Share

100

Atala dipaksa Citra untuk sarapan. Bahkan juga dipaksa disuapi. Alasannya Citra mau memastikan kalau Atala makan dengan lahap dan cepat. Mereka makan di ruang tamu.

"Udah," ucap Atala ketika bubur itu tinggal sedikit lagi.

"Sedikit lagi, nih, habisin dong." Citra mengulurkan sesendok bubur terakhir itu ke mulut pria itu.

Atala menggeleng.

"Sedikit lagi." Citra kekeh.

Akhirnya Atala mengalah. Membuka mulutnya dan menikmati bubur terakhir itu. "Oke, kelar," ucapnya kemudian.

"Eh, belum."

"Apalagi sih." Atala memelas.

"Minum susu dulu, nih." Citra mengulurkan segelas susu yang sudah tidak hangat itu pada Atala.

Dengan malas-malasan Atala meminumnya hingga setengah. "Nih."

"Habisin, dong."

Atala memegangi perutnya. "Kenyang banget gue. Mau muntah gue."

"Iya, deh." Citra mengalah kali ini.

"Gue berangkat dulu, ya." Lagi, Atala mengacak puncak kepala Citra. Dan Citra membiarkannya.

"Ingat, ya. Hati-hati jangan sampai tumbang di jalanan," pesan Citra.

"Iya." Atala mulai berdiri, berjalan kelu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status