Semua Bab Aunty Cantik untuk Daddy: Bab 21 - Bab 30

67 Bab

Bab 21

Gila!Gila!Gila!Aku seperti idiot, yang memilih menggamit dua squishy dan berlalu dari restoran. Meninggalkan Jaden dan kegiatannya dalam bernostalgia. Meninggalkan Jaden yang masih diam saja dan bertampang bodoh dalam dekapan Mina. Meninggalkan Jaden dan membawa lari anak mereka.Bukankah Lyla Anyelir adalah orang yang tidak waras?Dua squishy sudah terlelap di kamarku. Sedang aku hanya terduduk di balik jendela –yang menghadap ke jalanan Belle Epouqe– dengan gelisah. Entah menanti siapa atau berharap apa. Teramat pasti bukan anak perempuan nenek Willie; Mina."Kak, kamu kenapa? Kaya orang bingung deh," komentar Mark di depan tv."Bukankah kalian makan malam bersama tadi, lantas kenapa Anna dan Thea malah hanya pulang dengan kamu?" Naeema turut rusuh dari balik meja makan.Aku menghela napas panjang. Menoleh ke arah Naeema dan Mark sekilas, untuk kemudian kembali menekuri jalanan di luar jendela."Perempuan itu kembali," gumamku tak jelas."Apa?""Mina," tambahku."Siapa?""Olivia
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 22

Bila ada yang mengatakan bahwa Lyla Anyelir bodoh, maka dengan sangat menyesal aku katakan; iya. Buktinya, selama dua tahun aku terus mempertahankan hubungan terlarang dengan suami orang dengan dalih cinta. Dan sekarang, lihat! Aku dengan bodohnya menurut saat Jaden memintaku menjemput Anna dan Thea. Padahal tadi pagi, sudah jelas bahwa ia mengatakan ibu mereka yang akan ke sana. Maksudku yah Jaden mengatakannya secara tersirat.Dua squishy berlari ke arahku, merenggangkan peluk. Mereka berdua berlomba memamerkan hasil karya mereka. Anna yang menggambar seorang putri, sedangkan Thea yang menggambar pemandangan. Aku mengusap kepala mereka, menggumamkan beberapa kalimat pujian untuk kemudian mengusap kepala mereka lembut. Sialnya, kegiatan menyenangkan ini terganggu. Suara seseorang –perempuan- memecah kehangatan.Di sana; di arah jam 9. Berdiri dengan anggun dalam balutan dress berwarna putih. Dia; Olivia Mina Winata."Kau ... Lyla Anyelir?"Dia mengenalku; eksistensiku. Dan tanpa men
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 23

Seine, awal musim gugur dan lalu lalang orang. Aku diam, dengan dua kepala squishy yang terlelap di pangkuan. Rintik masih setia di luar jendela Amour cafe, membuat niat pulang terurungkan. Sesekali, Anna bergumam dalam lelap atau Thea yang membuat bebunyian dari giginya yang beradu.Ponsel masih ada di atas meja, di samping piring cake yang tersisa separuh. Di dekat dua gelas hot chocolate yang telah tandas oleh dua makhluk mungil. Dan isinya masih sama, pesan Jaden yang akan datang 15 menit lagi; katanya.Tapi aku tidak terlalu bodoh untuk sekedar menghitung jam. Sebab tidurnya Anna dan Thea sudah menjadi bukti bahwa Jaden adalah pembual.Gila!Ini sudah 3 jam!Seandainya di luar tidak turun hujan, aku tidak akan seperti orang dungu menunggu Jaden menjemput. Aku dan dua squishy bisa naik Metro atau taxi. Semandiri itu; aku.Hey!Memangnya kau siapanya Jaden Pradipta, Nye?"Maaf, Nye. Aku terlambat."Ada Jaden, di depanku. Dengan bajunya yang sedikit basah, rambutnya berantakan dan n
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 24

