“Hari ini adalah hari terindah dalam hidup saya, Non Grace,” ucap Bik Sumi sambil tersenyum riang. Wanita paruh baya itu sempat bersenandung beberapa kali saking senangnya.“Alasannya?” tanyaku penasaran sambil menata buah-buahan segar di atas sebuah nampan cantik. “Ya ini, Non, bisa piknik dengan Non Grace.”“Hah? Yang benar, Bik?”Iya, Non, masa saya bohong?"Aku tertawa lepas melihat kepolosan dan kejujuran Bik Sumi. Bahagia itu ternyata sesimpel ini ya. Tidak perlu menata meja yang cantik dengan segala pernak-perniknya, serta makanan mewah. Cukup bersama dengan orang yang menerima diri kita apa adanya, itu sudah lebih dari cukup. “Bik Sumi duduk di sini, aku duduk di sana,” ucapku sambil menyediakan alas yang empuk untuk tempat duduk.“Terima kasih, Non. Sejak kematian suami saya, semua terasa sepi."Aku menatap haru wanita paruh baya yang duduk tepat di hadapanku kini. "Aku ikut berdukacita, Bik Sumi." Kupeluk Bik Sumi dengan hati sedih."Terima kasih, Non. Tapi saya sudah terb
Last Updated : 2024-08-07 Read more