"Apa, Bu?!” aku berdiri dari dudukku. Aku mencoba protes. “Bu, aku enggak mau.”Ibu maju satu langkah. “Apa kamu bilang?!” suaranya menggelegar. “Bilang sekali lagi, Ayu! Ayo cepet bilang!”Aku menahan air mata kembali duduk. Kuremas baju yang sedang kulipat erat-erat. Tidak ku sangka, Ibu akan mengatakan hal semacam itu padaku. Aku lulusan Universitas Mercusuar program Pendidikan Ekonomi di kota Tarrim. Universitas unggulan yang menjadi rebutan seluruh orang di negeri ini. Bagaimana jadinya, seorang Ayudisha Saraswati yang lulusan universitas unggulan negeri dinikahkan dengan seorang kuli panggul? Lagipula, usiaku masih 27 tahun, jalanku masih panjang. Kejam sekali Ibuku!“Yang penting kan, kamu nikah!” Ibu bersidekap. “Ayah, gimana?” Aku memejamkan mata, berharap Ayah tidak setuju dengan ide gila Ibu. Setidaknya, nikahkan aku dengan pria yang memiliki pekerjaan dan bisa diandalkan. “Ayah setuju aja, Bu.” Ucapan Ayah barusan, membuatku membuka mata lebar-lebar. "Ayah?!” aku ber
Last Updated : 2024-08-26 Read more