Si brengsek Jaden Pradipta!Kata itu yang tepat untuk ayah dua squishy. Perjalanan dari sungai Seine menuju Belle Epouqe yang dipenuhi bungkam. Tak ada percakapan, tak ada senyum manis apalagi canda hangat.Beku. Seolah musim gugur yang baru akan dimulai dilibas habis oleh musim dingin; terganti. Sedingin itu, Jaden Pradipta.Ia bahkan berlalu dengan menggendong dua squishy tanpa mengucapkan terima kasih. Serta jangan lupakan tatapan matanya yang tajam dan penuh intimidasi.Jaden Pradipta aneh!"Kenapa memasang wajah busuk seperti itu, Nye?"Aku menoleh dan mendapati dua sahabatku, Sella dan Naeema. Keduanya duduk di tepi tempat tidur dengan setangkup snack di tangan."Wajahku cantik, omong-omong," jawabku penuh kesal."Tentu saja cantik. Kalau wajahmu benar busuk, tidak mungkin bisa membuat suami orang bertahan selama dua tahun dalam pelukan."Brengsek kau Naeema!Aku melemparkan bantal ke wajah Naeema, sialnya dia mengelak dan justru mendarat di wajah Sella."Woyy!!" teriak Sella da
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 25

Ten Belles cafe, secangkir hot chocolate dan Dio yang sejak lima menit lalu enggan beranjak dari hadapan. Aku mendelik, nyatanya ia justru tersenyum hangat. Membuat keinginan untuk mengusirnya hilang. Lagi pula, ini cafenya, 'kan?Ia menarik kursi di hadapanku. Tangannya tertata rapi di atas meja seperti anak kecil saat berada di kelas. Matanya yang bulat sibuk mengerjap-ngerjap."Baiklah ... baiklah. Apa yang ingin kamu tahu?" Akhirnya aku menyerah. Membiarkan Dio melontarkan tanya sebab sejak masuk ke dalam cafe, wajahku terlipat dengan raut yang busuk; kesal."Kenapa wajah cantik ini, huh?"Aku mendengus mendengar mulut manisnya, namun sekon berikutnya tak urung tersenyum. "Aku hanya sedang sedikit kesal.""Kamu yakin itu sedikit saja?""Memang sedikit," jawabku sengit."Pembohong. Kamu sangat sangat sangat kesal, Nye."Aku menghela napas panjang, mengalihkan atensi ke arah luar cafe. Beberapa pohon Ek, maple dan lainnya nampak mulai menguning bahkan memerah. Musim gugur dan dingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 26

Sepuluh menit berlalu, pelukan Jaden yang telah terlepas menyisakan canggung yang menggunung. Juga dua squishy yang mendekat, berbagi senyum jahil. Aku dan Jaden mendehem; serempak. Tanpa sengaja. Membuatku saling menoleh dan kembali menambah intensitas ragu sekaligus malu. "Ayah tadi memeluk auntie. Apa itu artinya auntie akan jadi mama kami?" Ucapan Thea sukses membuatku terkejut. Seketika menoleh pada Jaden, namun ekspresi laki-laki itu benar-benar di luar dugaan. Dia tersenyum hangat seraya membelai kepala Anna dan Thea. "Apa ayah dan auntie kelihatan cocok?" Dasar Jaden Pradipta gila! Dan lebih gilanya lagi, Anna serta Thea mengangguk serempak. Mengacungkan dua jempol tangan mereka masing-masing. "Auntie, apa benar akan jadi mama kami?" "Benarkah auntie?" Aku mendelik ke arah Jaden dan laki-laki itu hanya tertawa mengejek seraya mengendikkan bahu. "Bolehkah auntie pikirkan dulu? Ayah kalian sedikit menyebalkan, omong-omong." Dua squishy nampak berpikir. Anna mendekat. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

27

Aku seperti perempuan gila sejak satu jam lalu. Atau lebih tepatnya, sejak semalam. Jaden adalah yang patut dipersalahkan. Jaden mampu menyihirku menjadi gadis bodoh yang menarik simpul senyum tanpa jeda, sibuk mematut diri di depan cermin dan baju terserak lainnya di lantai. Dan ini, hanya untuk mengantarkan bekal makan siang yang sengaja aku buat untuk seorang Jaden Pradipta.Baju berwarna cerah seperti merah, kuning, hijau hingga perpaduan ketiganya. Atau juga pakaianku dengan warna gelap dan sendu seperti abu-abu, putih hingga pakaian berwarna hitam yang membuatku nampak siap menghadiri pemakaman, pun tak luput dari berbagai uji coba. Gilanya, ini hanya demi sebuah perjumpaan dengan Jaden Pradipta!"Aku tidak tahu kalau kakak sangat sibuk hanya untuk bertemu si dokter gigi," celoteh Mark dari balik pantry.Aku mendengus. Meraih kotak makanan yang telah aku siapkan sebelumnya. "Jangan ikut campur urusan orang dewasa, bocah nakal.""Kamu sudah menerima pernyataan cinta Mas Jaden?"A
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 28

