Semua Bab Aunty Cantik untuk Daddy: Bab 51 - Bab 60

67 Bab

Bab 50

Ini hari Kamis, awal musim panas dan aku masih berada di ruangan penuh aroma debaran. Sejak pagi, sibuk sekali. Bahkan mereka –para sahabat- turut merasakannya. Sesekali melirik cermin, memastikan perihal seperti apa wajah Lyla Anyelir yang dilampaui gugup. Meski untuk pertama kalinya, aku juga turut cemas dengan riasan yang seringnya tak aku pedulikan.Dio berdehem. Ia menghampiriku dengan senyuman dan matanya yang bersinar bulat. Ia nampak luar biasa mengenakan tuxedo dan tatanan rambut yang lebih pendek dan rapi. "Jadi, bagaimana perasaanmu?"Aku menunjukkan jemariku yang sedikit berkeringat. "Aku gugup sekali, Ardio.""Tak bisa dipungkiri, aku juga demikian.""Kau juga gugup?"Dia mengangguk. "Tentu saja, Nye. Hari ini adalah hari dimana aku secara utuh merelakan perasaanku. Cukup untuk mengakhiri perasaan bertepuk sebelah tangan selama bertahun-tahun lamanya.""Ah ... Dio, kenapa ini terasa begitu menyedihkan?" keluhku seraya menundukkan pandangan. Di depan sana, Dio masih menat
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 51

Sometimes life doesn't give you what you want, not because you don't deserve it, but because you deserve so much more. Usia 10 tahun dengan gempita luka yang ditorehkan oleh sosok paling berarti dalam hidup ada dalam tragisnya hidup Lyla Anyelir. Oleh seorang ibu yang seharusnya menjadi panutan. Lyla Anyelir juga terperosok pada getirnya pengkhianatan oleh seseorang yang sudah 6 tahun dalam jalinan kasih. Bahkan setelah koyak luka diberbagai sudut hati, pun aku masih menenggelamkan diri dalam kehinaan lainnya. Mencintai seseorang yang sudah memiliki istri. Mungkin memang benar bahwa apa yang aku lewatkan, apa yang Tuhan tidak berikan saat itu, semata-mata memang karena itu bukan untukku. Atau bila boleh berjumawa sedikit, mungkin ada yang lebih baik yang sedang Tuhan siapkan untukku.Dan hari ini, Jaden dalam keseriusannya menjadi 'hal lebih' yang Tuhan berikan sebagai reward. Atas kesadaranku meninggalkan apa yang bukan lagi milikku. Atau atas relaku untuk menggenapkan lupa perihal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 52

Bukan Thailand.Tapi Bali.Dulu, saat semua skandal yang aku ciptakan membuat kegaduhan di berbagai sisi, negara Thailand adalah tujuanku untuk bersembunyi. Sekedar melepas penat di hati. Menghibur diri yang masih terus tertuju pada Micko. Meski pada akhirnya, Paris adalah tujuan yang tercapai. Juga yang mempertemukanku dengan Jaden yang tampan.Tapi kali ini pun, aku tidak ke sana. Kami memusatkan liburan berubah jalur menjadi ke Bali. Menikmati liburan eksotis dan menyenangkan di pulau Dewata.Dengan tumpukan koper, dua squishy dan para sahabat juga adikku yang turut meramaikan. Entah beruntung atau malah menyengsarakan. Mereka tanpa tahu malu 'menumpang' liburan di acara paling bersejarah dalam hidupku.Sialan!"Dari tadi kau cemberut terus Nye. Kau tidak suka kami ikut?" sindir Sella tanpa tahu malu. Aku menatap kesal ke arahnya, namun dia hanya tertawa tanpa rasa bersalah. "Kau lupa, dia memang si pelit yang perhitungan," timpal Naeema sama menyebalkannya."Keterlaluan sekali, K
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-04
Baca selengkapnya

