apa kamu mau mengganti 'target' ke menantu nenek Willie?"

Aku memukul lengannya; keras. Dio mengerang kesakitan namun tetap tersenyum. Seandainya bukan sahabatku yang mengatakan itu, mungkin aku sudah menendangnya ke Mandenhall dan membeku di sana.

Tiba-tiba, hatiku tercubit.

Apa aku semurahan itu?

"Aku bercanda," gumam Dio lirih. Ia meraih jemariku dan mengusapnya lembut.

"Aku nggak semurahan itu ya Dio," jawabku lirih. Aku masih memindai gelas affogato yang tersisa separuh. Seperti perasaan, yang masih separuh rela dan separuh lagi tidak. Terkait dia, yang menjerumuskan diriku pada satu kata bernama 'hina' dalam perspektif siapa saja.

Mungkin, dalam perspektif Tuhan sekalipun!

"Lantas, bagaimana keputusan akhirnya?"

Aku menggeleng, sebagai tanda bahwa buntu. Aku tidak tahu harus berbuat apa atau bagaimana.

"Entahlah."

"Dan bagaimana kariermu di sana?"

Kembali, aku menggeleng. Mata menoleh ke arah luar jendela, dengan lalu lalang orang-orang bergandengan tangan. Menikmati sore hari di Paris yang romantis.

Duh ... Anye, apa kabar hatimu?

"Aku sudah kehilangan segalanya, Dio."

Mata masih enggan beranjak dari pemandangan harmonis di luar sana. Dengan tawa ceria anak-anak kecil berlarian dan kedua orang tua mereka tersenyum bahagia di belakang. Aku dan 'dia' juga sudah memiliki rencana itu sejak lama. Jauh; sejak dulu. Sejak awal jalinan kisah yang ditanam dengan segala bumbu manis di dalamnya. Sialnya, Tuhan selalu mempunyai berbagai cara untuk membuat semuanya berbeda dengan alur yang diingini oleh manusia.

Aku kehilangan dia, lalu setelah dengan bodoh termakan ucapannya lagi, aku menemukan diriku rela menjalani sebuah hubungan yang kotor di belakang pemiliknya.

Di belakang istrinya.

"Kamu tahu, ada sedikit rasa bersalah dalam hatiku," ucap Dio pelan. Aku menoleh ke arahnya. Menatap sepasang netranya yang jernih. Dia adalah salah satu orang terdekatku selama ini. Menjadi sandaran setiap kali aku merasa begitu bingung dengan apa yang terjadi. Meski, nyatanya setiap kali aku buta akan perasaan cinta 'yang salah', aku lagi dan lagi selalu melupakan dia.

Beruntungnya aku, dia tetap tak meninggalkanku.

"Kenapa?"

"Sebab aku merasa lega akhirnya hubungan terlarang kamu diketahui banyak orang. Itu berarti ... kamu akan berhenti selamanya," gumamnya seraya menatap mataku lekat.

Aku menghela napas berat. "Kamu ... jahat, Dio."

"Aku selalu pengen kamu dapat yang terbaik, Anye."

"Tapi aku mencintainya," kilahku kasar.

"Suami orang lain?"

"Dia lebih dulu jadi pacarku. Selama 6 tahun kami menjalin kasih. Laki-laki yang menemani masa-masa sulitku menjalani karir, casting di mana-mana. Dia yang selalu mengatakan kalimat-kalimat penenang tentang aku yang akan menjadi aktris hebat. Dia ... dia ... dia kekasih aku, Dio."

Aku menangis. Memejamkan mata dan luahan kekesalan terus luruh. Fakta yang aku sebutkan tetaplah tidak membantu sedikitpun. Fakta yang aku urai tetaplah tidak berarti apa-apa; kini. Sebab sejatinya, fakta itu, tak ada orang yang ingin tahu. Mereka-mereka itu hanya ingin tahu satu hal.

