Semua Bab Pengantin Remaja: Dijodohkan dengan Pewaris Tahta : Bab 91 - Bab 100

136 Bab

91. Malu dan Salah Tingkah

Pukul dua dini hari, mata Citra yang terpejam rapat tiba-tiba terbuka. Yang di pandangnya pertama kali adalah dinding kamar yang tak asing. Lalu Citra mengedar pandang ke seluk-beluk ruangan itu, memastikan di mana dia berada.Ini di kamar Atala.Lalu dia menyadari tubuhnya berbungkus selimut di atas ranjang. Citra membelalak seketika dan melirik ke sampingnya yang ternyata kosong. Kebingungan menyergapnya.Gadis itu spontan bangun, menegak ke atas tempat tidur. Detik itu dia melihat Atala tidur di sofa seperti biasa. Dia jadi bertanya-tanya. Kenapa dia bisa ada di sini? Apakah dia ketiduran dan Atala membawanya ke sini? Lalu apa yang dilakukan lelaki itu padanya?Pikiran buruk Citra mulai menyerang. Wajah tegangnya tampak berpikir keras.Namun, sesaat kemudian dia mampu berpikir positif. Atala pasti tidak macam-macam padanya, lelaki itu paling-paling hanya mengantarnya ke kamar karena dirinya ketiduran. Iya, pasti begitu.Citra lalu menatap Atala yang tidur di sofa. Dan tersenyum di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-16
Baca selengkapnya

92. Menemani Eyang

Atala tak tahu ada apa lagi dengan istrinya itu. Tapi Atala merasa istrinya menghindarinya, lagi. Dan entah karena apa.Atala selalu tidak suka dengan sikap Citra yang demikian. Atala juga merasa telah berusaha untuk tidak bersikap yang membuat istrinya itu acuh padanya.Maka pagi itu, sejak turun dari rumah, selama dalam perjalanan menuju kampus, Atala sibuk berpikir kira-kira kesalahan apa yang sudah dia lakukan hingga Citra kembali berubah. Padahal semalam mereka masih terasa akrab.Terakhir kali Atala hanya menggendong gadis itu yang tertidur ke kamar. Dan saat itu gadis itu sedang tidur, jadi dia tidak mungkin tahu kalau Atala menggendongnya kan? Lalu apa yang membuatnya marah?"Apa dia tahu ya niat gue yang pengin nyentuh dia?" Atala bergumam seorang diri. Namun, sedetik kemudian dia menggeleng. Menyadari kalau asumsinya itu sangat tidak masuk akal. "Nggak mungkin, kan dia tidur. Terus apa dong yang bikin dia marah?"Lalu Atala teringat hal lain. "Oh iya kira-kira dia bingung ngg
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-17
Baca selengkapnya

93. Mengingat Kenangan

Hari-hari terus berlalu. Atala dan Citra melewati rutinitas seperti biasa. Banyak hal yang mereka lewati bersama. Dan semakin ke sini Citra merasa ada yang aneh dengan dirinya. Dia merasakan getaran yang tak pernah dia rasakan sebelumnya tiap saat bersama Atala. Citra juga merasa sifat-sifat buruk Atala yang dulu membuatnya benci dengan lelaki itu, sekarang bisa dia terima.Sementara itu, Citra merasa hubungannya dengan pacarnya, Dimas, makin membosankan, karena sifat Dimas yang monoton. Tak jarang diam-diam Citra membandingkan sifat Dimas dengan Atala.Dulu dia merasa Dimas lah yang paling mengerti dirinya. Pacarnya itu juga cerdas, baik, dewasa, elegan dan penuh perhatian. Sangat jauh berbeda dengan Atala yang blak-blakan, terlihat kekanak-kanakan, songong, sombong, suka membully orang, senang membuat masalah.Tapi sekarang semuanya sudah terjawab. Sikap Atala itu ternyata ada sebabnya. Atala bisa tumbuh menjadi pribadi yang seperti itu karena ibunya meninggal dan dia pernah di-bully
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

