Semua Bab Aunty Cantik untuk Daddy: Bab 31 - Bab 40

67 Bab

Bab 31

Thea kembali terisak. Aku meraih kepala gadis Jaden dalam dekapan. Membiarkannya meluahkan semua perasaan sedih. Aku, lagi dan lagi kembali mendapati diriku. Dalam hitung tahun ke belakang. Ketika mendapati ibuku yang mencoba kembali. Memohon di hadapan ayah dengan berlutut. Dan jujur -demi apapun- perasaanku saat itu tak lebih dari pada sebuah kebencian. Pada ibuku. Pada sifat egoisnya."Thea boleh menangis, tapi ... hanya untuk hari ini. Besok tidak boleh menangis lagi," jawabku lembut. Aku kembali mengusap kepala Thea."Kami malu ke sekolah auntie ...." Itu suara Anna. Ia menunduk. Tangannya sibuk memegang cangkir cokelat hangat."Kenapa?""Karena mungkin teman-teman akan mengejek kami," jawab Anna lirih. Hatiku ... sakit. Bagaimana orang tua sering sekali menjadi sosok yang egois dan mengabaikan keadaan putra-putri mereka."Bagaimana auntie bisa membuat kalian berdua tidak bersedih lagi?" tanyaku hati-hati. Dan itu kesungguhan.Anna dan Thea mendongak, menatapku lekat. "Auntie, ja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 32

Jaden.Jaden.Jaden.Nama itu terus bergaung. Mata bahkan sudah terlalu mengantuk dan ingin mengarungi mimpi. Namun sialnya, kembali wajah Jaden Pradipta dan ekspresinya saat dengan lembut meminta Mina meninggalkannya kini yang tergambar jelas. Mata sayu itu.Raut terluka itu.Dan ketegarannya itu.Menjadi satu hal lagi yang mengisi point 'hebat' milik Jaden dalam ruang hati Lyla Anyelir. Membuatku merasa begitu kagum dan ingin memujinya berkali-kali. Namun sayangnya, sejak kemarin -perjalanan pulang dari sekolah squishy- aku belum melihatnya lagi. Pesanku juga terabai. Meski aku yakin, ia butuh waktu untuk menenangkan diri."Heh, Kenapa Kakak ada di portal gosip lagi?"Mark menerobos masuk ke dalam kamarku tanpa mengetuk pintu. Ia kini telah berdiri dengan raut wajah keheranan, sibuk menggulir isi ponselnya dan duduk di tepi tempat tidurku."Apa kau tidak bisa mengetuk pintu lebih dulu?""Kak, itu tidak penting. Lihat ini.""Apa?" tanyaku malas.Mark menyodorkan ponselnya. Di dalamn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 33

Naeema, Dio dan Sella duduk di depanku. Segelas cokelat hangat diberikan Dio. Laki-laki bermata bulat itu mengusap jemariku lembut. Seolah bersiap mendengarkan seluruh keluh kesah dari mulutku."Aku tidak tahu bahwa rumor tentang Mina, Jaden dan kau akan bertahan begitu lama. Orang-orang itu seperti tidak ada bosannya menggunjingkan orang lain," komentar Naeema kesal.Sella hanya mengangguk; membenarkan. "Itu semua karena aku punya catatan buruk di masa lalu," jawabku seraya terkekeh."Apa Mina itu tidak mengatakan yang sebenarnya di Indonesia sana?"Aku menggeleng, "Entahlah. Sepertinya tidak. Aku yakin, dia juga dalam posisi sulit. Kebohongannya tentang belum bersuami pasti menimbulkan banyak keterkejutan bagi publik.""Itu salahnya karena menjadi perempuan yang jahat," pungkas Sella dengan nada penuh kesal."Apa kau baik-baik saja, Nye?" Itu suara Dio. Membuatku menundukkan pandang ke arah gelas cokelat hangat yang sudah dua-tiga kali disesap."Aku rasa; tidak.""Lalu apa yang dil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 34