Mengapa aku menjalin cinta dengan laki-laki yang sudah beristri?

"Tapi dia sudah jadi suami seseorang, Anye," ucap Dio pelan. Dia mengusap tanganku lembut. Perlahan, ibu jarinya menghapus air mataku.

"Sialannya kamu benar soal fakta itu." Dan aku kembali tergugu. Mengingat kembali runyamnya perasaan yang telah lama dibangun untuk kemudian mengambil alur yang salah. Hingga, saat sorot kamera dan bisik-bisik orang menghakimi; pembelaan apapun yang aku ucapkan adalah pembenaran yang tak dapat dilakukan!

"Aunty!"

Aku dan Dio kompak menoleh, ke arah jam 12 di dekat pintu masuk. Dua makhluk kecil dengan rambut panjang itu tertawa seraya berjingkat-jingkat riang. Mereka bersama ayahnya, dengan wajah dingin dan ekspresi datar khas dirinya.

"Dua keponakan lucumu datang, Nye," gelak Dio. Dia melambaikan tangan ke arah dua squishy itu hingga mereka memburu dengan tawa yang lebar.

"Ayah, ayo duduk di sini," ujar salah satu di antara mereka berdua. Nama mereka; aku hafal. Thea – Anna. Tapi yang mana Thea dan yang mana Anna, pun aku tidak tahu. Mereka seperti satu orang yang sama. Padahal, setidaknya mereka harus botak salah satu, agar aku bisa dengan mudah membedakan. Layaknya Upin dan Ipin.

Ah ... Nye, bicara apa kamu!

"Hey, squishy, duduk di kursi lain saja," pungkasku ketus.

"Benar sayang, kalian tidak boleh duduk dengan nenek sihir itu."

Aku mendelik mendengar perkataan ayah mereka. Apa dia bilang?

Ne – nenek sihir?

"Hey! Apa maksudmu nenek sihir?"

"Kamu ... seperti itu," jawabnya dingin.

Aku menghela napas kasar. Meniup sebagian poni dan berkacak pinggang.

"Nggak ada nenek sihir secantik aku, omong-omong," jawabku tak mau kalah.

"Kamu nggak cantik, omong-omong," jawabnya semakin menyebalkan.

Aku menoleh ke arah Dio. Laki-laki itu hanya mengendikkan bahu seraya tersenyum. Dua makhluk kecil seperti squishy itu juga terkekeh, menyaksikan perdebatan antara aku dan ayah mereka.

"Hey squishy, bilang dengan jujur dan nanti aku beri kalian izin duduk di sini. Apa aunty cantik atau cantik sekali?"

Dua squishy itu saling pandang untuk kemudian beralih memandang ayahnya. Dari interaksi yang dapat dibaca, aku melihat ayahnya menggeleng sebagai tanda bahwa mereka mungkin menjalin kerjasama untuk melawanku. Tapi kita lihat, apa squishy itu mau berkubu denganku atau ayahnya?

"Aunty cantik sekali," jawab mereka kompak seraya mengacungkan dua jempol di masing-masing tangan pendek mereka.

Aku mencebikkan bibir ke arah ayah mereka. "Kalian pintar. Aku traktir ice cream dan mintalah pada paman ini, oke." Aku menunjuk ke arah Dio yang kembali tergelak. Dua makhluk kecil itu pun terlonjak dan sibuk mengikuti Dio dan memilih menu. Biar saja, Dio yang bayar. Ini cafenya, dua cone ice cream tidak akan membuat Ten Belles cafe bangkrut, kan?

"Cara yang licik untuk mendapatkan pengakuan, Mademoiselle."

Aku tidak tahu, dia tinggal di kutub mana. Sebab nada suaranya sedingin es, juga tatapannya yang selalu nampak datar. Atau mungkin dia pernah terlantar di Mendenhall, Alaska?