94. Pribadi yang Sederhana

Hari itu hari Minggu. Atala yang tidak ngapa-ngapain mendapat tugas dari Bi Rahma, yakni dimintai menemani istrinya belanja keperluan dapur yang mulai habis. Sejak memegang anggaran belanja, Citra lah yang selalu belanja. Atala yang memang sudah mencintai istrinya tentu dengan senang hati menerima tawaran itu. Di sinilah mereka berada, di sebuah Mall yang ada di Jakarta.Atala yang bertugas mendorong troli sejak tadi hanya mengiringi istrinya memilih makanan setengah jadi. "Enak, ya, sekarang mau belanja apa aja tinggal ambil, nggak mikirin harga lagi," ucap Citra sambil membaca tanggal kedaluwarsa pada sebuah kemasan ikan kaleng. Setelah memastikan tanggalnya aman, gadis itu menaruh benda itu di troli."Emangnya dulu mikirin harga?" tanya Atala."Iya," sahut Citra yang lanjut memilih aneka makanan setengah jadi lainnya. "Enak kan nikah sama gue," sahut Atala lagi. "Tapi itu karena kita pakai uang dari Papa. Karena sekarang gue belum kerja. Coba aja kalau ngarepin gaji gue yang ker
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

95. Musibah

Hari itu seperti biasa, Atala baru pulang dari kampus sore hari, tapi dia berencana tak langsung pulang ke rumah, melainkan ke Sunset Cafe. Karena baru saja Tristan mengirim pesan di grup pertemanan mereka, bahwa hari ini mereka akan mengadakan reunian di Sunset Cafe. Seluruh alumni SMA Daya Sakti angkatan mereka dipastikan datang. Tristan meminta Atala harus datang juga.Setelah mengirim pesan otw, lelaki itu langsung meluncurkan mobilnya menuju lokasi. Sambil menyetir sambil dia mengetikkan pesan untuk istrinya. Mengabarkan kalau hari ini dia pulang agak telat karena harus reunian dulu.Namun, tiba-tiba terdengar suara berisik sekumpulan motor yang entah dari mana. Atala pun menoleh ke belakang, mengirim pesan pada Citra pun jadi tertunda.Dia menemukan segerombolan motor di belakangnya, mengiringi mobilnya. Sepertinya mereka geng anak motor yang kebetulan mengiringi mobilnya. Ya, tadinya Atala berpikir demikian sebelum sesuatu yang mengejutkan dan tak dia sangka-sangka terjadi."Woi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

96. Kabar Buruk

Citra gelisah.Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, tapi Atala belum juga pulang dari kampus. Padahal dia pergi dari tadi pagi. Biasanya Atala sudah pulang sore hari.Citra bisa saja berpikir mungkin Atala main ke rumah temannya atau berkunjung ke Sunset Cafe. Namun, biasanya Atala mengirimi pesan padanya mengabarkan ke mana dia hendak pergi. Atau setidaknya membalas pesannya jika dia bertanya. Namun, kini pesannya tak dibaca, bahkan teleponnya juga tidak diangkat. Citra otomatis kepikiran dengan suaminya itu."Kenapa, Cit?" Rupanya eyang putri menyadari gerak-gerik Citra yang mondar-mandir di ruang tamu sejak tadi.Citra lalu menatap eyang dengan wajah cemas. "Eyang, Atala, Eyang.""Atala kenapa?""Udah jam segini Atala belum pulang juga. Dia juga nggak ada kabar. Biasanya dia nggak gini. Teleponku nggak diangkat-angkat. Aku khawatir dia kenapa-kenapa di jalan."Seketika Citra teringat dengan kejadian buruk dulu. Atala yang pulang dalam keadaan mabuk dan Atala yang pulang huja
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-18
Baca selengkapnya

97. Siapa Pelaku Pengeroyokan Itu?

"Sebenarnya tadi kita ngajak Atala reunian ke Sunset Cafe, Cit." Tristan mulai bercerita. Didengar oleh kelima temannya yang lain dan eyang putri yang juga ada di sana. Citra diam mendengarkan. "Atala udah janji bakal datang dia udah di jalan, tapi tiba-tiba gue dapat telepon dari salah satu teman kita, Dian, yang kebetulan lewat di jalan yang sama. Dia ngeliat Atala dikeroyok. Dia langsung nolongin dengan cara minta tolong warga. Dia juga ngehubungin gue ngasih tahu keadaan Atala. Detik itu gue batalin acara reunian itu. Kita pergi ke rumah sakit buat jenguk Atala. Walaupun teman yang lain nggak bisa semuanya ikut. Dian bingung harus kasih tahu ke siapa tentang keadaan Atala. Pas ketemu gue, dia nanya ke gue. Dan orang yang pertama gue pikirkan itu elo, Cit.""Yang mana yang namanya Dian?" Citra mengedar pandang pada kelima lelaki asing itu. "Gue.""Dia."Orang yang bernama Dian dan Tristan menjawab bersamaan. Citra lalu mendatangi lelaki bernama Dian itu. "Lo udah nolongin Atala? S
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