Never love anybody who treats you like you're ordinary – Oscar Wilde.Sepatah kalimat yang diucapkan oleh penyair asal Irlandia membuatku selalu berpikir untuk berhati-hati dengan harapan. Karena bagaimanapun –seperti yang Oscar bilang- jatuh cinta adalah perkara besar. Di mana di dalamnya, semua hal yang awalnya biasa akan berubah menjadi istimewa. Oleh sebab itu, ketika seseorang yang telah kau jatuhkan pilihan padanya dan ia hanya memperlakukanmu secara yah biasa, maka jangan diteruskan. Berhenti. Atau kau akan sakit hati.Dan Jaden tidak demikian.Dia menjadi dari 0,1 % populasi laki-laki di muka bumi yang men-treats pasangannya dengan hal-hal luar biasa. Sehingga, acapkali hati berbisik tentang betapa bodohnya Mina 'membuang' Jaden; dulu.Biar aku jelaskan bagaimana manisnya seorang Jaden Pradipta.Dua minggu lalu, ia membuatkan sebuah sarapan. Hanya pancake dengan siraman sirup maple di atasnya. Namun yang menjadi istimewa, ia melakukannya tepat ketika aku baru saja membuka mata
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

35

Gaun berwarna hitam dengan motif transparan di bagian lengan menjadi pilihan setelah 3 jam berkutat. Sebagian terserak di lantai, seluruh isi lemari berhamburan keluar. Mark bahkan menghujaniku dengan berbagai kalimat mengejek perihal aku yang 'heboh' sendiri hanya untuk melihat Christmas Illumination dan makan malam di malam natal.Aku tidak pergi sendiri. Bersama Jaden dan dua squishy tentu saja. dan yah ada Mark, Sella, Naeema dan Dio juga. Aku tidak mengerti kenapa mereka harus melihat Christmas Illumination di hari yang sama. Apa mereka memang sengaja ingin mengacaukan kencanku dengan Jaden dan kedua squishy?Sebentar.Kencan?Huh! Kenapa aku harus merona dengan kata 'kencan'?"Kau cantik sekali, Nye."Dan itu kalimat pertama yang diucapkan oleh Jaden tepat ketika pertama kali kami bersitatap. Saat ia dengan cekatan membukakan pintu mobil dan pipiku yang terjalari rasa hangat. Di belakangku, Sella dan Naeema terkekeh."Terima kasih. Aku memang lahir dengan kecantikan ini."Dan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 36

Aku masih di sini. Di tepi sungai Seine dengan dua squishy berlarian. Mereka sibuk berbagi cokelat, meniup gelembung atau membentuk beragam olaf dari gumpalan salju. Sesekali, mereka datang mendekat. Meminta dirapikan syal atau membersihkan rambut dari serpihan salju. Sedang aku; termangu.Jaden dan perasaannya masih menjadi primordial. Aku menjadi satu manusia yang terlalu egois sebab abai dan terlalu mementingkan perasaan sendiri. Padahal, Jaden sudah menjadi manusia paling berusaha. Dengan beragam perlakuan manisnya. Dengan setumpuk keseriusan dalam kata dan perbuatannya.Lalu aku?Batu.Bingung.Buntu.Aku menghela napas. Cup kopi pekat sudah tandas dan pandangan hanya terus berpindah dari Thea, Anna dan sungai Seine. Hingga sebuah suara menginterupsi."Don't let yesterday take up too much of today."Dan aku tahu, itu kalimat milik Will Rogers. Menoleh ke arah pukul 9, Dio dengan coat berwarna cream-nya tersenyum."Mau kopi lagi?"Dan setelah membalas senyumannya, aku menggeleng.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 37

Taman Suropati, pukul 23 malam.Malam ini cerah. Debu halus sedang tidak terlalu egois dan mengganggu banyak orang. Aku duduk di sebuah kursi taman; sendiri. Sesekali menoleh ke kanan dan kiri, memastikan bahwa 'dia' bisa segera datang. Nyatanya, ini sudah satu jam sejak apa yang dijadwalkan diawal.Mengesalkan.Aku meneguk buble tea rasa taro yang tersisa sedikit hingga tandas. Setelahnya, melemparkan botol kosong ke tong sampah dengan kesal, hingga melesat tidak tepat sasaran dan terlempar ke jalanan. Ketika hendak memungutnya, mata menangkap sepasang kaki yang berdiri tak jauh.Aku mendongak dan benar. Itu; dia."Sudah lama menunggu sayang?""Menurutmu?""Aku minta maaf, Nye. Aku ada sedikit urusan," jawabnya dengan wajah memelas.Ia setengah berlari ke arahku, memeluk. Aku bisa mencium wangi parfum favoritnya namun dahi mengernyit."Kau mengganti parfummu?""Hah? Emm ... yah, aku mencoba merk baru. Seseorang memberikannya sebagai hadiah."Aku mengangguk dan tidak terlalu menggubri
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 38