"Aku memang cantik hingga tanpa harus melakukan tipu daya, pun orang akan mengakui," jawabku jemawa.

"Tapi sayangnya, cantikmu tidak kau gunakan untuk sesuatu yang baik, kan?"

Aku mengernyit dan dia hanya mengendikkan bahu. Mulai kesal, sebab nada bicara dan apa yang diucapkannya seperti mengindikasikan sesuatu.

"Apa maksud kamu?"

"Kamu nggak perlu marah, Mademoiselle."

"Kamu ngejek aku?"

"Soal?"

"Jangan berputar-putar! Kamu ngejek aku? Kamu lagi ngomongin apa sebenarnya, huh!"

"Kamu murahan, omong-omong. Perempuan-perempuan seperti kamu memang layak disebut nenek sihir, Mademoiselle."

Dan dari sekian banyaknya hujatan serta makian yang dilontarkan orang-orang, kali ini –sungguh kali ini- aku benar-benar merasa seperti dihantam gada. Kepalaku berat dan menyesakkan dada. Sebab, hinaan yang dilontarkannya –yang tidak tahu apa-apa ini- menjadi penghinaan yang menyakitkan.

Hingga, saat pergerakan tangan lepas dan mendarat di pipinya ....

Sial!

Aku memang menamparnya tepat ketika dua squishy itu berteriak.

"Aunty, kenapa menampar ayah?!"

***

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 4

    Aku bergelung selimut, membiarkan Sella dan Mark tertawa dengan pertandingan game mereka. Atau Naeema yang sibuk dengan vlog-nya. Kecuali Dio, dia tak ada di rumah malam ini. Mengurusi cafe dan mungkin menikmati Seine dengan kekasihnya.Aku sibuk membaca notifikasi yang masuk di media sosial milikku, yang sialnya kesemuanya itu berisikan hujatan, hinaan dan beragam hal-hal menakutkan lainnya. Mereka –yang mengatakan itu- tak pernah benar-benar bisa menyaring apa yang mereka katakan. Segala hina dina yang mereka lontarkan; pun selama mereka bahagia, akan tetap menjadi hal yang menarik. Sedang aku –si korban- hanya bisa menangis.Lantas, hati kecilku kembali bertanya. Mengapa kau menangis, Nye?Aku mengusap buliran air mata yang menyintas pipi. Membenarkan semua ucapan mereka terkait aku perempuan hina yang mencintai suami orang lain. Meski, sebagian cerita sesungguhnya tidak mereka ketahui."Sudah dibilangin jangan membuka media sosial kamu, Nye." Naeema meraih paksa ponselku dan melem

    Last Updated : 2024-12-10
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 5

    Paris adalah rumah kedua. Sebab, Mark tinggal di sini. Ketiga sahabatku juga. Di tengah jadwal sibukku –dulu- aku masih bisa mengosongkan waktu hanya untuk istirahat di sini, satu dua hari. Menikmati affogato di Ten Belles milik Dio, shopping dengan Sella dan Naeema di Le Marais, atau sekedar berjalan-jalan malam dengan Mark di sekitaran Seine.Tapi, sejak mereka tahu aku menjalin kasih dengan 'dia' yang telah berganti status –terutama Mark- mereka mulai mengabaikanku. Menurutku, wajar. Mereka hanya terlalu peduli padaku; menyayangiku. Takut bila hal-hal buruk terjadi dan aku satu-satunya yang akan paling merasakan luka.Dan aku batu!Masih saja menuruti perasaan bodoh yang tak bisa melihat. Perihal laki-laki yang bahkan tidak pantas hanya untuk dipertahankan. Meski, akibat yang ditimbulkannya benar-benar membuat sekarat. Kini.Dan malam ini, sekitaran Seine masih cukup ramai walau invicta berwarna gold yang melingkar di tanganku sudah menunjukkan pukul 10. Aku berjalan-jalan sendiria

