Terlihat Kak Shinta dan Eyang Putri sudah berdiri di depan pintu. Citra tersenyum tak nyaman menyambutnya."Eh, ada Eyang, Kak Shinta," tegur Atala kemudian berusaha menghilangkan gugupnya. Lelaki itu pun lalu teringat sesuatu dan langsung merangkul bahu Citra lagi sambil memaksakan senyum."Maaf, kami ganggu, ya." Citra bisa melihat Kak Shinta menahan senyum melihat mereka berdua. Citra tahu, Kak Shinta mungkin memikirkan yang tidak-tidak tentang dirinya dan Atala."Enggak, kok, Kak," sahut Citra kemudian. "Yang tadi itu cuman kecelakaan. Si-silakan masuk, Kak." "Iya, Kak, Eyang, silakan masuk." Atala ikutan. Citra lalu melepas tangan Atala dari bahunya dan berjalan duluan menuju sofa. Lelaki itu mengiringi dan duduk di sampingnya. Bersamaan dengan eyang putri dan kak Shinta yang juga duduk di hadapan mereka."Maaf, ya, kami datangnya mendadak. Eyang tiba-tiba kangen sama kamu, Cit," jelas Kak Shinta memulai pembicaraan.Citra hanya tersenyum masam. Dia sebenarnya tidak senang denga
Last Updated : 2024-09-26 Read more