Setelah kejadian itu, Gaby dan Haven tidak pernah bertemu. Meski pagi dimana Gaby pulang ke Apartemen, mereka sempat berciuman mesra. Gaby tidak masalah. Lagipula ketika mereka bertemu mereka tidak bisa berbuat lebih. Hal itu juga semakin membuatnya tersiksa. Mungkin juga karena Haven yang sibuk bekerja. Gaby sempat dihubungi oleh Haven, pria itu akan pergi ke London untuk melakukan perjalanan dinas. Namun tadi siang Haven mengiriminya pesan untuk mereka bertemu di sebuah restoran. Gaby menggunakan dress min berwarna hitam. Sengaja, karena tubuhnya yang sempurna pasti menggoda bagi pria manapun. Termasuk Haven. “Sorry aku telat.” Gaby mengambil duduk di hadapan Haven. Haven mengetuk jam tangannya. “Telat lima menit. Saya tidak suka dengan orang yang telat, Gabriella.” Gaby mengerucutkan bibirnya. “Hanya lima menit kan? Lagipula aku kan berdandan. Nanti kalau alisku tinggi sebelah bagaimana? Membuat alisku ini yang paling lama….” Omelnya sambil menunjuk alis hitamn
Read more