    Last Updated : 2024-12-10
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 6

    Aku terus mengekor Dio, sejak satu jam lalu. Dia abai dan mengatakan bahwa aku akan membuat pelanggannya kabur bila bekerja sebagai waitress di cafenya. Kejam sekali si mata bulat!Aku harus bekerja sebab tak mungkin menjadi aktris di Indonesia lagi dengan citra yang sudah buruk dan lebur. Citra sebagai seorang pelakor.Aku memang menyelesaikan sarjanaku di UI, seni teater. Tapi, ini Paris. Hanya pekerjaan-pekerjaan kasar yang bisa aku lakukan. Misalnya; menjadi waitress."Kamu ceroboh, Anye. Kamu bisa melukai diri kamu sendiri kalau menjadi pelayan di cafeku," omel Dio. Dia saat ini, masih sibuk menyirami bunga di halaman Belle Epoque.Aku kembali merengek, "Tapi aku butuh pekerjaan. Kamu tahu, skill yang aku punya hanya akting. Aku nggak mungkin menjadi model di butiknya Naeema atau pakaiannya nanti nggak akan laku. Aku juga nggak bisa bekerja di perusahaan game seperti Sella, atau aku akan mengacaukannya. Tapi, aku bisa menjadi waitress di cafemu, Dio.""Tidak, Nye. Kamu lebih baik

    Last Updated : 2024-12-10
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 7

    FLASHBACKIndonesia, May 2021.'Nanti mau ya, menghabiskan malam penuh gairah bersama? Aku punya kado spesial untuk kamu.'Pesan masuk itu mengubah musim panas milik Indonesia yang gerahnya tidak keruan menjadi sejuk seketika. Mungkin juga karena segelas affogato yang aku sesap. Atau boleh jadi karena kepalaku sudah sibuk membayangkan ini dan itu, malam nanti.Suara riuh di luar ruangan sesaat membuatku sadar. Menanggalkan bayang-bayang nakal di dalam otak dan menegaskan ... hey ... ini masih di lokasi syuting. Di ruang tunggu itu, aku dapat melihat pantulan diri di cermin rias. Wajah yang sudah nampak lelah tiba-tiba berubah penuh binar. Hanya karena sebuah pesan masuk dari dia.Micko Kasetra.Masih terpaku pada cermin ketika tepat, sebuah tangan melingkar di leher. Aroma parfum Bvlgari Pour Homme dengan wangi teh yang menenangkan. Wangi dari seseorang yang selama enam tahun ini yang menjadi favorit. Wangi yang begitu senang aku hidu tatkala mata terbuka. Atau saat lelah seharian s

    Last Updated : 2024-12-12
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 8

    Tanganku sudah dipenuhi balon di sisi kiri dan sisa cokelat di sisi kanan. Lutut terasa bergetar sebab mengikuti pergerakan dua makhluk ajaib yang dikirim dari planet Saturnus. Dua squishy yang sibuk memantul ke sana kemari. Tanpa lelah; dan aku hampir mati. Ya Tuhan! Anak kembar berusia lima tahun ini sepertinya tidak pernah kehabisan energi. "Thea, Anna, kemari. Ayo istirahat dulu sebntar. Kita harus makan siang, kan?" pintaku dengan suara setengah memohon. Thea menoleh –mungkin juga Anna sebab aku tidak tahu- dan berlari menghampiriku. Tak lama, satu squishy lainnya datang dengan tawa yang lebar. Mereka berdiri di depanku dengan senyuman yang mentereng. "Kita makan siang apa, aunty?" Aku diam sejenak. "Pizza? Pasta? Spaghetti?" "Spaghetti," jawab mereka serempak. Aku mengusap kepala mereka berdua lembut, untuk kemudian menggamit dua jemari mereka di sisi kanan dan kiri untuk kemudian masuk ke dalam cafe. Sayangnya, ini bukan cafe Dio. Padahal di sana, aku akan memin