Aku ada di sini. Di ruangan serba putih dan aroma obat menyengat. Sebuah tempat di mana bergumul seluruh rasa perih, cemas dan takut. Sebuah tempat yang -siapapun- tidak akan pernah ingin berada di dalamnya.University Hospitals Pitié Salpêtrière- Charles Foix; 21 menit dari Le Marais.Tubuh ini terus gemetar ketika Anna berpindah dari satu ruangan menuju ruangan lainnya. Benturan yang terjadi di kepalanya membuatnya harus segera menjalani operasi. Membuatku bahkan tak diperbolehkan menemani gadis kecil malang itu di dalam ruangan; sendirian.Dan air mataku yang berkejaran bukan hanya satu yang menjadi kawan. Ada Sella, Naeema, Mark, Dio dan nenek Willie. Tentu saja, Jaden juga. Laki-laki itu terus berdiri di depan pintu operasi dengan seluruh wajah yang tak terdeskripsi. Menimbulkan satu keheningan sebab dari mulutnya yang indah, kata demi kata dikunci."Kau seharusnya menjaga cucuku dengan benar!"Aku terhenyak. Suara nenek Willie dengan seluruh tangis yang berderai mengalihkan aten
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

39

My memories are inside me; They're not things or place. I can take them anywhere. So ... be careful who you make memories with. Those things can last a lifetime. Begitulah aku; kini. Dalam semburat matahari pagi di akhir Desember dari balik jendela besar, kenangan menyeruak. Tatkala mata masih sibuk berpredasi perihal di mana diri kini, satu persatu masa lalu yang telah lewat berujar. Seperti saling berebut untuk berbicara. Ah ... aku kini ingat. Bahwa Paris dan sejuta kepelikannya tak kalah menyakitkan dari Indonesia. Ada wajah Jaden dengan ekspresi dingin dan datar yang kemudian menampar hati. Dia bergeming, menatap punggungku yang berlalu. Tanpa kalimat lain selain dari kata-kata miliknya yang terindikasi benci. Lalu ... ya Tuhan, Squishy? Bagaimana kabar Anna kini? Meski seluruh sendi terasa ngilu dan kepala yang berat menjadi satu, aku memutuskan mencari ponsel. Sialnya, aku yang bahkan tak tahu ini ada dimana, kembali buntu. Ponsel raib. Coat raib. Tas raib. "Kau s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-26
Baca selengkapnya

Bab 40

"Jaden ... tu-tunggu."Terbata-bata dan hampir tak terdengar. Aku mencoba menahan pergerakan Jaden agar tak lagi meninggalkan. Sebab hati, berteriak dengan nelangsa. Perihal Jaden yang kini sedang berbeda.Dia berhenti. Punggungnya yang tegap dan nyaman dijadikan sandaran kini ada di depan mata. Seperti enggan berbalik dan memilih mematung. Memaksa silabel yang susah payah keluar dari dalam mulutku kembali terujar."Jaden ...."Ia berbalik. Menatapku dengan ekspresi yang kembali lagi sulit aku baca. Dingin, datar, juga seperti tanpa rasa. Aku bisa mendengar helaan napasnya."Pulang dan istirahatlah. Kau sakit. Berada di sini hanya akan membuat keadaanmu semakin memburuk."Aku menggeleng. Berkali-kali. Air mata menyeruak disela-selanya."Aku akan di sini dan menunggu Anna.""Anna baik-baik saja. Sekarang lebih baik kau pulang.""Aku -""Aku mohon Nye ...."Dan kembali menjadi perempuan paling cengeng sedunia, aku menangis. Mendapati Jaden menolak keberadaanku di sisinya tepat ketika ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status