Seine, awal musim gugur dan lalu lalang orang. Aku diam, dengan dua kepala squishy yang terlelap di pangkuan. Rintik masih setia di luar jendela Amour cafe, membuat niat pulang terurungkan. Sesekali, Anna bergumam dalam lelap atau Thea yang membuat bebunyian dari giginya yang beradu.Ponsel masih ada di atas meja, di samping piring cake yang tersisa separuh. Di dekat dua gelas hot chocolate yang telah tandas oleh dua makhluk mungil. Dan isinya masih sama, pesan Jaden yang akan datang 15 menit lagi; katanya.Tapi aku tidak terlalu bodoh untuk sekedar menghitung jam. Sebab tidurnya Anna dan Thea sudah menjadi bukti bahwa Jaden adalah pembual.Gila!Ini sudah 3 jam!Seandainya di luar tidak turun hujan, aku tidak akan seperti orang dungu menunggu Jaden menjemput. Aku dan dua squishy bisa naik Metro atau taxi. Semandiri itu; aku.Hey!Memangnya kau siapanya Jaden Pradipta, Nye?"Maaf, Nye. Aku terlambat."Ada Jaden, di depanku. Dengan bajunya yang sedikit basah, rambutnya berantakan dan n
Terakhir Diperbarui : 2024-12-19 Baca selengkapnya