    Last Updated : 2024-12-13
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 9

    Ini pukul sepuluh malam, sepi. Sebab Naeema dan Sella berkencan dengan pasangan masing-masing. Juga Mark dan Dio yang entah ke mana. Tapi sejak tadi senyum di bibirku yang menjadi aneh. Sungguh! simpul bibir tertarik paksa membentuk senyuman tanpa aku tahu penyebabnya. Tidak ada jokes-jokes aneh milik adikku, Mark. Tidak juga ada pertikaian antara Naeema dan Sella yang membuatku senang. Aku; sendirian. Sepertinya aku terserang virus mematikan. Senyum tanpa sebab!Atau sebabnya adalah senyum milik ... Jaden?Tidak mungkin!Ponselku bergetar. Menghadirkan pesan dengan nomor baru. Boleh jadi ini pesan iseng atau memang 'seseorang' sengaja mengirimkannya. Isinya singkat, penuh nada memerintah dan menyebalkan. Aku mengernyit. Cukup tahu siapa manusia kurang ajar yang mengirimnya.From : xxx-xxx Datang ke Mamma Primi cafe dengan si kembar. To : xxx-xxxApa ini dibayar? Aku pengangguran sekarang.From : xxx-xxx Dasar matrealistis! To : xxx-xxxAku harus hidup di sini.Mau atau tidak?Fr

    Last Updated : 2024-12-14
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 10

    Seine dan yacht yang melaju lambat. Menampilkan pesona Paris di sekitarnya. Ada Anna dan Thea yang nampak ceria menikmati sandwich. Juga sore sudah disambut semburat orange di sudut sana. Aku berdiri di bagian depan yacht, di sisi Jaden. Laki-laki itu memandang sungai Seine dengan pandangan yang selalu terasa sulit untuk dibaca. Aku mendehem. Berharap, kebekuan mencair. Dan memang Jaden menoleh. "Aktingmu buruk," komentarnya pedas. Aku hanya mencebikkan bibir. "Aku actress yang berbakat, asal kamu tahu." "Kamu mengajari anakku hal-hal tadi?" tanyanya curiga. "Si squishy hanya aku beri pengarahan sedikit. Catat ya, pengarahan. Bukan mengajari detailnya. Anak-anak kamu akan jadi actress hebat seperti aku," jawabku jumawa seraya tertawa. "Aku nggak mau anakku seperti kamu." Dingin. Singkat dan seperti menusukku dengan pisau. Aku menoleh ke arah Jaden. "Maksud kamu?" "Perlu aku jabarkan?" Aku diam; bergeming. "Akting kamu mungkin sangat bagus, tapi kamu membuat skandal memaluka

    Last Updated : 2024-12-14
  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 11

    Instagram, Tiktok, x, dan berbagai portal gosip lainnya sedang memandangku sinis. Ada banyak kalimat lucu yang ditambahkan. Ada banyak ucapan konyol yang dibubuhkan. Itu bumbu. Media memang selalu dipoles semacam itu; agar menjual. Dan itu – Sialan!Aku sebagai objek. Dikuliti oleh berbagai perspektif yang menyudutkan.'Aktris berinisial L-A tertangkap kamera sedang menikmati kencan dengan seorang sutradara''Aktris berinisial L-A menikmati makan malam romantis dengan sutradara besar Indonesia berinisial M''Sutradara M sudah beristri, benarkah ada skandal kencan dengan artis berinisial L-A?''Lihat foto-foto kencan aktris L-A, nomor lima akan buat kamu geleng-geleng kepala'Aku melempar ponselku ke atas nakas. Mengabaikan berbagai macam komentar yang tak bisa lagi aku hitung, klasifikasikan dan cerna. Terlalu banyak. Dan yang bisa aku lakukan sekarang hanya kembali membaringkan tubuhku di atas tempat tidur, dengan jemari sibuk memijit dahi."Jangan terlalu dipikirkan. Berita itu aka