Bab 53

The Ritz Carlton Bali, pukul 7 malam. Aku masih sibuk mematut diri di depan cermin tatkala dua squishy datang menyapa. Memakai pakaian kembar dengan nuansa putih, Anna dan Thea datang dengan tatapan mengiba. Keduanya menyuguhkan rambut masing-masing agar dibuat menjadi cantik seperti biasanya."Auntie sangat cantik malam ini," tutur Anna sambil terus memainkan ujung rambutnya. Aku terkekeh dan membalik badannya. Thea juga turut mendekat."Bukankah seharusnya kalian tidak memanggil dengan sebutan itu lagi?" tanyaku dengan nada pura-pura marah. Keduanya nampak tertawa sambil menutup mulut, saling tatap sesaat untuk kemudian memelukku bersamaan."Tentu saja, ibu."Ah ... hatiku berdesir.Dua anak manis yang tanpa sengaja aku temui di bandara itu kini memanggilku dengan sebutan ibu. Rasanya aneh namun mengharukan. Seperti pertama kali Jaden mengungkapkan perasaannya padaku. Mendebarkan juga menyenangkan."Kenapa ibu berkaca-kaca?" tanya Thea penasaran. Anna turut menatapku lekat."Ibu men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Bab 54

Jaden menghela napas. Pandangannya sempat ia buang ke arah lain, namun akhirnya berhenti tepat di bolamataku. "Kau terlalu mempesona, Nye. Itulah sebabnya, aku takut banyak orang yang akhirnya menyadari pesonamu dan terpikat olehmu. Ah ... sial! Pokoknya aku takut kehilanganmu. Entah kenapa si bodoh ini jadi laki-laki posesif, sih. Perempuan benci sekali laki-laki seperti ini," rutuknya seraya memukul kepalanya berkali-kali. Aku menghentikan tangannya dari kegiatan bodoh memukuli dahi sendiri. Mengecup dahinya sekilas dan memberikan senyum terbaik. "Aku menyukaimu tanpa batas, Jaden Pradipta. Aku senang menyadari bahwa kau juga begitu menyukaiku. Aku senang sekali."Dan aku menghadiahinya sebuah kecupan lembut di bibir. Membuat ia seketika berubah menjadi tegang untuk beberapa sekon, namun kemudian mengambil alih keadaan. Dan semua hal manis yang sedang kami lakukan tiba-tiba harus terhentikan."Bisakah lakukan itu di kamar kalian nanti?"Naeema brengsek!Aku dan Jaden kembali duduk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Bab 55

Aku diam. Dio diam. Dan Jaden bergeming.Suasana aneh ini tercipta sebab pelukan perpisahan yang aku berikan pada Dio. Benar. Hanya sebuah pelukan untuk menguatkan Dio, untuk membantunya mengatasi masalah cinta bertepuk sebelah tangannya selama ini. Tidak lebih. Dan bila pun itu terlihat lebih, maka perspektif Jaden yang memandangnya demikian. Ia bahkan masih menatapku dengan mata yang penuh kecemburuan berlebihan.Menakutkan!"Menurutmu pelukan apa itu?" Dio bersuara. Aku tidak berani memandang ke arah manapun. Laut masih setia menjadi bentuk pengalihan."Kau ingin mengartikannya apa?""Sesuai persepsimu saja."Ah ... atmosfer macam apa ini. Dio dan Jaden saling pandang dengan tatapan yang menakutkan. Aku mencoba mencari bantuan dengan menoleh ke kanan dan ke kiri, sialnya baik Sella, Mark, Naeema bahkan dua squishy asik dengan kegiatan mereka masing-masing. Aku benar-benar terjebak di sini. Bersama suami dan sahabatku dalam suasanan aneh."Dia istriku." Jaden nampak datar saja dalam
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Bab 56

Aku menghentikan langkah. Jaden juga. Kita berdua saling menatap dalam temaram. Mata Jaden yang pekat menunjukkan keraguan. Di sana bersemayam, seluruh tanya yang menjadi satu. Perihal Dio, atau mungkin bahkan Micko. Terlebih, kejadian beberapa saat lalu, saat aku justru tertawa heboh ketika dokter justru mengatakan bahwa aku belum hamil. Jaden nampak kecewa."Apa karena aku tertawa?""Karena kau nampak tak kecewa," gumamnya.Aku menghela napas. Melangkahkan kaki dalam hitung jari ke depan, melepaskan pelukanku pada lengannya. "Kau boleh meragukanku sebanyak apapun, Jaden. Tapi kau tidak bisa meragukanku hanya karena aku lebih realistis.""Realistis?""Yah ... kau mungkin terlalu terbawa perasaanmu dan bahagia bukan kepalang hingga tidak bisa berpikir realistis, Jaden. Tapi aku tahu diriku sendiri. Kita menikah pun baru hitungan hari. Aku sudah memikirkan itu matang-matang. Jadi bila aku tak kecewa, itu bukan karena aku tidak menginginkan anak darimu. Bukan karena aku tidak bersungguh
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Bab 57