98. Cinta yang Mulai Bersemi

Citra masuk ke ruang ICU. Sudah mengenakan pakaian steril berwarna hijau. Air matanya kembali menitik melihat kondisi lelaki itu yang begitu memprihatinkan.Wajah Atala terdapat bulatan-bulatan berwarna keunguan, lebam dan bengkak di mana-mana. Lengan dan kakinya dipenuhi perban karena habis dijahit. Tubuhnya dipenuhi tali-tali medis.Sungguh pemandangan itu terasa begitu menyayat hatinya. Pemandangan ini, kejadian ini tak pernah ada dalam bayangannya. Dan ternyata begini rasanya.Dia tak menyangka lelaki yang dulu paling dia benci, sekarang dia cintai. Iya benar. Dia akui dia sudah merasakannya. Dia sudah jatuh cinta. Rasa takut kehilangan yang dia rasakan membuktikan semuanya.Seketika kenangan-kenangan masa lalu bersama lelaki itu terlintas lagi.Awal mula bagaimana mereka dijodohkan."Citra, jadi dokter itu biayanya ndak murah. Hidup kita selama ini pas-pasan. Mending kamu menikah sama Nak Atala. Menikah dengannya lebih dari menjamin kebutuhan hidupmu dan kami yakin dia bisa menj
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

99. Cinta yang Mulai Bersemi (2)

"Alhamdulillah, akhirnya lo sadar juga," ucap Citra tersenyum menatap Atala yang kini sudah membuka mata. Meski masih terpasang oksigen di hidungnya. Tapi di bagian tubuhnya yang lain tidak ada tali-tali medis lagi. "Padahal gue udah takut banget. Gue takut kalau lo nggak bisa sembuh ....""Lo mulai khawatir sama gue?" Atala bertanya lirih. Dan pertanyaan itu seketika membuat Citra terdiam.Dia mulai khawatir? Bukan khawatir lagi. Tapi sudah cinta. Iya, Citra sadari itu, dia akui itu. Rasa cinta itulah yang membuatnya khawatir. Tapi dia tak mau Atala tahu.Empat hari berlalu setelah hari tragedi itu. Atala berhasil melewati masa kritisnya. Kondisi Atala menunjukkan kemajuan setiap harinya. Karenanya dia dipindahkan ke ruang HCU.Citra lah yang setia menemaninya. Papa Johan sempat datang menjenguk sebentar saat kondisi Atala masih kritis. Namun, sejak dipindahkan ke ruang HCU, papa belum datang menjenguk lagi.Begitu juga dengan Dimas. Waktu dia bilang ingin datang menjenguk, dia benar-
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

100. Dendam Masa Lalu

Seorang pria berusia empat puluhan tahun itu sedang menatap pemandangan kota dari kaca lebar ruang kantornya. Pandangannya memandang jauh di bawah sana. Sama dengan pikirannya yang melanglang jauh mengingat masa lalunya. Anaknya yang kini terbaring di rumah sakit, yang harus menanggung akibat perbuatannya di masa lalu.Johan sudah tahu siapa pelaku itu. Siapa yang mengeroyok anaknya hingga jadi seperti itu. Informasi yang dia berikan pada menantunya itu tidak sepenuhnya benar. Dulu Johan adalah pribadi yang kejam dan ambisius. Dia harus selalu bisa mendapatkan apa pun yang dia mau. Harus, dengan cara apa pun. Sekali pun harus dengan cara menghilangkan nyawa orang. Dulu Johan mencintai seorang gadis, namanya Rosa. Dia sangat mencintai gadis itu dan ingin memilikinya seakan tiada perempuan lain lagi di dunia ini. Padahal gadis itu sudah ada pemiliknya.Singkat cerita, Johan dengan sifat ambisi dan kekuasaan yang dia miliki, akhirnya berhasil merebut Rosa dari kekasihnya yang sebelumn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
14
DMCA.com Protection Status