    Last Updated : 2024-12-15

Latest chapter

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 98 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    "Dia ibu kamu?"Wajar rasanya bila Anna hampir terpekik saat mendengar Dylan Louise mengatakan perempuan jahat itu adalah ibunya. Bagaimanapun Anna masih mengingat bagaimana rasa takut, gelisah, putus asanya ketika ia mengalami insiden penculikan 12 tahun silam.Dan itu karena perempuan yang diakui Dylan Louise sebagai ibunya."Tentu saja, yang cantik dan berhati hangat itu ... ibuku."Anna melengos, ia meludah kecil mendengar kata' hangat' yang meluncur dari mulut Dylan Louise. Wanita yang menjadi dalang kecelakaan keluarganya, menculik ia dan Thea, juga bahkan menculik ibunya yang koma di rumah sakit. Katakan pada Anna, di mana letak 'baik' dan 'hangat' yang Dylan katakan tadi?"Baik?" Anna mendengus. "Kamu tidak tahu seberapa jahatnya perempuan itu."Dylan mengernyit, menatap tak suka pada Anna. "Jangan membual. Kamu yang tidak tahu apapun soal ibuku."Anna tidak habis pikir. Laki-laki itu, yang kemarin masih bersikap manis padanya, ternyata bisa berubah dengan cepat."Lebih baik k

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 97 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Jaden mungkin pernah gagal membina rumah tangganya dengan Mina, tapi ia tentu saja, tidak akan pernah membenci buah hati yang ia dapatkan dari pernikahan itu. Ia sangat mencintai si kembar, Anna dan Thea. Apalagi setelah keduanya mengalami banyak nasib buruk 12 tahun silam, Jaden jadi semakin protektif demi menjaga keduanya. 'Kami merasa sesak ayah.' Kemarin Thea bercerita sambil menangis saat ia mengatakan permasalahan Anna. 'Kami merasa sesak karena sikap posesi ayah. Tapi aku juga nggak menyangka bahwa Anna akan senekat ini hanya karena seorang laki-laki.' Jaden mengusap wajahnya kasar. Perjalanan dari Colmar ke Paris terasa lama sekali, padahal ia sudah dikejar waktu. Tidak mungkin sekali, Jannieta yang selama ini tenang, diam-diam mengirimi istrinya sebuah foto dengan Dylan Louise. Perempuan itu pasti sudah mengetahui bahwa Jaden menemukan asal usul Dylan. Si nak adopsinya. "Ini semua salahku." Suara Anye, di sisinya, tiba-tiba terdengar parau. Perempuan itu, menangis di leng

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 96 :(Season 02 : Anna - Thea Story)

    Jaden tidak bisa mentoleransi lagi. Ini Jannieta. Perempuan gila yang hampir membunuhnya, keluarganya, sahabat-sahabatnya. Perempuan gila yang dulu menculik anak-anak dan istrinya. Jaden bergerak cepat. Ia mencari keberadaan Dylan Louise dan mengajak Mark untuk mendatangi tempat tersebut. Sebuah apartemen kecil di sudut kota Paris. Apartemen yang bahkan tak layak untuk ditempati putri kesayangannya. Duh ... Jaden merasa perih. Bisa-bisanya Anna lebih memilih laki-laki itu, dengan keadaan yang tidak lebih baik, dibandingkan keluarganya sendri. Jaden menoleh sesaat pada Mark. Ia meminta persetujuan untuk memulai. Dan sang adik ipar mengangguk sebagai tanda setuju. Jaden mengetuk. Satu kali, dua, hingga lima. Jaden mengetuk namun tak ada jawaban dari dalam sana. Hening saja. Jaden merasa heran. Ia lantas mengencangkan ketukan jemarinya di pintu. Atau lebih tepatnya jika disebut dengan menggedor. Jaden tidak punya waktu untuk bersopan santun setelah si laki-laki brengsek itu