Helaian daun maple yang gugur –sebagian berwarna merah dan lainnya kuning- gemerisik terinjak. Tertimpa beban tubuhku dan Jaden, dalam suasana canggung yang menyemarak. Sedangkan dua squishy, sibuk berlarian dan bercanda satu sama lain.Sore yang bisu, namun ramai oleh detak jantungku sendiri. Terlebih, tatkala jari jemari Jadi Pradipta itu menaut sempurna di tanganku. Menjalarkan rasa hangat dan arogan mengusir dingin. Terlebih, senyumnya yang senantiasa terkembang menjadi afiliasi tersendiri dari berbagai kehangatan yang dipunyai dunia.Seberlebihan ini aku dalam mendeskripsi seorang Jaden Pradipta!"Anye ...."Aku menoleh, "Hemm ....""Aku tidak tahu bahwa Paris akan terasa sangat menyenangkan.""Aku juga," lirihku."Aku melarikan diri, Nye."Aku tiba-tiba berhenti. Membalikan tubuhku menghadap Jaden dan menatapnya lekat. "Melarikan diri?""Benar.""Aku rasa ... yang melarikan diri itu adalah aku," gumamku.Jaden tersenyum, namun matanya nampak menerawang. "Mungkin ... kita sama-sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 29

Dua squishy, cokelat panas dan dan celoteh riang mereka tentang sekolah. Membuatku dan Jaden secara otomatis turut terbawa ceria. Menggeser aroma muram beberapa saat lalu, antara percakapanku dan Jaden. Jaden mengusap kepala Anna, "Jadi, bagaimana dengan perayaan ulang tahun sekolah esok hari?" Anna dan Thea nampak serempak menepuk kening mereka. Menggemaskan saat mereka berdua nampak melupakan hal penting. "Oh My, kami lupa ayah." "Bisakah ayah datang besok?" tanya Thea memohon. "Auntie Nye juga?" tambah Anna. Aku memandang Jaden tak mengerti namun laki-laki itu hanya tersenyum. "Ayah mungkin akan sedikit terlambat sayang. Ada rapat penting di rumah sakit. Tapi sepertinya auntie Nye bisa menemani kalian dari awal acara. Benar, kan, Nye?" Aku sedikit gelagapan. Pandangan mata Anna dan Thea yang penuh harap tentu saja menjadi satu hal yang tidak akan pernah bisa aku tolak. "Tentu, squihsy." "Thank you, auntie." "Kami sayang auntie." Keduanya memburu dalam peluk. Membuatku be
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 30

Manusia adalah makhluk serakah. Itu berlaku untukku dan siapa saja. Kesempatan yang telah jauh terlewat, terkadang menimbulkan sesal tanpa bisa disangkal. Ingin merengkuhnya kembali walau mungkin tangan tak pernah bisa meraih lagi. Seperti kutipan sederhana ini;You don't know how much you appreciate something until someone takes it away.Dan biarkan aku menunjukkan kalimat itu untuk perempuan bergaun putih di sana; Mina. Karena kini, aku bisa melihat rona penyesalan dari tindak perilakunya. Perihal dua squishy yang ia 'tukar' dengan popularitasnya. Perihal hatinya yang mungkin telah menyesal sebab 'membuang' keluarga yang telah ia bangun. Mungkin ....Dan ia masih ada di sana. Sedang sibuk membuat dua squishy kebingungan. Maksudku yah semua orang yang ada di sini juga merasa kebingungan. Dia, tiba-tiba berlari ke atas panggung, memeluk dua squishy dan sekarang memberikan pengumuman bahwa dia adalah ibu mereka.Aku ingin melangkah maju, menampar wajah Mina dan membawa dua gadis kecil
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status