Upacara pernikahan itu berlangsung sederhana, hanya dihadiri oleh kakek Arion, Pak Hadi, dan beberapa orang terdekat. Walaupun sederhana, atmosfernya terasa tegang—tapi bukan karena sakral, melainkan karena Arion dan Alina yang terus saling melontarkan lirikan penuh gengsi. Saat tiba gilirannya, Arion menggenggam tangan Alina dan mengatakan, "Aku bakal pegang kendali di sini." Tangannya lembut, tapi senyumnya benar-benar bikin Alina ingin menginjak kakinya.Dia berbisik sambil menahan senyum, “Siap-siap jadi nyonya Kwon, yang selalu menurut sama suaminya.”Alina menyahut pelan dengan sinis tapi tetap menggemaskan, “Kau mimpi ya, Arion? Nyonya Kwon nggak bakal ‘tunduk’ semudah itu.”Ketika pemimpin upacara memberi isyarat pada Arion untuk mulai mengucapkan janji, Arion menatap Alina dengan senyum penuh kemenangan dan berkata, "Mulai hari ini, kamu resmi jadi milikku. Siap-siap aja, jangan nangis kalau aku mengatur hidupmu.”Alina tersenyum lebar, baru ingin menjawab namun pemimpin per
Read more