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 95 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Thea tidak punya banyak pilihan selain akhirnya beringsut menuju rumah sang ayah. Meski awalnya ia memang ingin merahasiakan kepergian Anna, dan berusaha sendiri untuk membujuk sang kembaran pulang. Tapi kini, melihat hasil nihil tersebut, Thea jadi berpikir ulang. Ayahnya yang harus turun tangan. Ia yang bisa menyeret Anna kembali kepada keluarga mereka. Meski tentu saja, sebagai akibat perbuatan Anna ini, kebebasannya pun akan dipertaruhkan. Oh ayolah, sang ayah akan menjadi lebih superrrr strict. Ia dan Anna mungkin tidak akan pernah mendapatkan izin untuk tinggal terpisah kembali. Langkah Thea berhenti di depan pintu rumah orang tuanya. Mematung sesaat, ragu melingkupinya. Ia kembali menimbang soal apakah akan mengadukan sang saudara kembar atau membiarkannya saja. Saat Thea masih membeku, tiba-tiba pintu terbuka. Suara bersorak yang muncul dari adik laki-lakinya; Bhumi, menyadarkan Thea. "Kak, kapan kakak datang? Ayo main game denganku." Thea mengusap puncak kepala Bhumi.

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 94 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Hujan turun perlahan di luar jendela. Butiran airnya membasahi kaca, menciptakan pola-pola abstrak yang tak beraturan. Thea duduk di ujung tempat tidur, ponselnya tergenggam erat di telapak tangan. Sudah berkali-kali ia mencoba menghubungi Anna, dan untuk kesekian kalinya hanya nada tunggu yang menjawab. Namun kali ini, saat ia hampir menyerah, suara di ujung sana akhirnya terdengar. "Halo?" suara Anna pelan, nyaris berbisik. Thea menghela napas panjang, menekan rasa kesal yang mengendap dalam dirinya. "Anna, kamu di mana? Pulanglah. Sebelum Ayah tahu, sebelum semuanya bertambah buruk." Ada jeda sejenak sebelum Anna menjawab. "Aku tidak akan pulang, Thea. Keputusanku sudah bulat. Aku ingin hidup bersama Dylan." Dada Thea terasa sesak. Ia berusaha menahan diri agar tidak meledak di telepon. "Kamu gegabah, Anna. Kamu baru mengenal Dylan sebentar. Kamu tidak bisa memutuskan sesuatu yang sekritis ini begitu saja." "Aku sudah cukup dewasa untuk tahu apa yang aku inginkan, Thea. Aku me

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 93 : (Season 02 : Anna- Thea Story)

    Hembusan angin musim semi menggoyangkan rambutnya yang sedikit berantakan, tapi sorot matanya tajam. Langkahnya ringan, seolah seluruh dunia sedang berjalan mengikuti iramanya.Semua seperti sedang memberi hormat padanya. Karena satu langkah pencapaian yang ia dapat dengan mudah.Ia trtawa. Riang. Matanya jelas menunjukkan sisi gelap dan misterius, tapi tawa kekanak-kanakan itu justru lebih menakutkan.Saat ia mendengar apa yang terjadi pada sang ibunda, ia kira, mengemban tugas ini akan sangat menyulitkan. Ia mungkin butuh banyak tahun. Dengan segala pengorbanan di dalamnya. Ternyata, hey, hanya butuh satu dua bulanIa sudah hampir menang. Saat ia berhenti di depan sebuah apartemen di sudut kota Paris, jauh dari hingar-bingar mahasiswa ENS lainnya, tawanya yang penuh itu mendadak menghilang. Ia memasang wajah yang jauh lebih manis, melunak, penuh kehangatan. Setelah beberapa ketukan, pintu terbuka, dan di baliknya berdiri seorang gadis dengan rambut panjang tergerai, wajahnya sediki