Manusia itu hidup dengan terus melihat ke depan. Sebanyak apapun kebahagiaan di masa lalu, waktu tetap berputar seperti biasanya. Pun kesedihan. Sesakit apapun masa lalu memberikan luka, waktu terus berjalan dengan sebagaimana mestinya. Sudah takdirnya seperti itu. Dan akan tetap begitu.Oke.Begitu juga dengan hidup seorang Lyla Anyelir. Kematian ibuku yang menyesakkan dada itu telah berlalu. Meraung seperti orang gila sekalipun, tetap tidak akan membawa kembali sosoknya padaku. Menjerit sampai suara di tenggorokan terputus sekalipun, tetap tak akan membuatnya bisa menghampiriku lagi. Sampai kapanpun.Itulah sebabnya, hari ini, tepat satu bulan kepergiannya, aku mulai memilih merelakan. Hari-hari sebelumnya yang terasa begitu mendung, sedang aku coba buat cerah kembali. Tawaku yang sirna, lelucon-lelucon bodoh yang entah pergi ke mana, atau semangatku yang tiba-tiba sekarat, kini sedang aku usahakan agar utuh kembali. Sebab ada dua squishy, teman-teman dan adikku, juga suamiku tercin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Bab 58

Lihat dua mempelai di altar itu!"Dio!" Aku kembali menjadi Lyla Anyelir yang tidak tahu tempat. Tamu-tamu yang datang bahkan mengalihkan sepenuh atensi mereka padaku. Jangan lupakan Mark, Naeema dan Sella yang tertawa penuh ejekan."Anna benar, kan, ibu? Auntie Sella dan uncle Dio yang menikah. Kenapa ibu tidak percaya padaku?" Anna dan Thea berjumawa. Keduanya berlari ke arah Naeema dan memeluknya seketika. Aku dan Jaden akhirnya mendekat juga."Kau terkejut?" tanya Naeema. Aku memukul lengan gadis itu dan ia kembali tertawa. Lanjutnya, " bukan hanya kau yang terkejut. Kita semua sama terkejutnya."Aku, Naeema, Jaden dan pasang mata tamu lainnya akhirnya benar-benar terfokus ke depan sana. Di mana, Dio dan Sella sedang berjalan bersama menuju pendeta. Keduanya sedang berjalan menuju janji sumpah setia.Aku menyikut Naeema dan setengah berbisik, "Kenapa mereka menikah?""Kau pikir hanya kau yang ingin menikah," bisik Naeema sarkas."Maksudku ... sejak kapan mereka menjalin hubungan?"
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Bab 59

Dua garis berwarna merah. Aku sudah membuka bungkus yang ke sepuluh dan hasilnya tetap sama. Berkali-kali pula aku mengucek mata, dan hasilnya juga tidak berubah. Meyakinkan hati pun sudah aku lakukan sejak tadi. Namun tetap saja, lagi dan lagi itu terasa seperti mimpi. Seperti bunga tidur yang indah namun terasa was-was kalau sampai bangun dan itu ternyata tidak terjadi. Sedikit banyak, kejadian di Bali membuatku khawatir. Jaden dan harapannya jangan sampai kembali dibuat kecewa."Jadi bagaimana, Nye?"Itu suara Jaden. Ia pasti sedang mondar-mandir di depan pintu kamar mandi. Namun anehnya, ia tidak sendiri. Sella dan yang lainnya juga berada di sana. Juga merasakan cemas yang sama. Entah kami memang sedemikian kompaknya atau level ingin tahu mereka yang terlalu tinggi."Ini."Aku menyerahkan semua hasil test pack yang menyimpulkan hal yang sama. Jaden nampak mematung sesaat namun kemudian meraihku dalam pelukannya. Mengucapkan terima kasih berulang-ulang kali. Mengecup dahiku tanpa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status