“Biar Ira yang melihat ke depan.” Ira mencuci tangannya dan segera berjalan keluar.“Oalah, aku kira siapa, calon pengantin. Kapan sampai di sini? Masuk-masuk.”Rupanya Dinda dan Zivan yang datang.“Tadi pagi sampai, tapi baru sempat ke sini,” jawab Dinda seraya melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah.“Kami sedang makan siang, ayo makan sekalian.”Damaira langsung merangkul sahabatnya Dan menggiring dua sejoli itu ke ruang tengah.“Lihat calon pengantin yang datang,” seru Damaira.“Ayo, ayo sini makan sekalian, Dinda, Zivan!” seru Lestari.Keduanya ikut bergabung makan bersama, Isa sengaja memisah dua sejoli itu dengan menarik Zivan duduk di sebelahnya.“Sehat, Bro? Lama tak jumpa,” tanya Isa.“Sehat. Kamu saja yang sok sibuk, biasanya datang ke kantor ini sudah lama tak pernah datang.”“Aku bukan sok sibuk, tapi memang sibuk.”“Jangan sibuk kumpulkan uang terus, istirahat, sekali-kali nongkrong, cari cewek,” goda Zivan.Isa mendes
Read more