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 92 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Malam itu, angin Paris bertiup lirih, menyusup ke celah-celah jendela apartemen yang lengang. Thea menghempaskan tubuhnya ke sofa, melepas sepatu dengan gerakan malas, lalu memejamkan mata sejenak. Ia baru saja pulang dari kediaman orang tuanya, setelah semalaman mendengarkan debat panjang antara Jaden dan Anye soal bagaimana mereka harus menangani sikap Anna yang semakin sulit dikendalikan. Namun, ada sesuatu yang janggal. Ia merasa sesuatu terasa aneh. Seperti perasaan yang tidak biasa. Benar. Apartemennya terlalu tenang. Apartemen terasa terlalu sepi. Sunyi yang berbeda dari biasanya. Biasanya, setidaknya suara lagu dari ponsel Anna akan bergema di salah satu sudut ruangan atau aroma teh melati yang biasa diminum Anna akan menyelinap hingga ke ruang tengah. Atau awal mereka pindah, Anna akan berceloteh soal anak-anak tampan di kelasnya, juga soal si brengsek Dylan, hingga beberapa terakhir ... perdebatan juga meramaikan tempat mereka berdua tinggal. Tapi kali ini ... kosong.

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 91 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    barang-barangnya. Tangannya bergerak cekatan, melipat setiap potong pakaian dengan rapi dan memasukkannya ke dalam koper kecil yang biasa ia gunakan untuk perjalanan singkat. Ia berhati-hati, memastikan bahwa tidak ada suara berisik yang bisa menarik perhatian Thea.Di sudut ruangan, ponselnya bergetar pelan. Sebuah pesan dari Dylan muncul di layar: "Aku sudah di tempat yang kita sepakati. Aku tunggu di dekat Seine."Hati Anna berdegup lebih cepat. Ada ketegangan, ada keberanian yang ia paksakan, dan ada luka yang menganga dalam dadanya. Sejak melihat foto Thea berada dalam pelukan Dylan, ia merasa dikhianati. Meski Thea mengaku membenci Dylan, tapi bagaimana bisa ada foto yang menunjukkan sebaliknya? Thea mungkin hanya berpura-pura. Mungkin Thea juga menginginkan Dylan, dan semua ini hanyalah tipu daya agar Anna menjauh.Perlahan, ia melangkah keluar dari kamar. Apartemen masih sunyi, hanya terdengar suara kipas angin yang berputar pelan. Ia tahu Thea sedang bertemu dengan ayah merek

  • Aunty Cantik untuk Daddy   Bab 90 : (Season 02 : Anna - Thea Story)

    Hujan turun dengan lembut di luar jendela ketika Thea duduk di ruang tamu rumah orang tuanya, menatap kedua orang yang telah membesarkannya dengan sorot mata serius. Ia sudah mempertimbangkan ini sejak lama, tetapi malam itu, ia tahu bahwa ia tidak bisa menunda lagi."Ayah, Ibu, aku ingin bicara soal Anna," ucapnya, suaranya bergetar sedikit. Ia sebenarnya tidak ingin mengatakan hal ini pada kedua orang tuanya. Salah-salah, ia dan Anna bisa diseret pulang ke rumah dan ttidak akan diizinkan lagi tinggal terpisah di apartemen. Tapi sepertinya, setelah dipikir lagi, ini urgent. Perubahan Anna terlalu menakutkan bagi Thea.Jaden dan Anyelir bertukar pandang. Sudah beberapa hari ini mereka memang merasakan ada sesuatu yang berbeda pada Thea, tapi mereka tidak menduga bahwa itu berhubungan dengan Anna."Ada apa dengan Anna?" tanya Anyelir, suaranya lembut namun penuh perhatian.Thea menarik napas dalam, mencoba merangkai kata dengan hati-hati. "Sejak dia bertemu dengan Dylan Louise, dia ber

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status