“Maaf, Non, aku bukannya mau ikut campur. Tapi menurutku, Non itu sangat cantik. Kenapa Nona harus menyia-nyiakan hidup Non di sini? Non bisa dapat lelaki single yang lebih baik,” ucap Bik Sumi dengan wajah memerah. Mungkin dia merasa terlalu lancang untuk bertanya seperti itu kepadaku.Baru saja aku hendak membuka mulut untuk menjawab, terdengar suara Natalia yang menggelegar dari arah pintu. “Bik Sumi! Ini sudah sepuluh menit. Aku mau dibuatkan sarapan sekarang. Dan bawa keluar wanita itu untuk membantumu membuatkan sarapan pagi bagi aku dan Tuan.”“Ayo kita keluar, Bik Sumi.”“Non, jangan keluar. Kakinya ‘kan masih sakit.”“Tidak apa-apa, Bik. Aku menumpang di sini, jadi sudah seharusnya aku bantu bersih-bersih.”Dengan tidak rela, Bik Sumi membantuku berdiri. Aku melangkah dengan susah payah, belum lagi bagian intimku yang sudah terkoyak-koyak dengan cara yang tidak manusiawi, terasa begitu perih dan menyakitkan.“Saya rasa Non Grace perlu istirahat.”“Jangan, Bik Sumi. Aku tidak
Last Updated : 2024-07-19 Read more