Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan

Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-25
Oleh:  Lemongrass  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 Peringkat. 7 Ulasan-ulasan
196Bab
62.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Karena bekerja, Damaira Ishwara tak pernah mendapatkan nafkah yang layak dari sang suami. Parahnya, mertua dan iparnya juga selalu ikut campur hubungan keduanya dan meremehkan Damaira. Lantas, bagaimana keputusan wanita itu? Akankah Damaira bertahan atau memilih berpisah dan menunjukkan bahwa dia bisa berdiri sendiri? Bahkan, lebih dari mereka yang meremahkannya!

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Bab 1 Nafkah 0,1%

“Yang benar saja, Mas, kamu kasih aku uang tujuh puluh ribu untuk satu minggu? Zaman sekarang dapat apa uang tujuh puluh ribu?” protes Damaira pada suaminya. Di setiap akhir bulan, Finegan—suami Damaira akan menerima gaji. Perkara uang adalah hal yang sering menimbulkan keributan di antara keduanya. Damaira yang tak diberikan nafkah dengan layak oleh suaminya, hanya menuntut haknya sebagai seorang istri. Sedangkan, Negan menganggap tak perlu memberi banyak uang pada istrinya karena bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Belum lagi dia harus menanggung biaya hidup ibu dan kedua adiknya, membuatnya semakin mengesampingkan kewajibannya menafkahi sang istri. Karir Negan cukup bagus, dia bekerja sebagai supervisor marketing di sebuah perusahaan farmasi yang lumayan besar, dengan gaji sebesar tujuh juta rupiah, belum lagi bonus jika mencapai target. Total Negan bisa memperoleh penghasilan sepuluh hingga dua puluh juta rupiah per bulannya. “Harusnya kamu bersyukur, Ra, aku masih memberim

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Lemongrass
Hallo semuanya. Baca juga buku ketiga aku yang berjudul "Istri Jaminan sang Konglomerat" Selamat membaca.
2023-11-27 20:38:24
0
default avatar
Tinnie
Hanya ada dinovel istri tersabar
2023-10-31 19:10:17
5
user avatar
asep abdulah
buka woy bab berikutnya
2023-10-27 21:01:41
2
user avatar
Ukhfi
semangat thor, ditunggu terus updatenya ...
2023-10-04 14:21:42
1
user avatar
Rafli123
Cerita yang keren, Thor. Di tunggu kelanjutannya
2023-09-24 00:05:43
1
user avatar
Lemongrass
Halo, Lemongrass di sini. Ini adalah novel keduaku. Selamat membaca, semoga suka. Jangan lupa tinggalkan jejak agar aku makin semangat. Thank you!
2023-09-16 09:18:54
0
user avatar
Rose_roshella
keren nih ceritanya, wajib baca
2023-09-15 18:27:47
1
196 Bab

Bab 1 Nafkah 0,1%

“Yang benar saja, Mas, kamu kasih aku uang tujuh puluh ribu untuk satu minggu? Zaman sekarang dapat apa uang tujuh puluh ribu?” protes Damaira pada suaminya. Di setiap akhir bulan, Finegan—suami Damaira akan menerima gaji. Perkara uang adalah hal yang sering menimbulkan keributan di antara keduanya. Damaira yang tak diberikan nafkah dengan layak oleh suaminya, hanya menuntut haknya sebagai seorang istri. Sedangkan, Negan menganggap tak perlu memberi banyak uang pada istrinya karena bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Belum lagi dia harus menanggung biaya hidup ibu dan kedua adiknya, membuatnya semakin mengesampingkan kewajibannya menafkahi sang istri. Karir Negan cukup bagus, dia bekerja sebagai supervisor marketing di sebuah perusahaan farmasi yang lumayan besar, dengan gaji sebesar tujuh juta rupiah, belum lagi bonus jika mencapai target. Total Negan bisa memperoleh penghasilan sepuluh hingga dua puluh juta rupiah per bulannya. “Harusnya kamu bersyukur, Ra, aku masih memberim
Baca selengkapnya

Bab 2 Ibu Mertua Perhitungan

"Aku kan mau sarapan, Bu. Masa berdiri," balas Negan dengan ekspresi tanpa dosa.Laras mendengus, lalu melayangkan sindiran pada Negan perihal Damaira yang baru saja diberi uang belanja, tapi Negan malah sarapan di rumahnya. Dengan santai Negan menanggapi perkataan sang ibu, jika dia tidak berselera dengan menu yang dibuat oleh Damaira, lalu mengambil dua centong nasi ke piringnya dan menambah dengan sayur serta lauk yang menggugah selera–ayam goreng lengkuas. Laras memandang kesal ke arah piring anaknya yang penuh makanan. “Tumben, bukannya kamu selalu bilang kalau masakan istrimu yang sekolah jurusan tata boga itu selalu enak!” sindir Laras lagi. “Memang istrimu itu masak apa?” lanjut Laras “Cuma masak ongseng toge sama tempe goreng." Laras melongo, tidak habis pikir dengan kelakuan menantunya. Anaknya baru saja menerima gaji dan pasti akan memberi uang belanja, tapi membuat menu masakan hanya ongseng toge. Mendengarnya saja dia malas, apalagi harus memakannya. Laras bahkan sa
Baca selengkapnya

Bab 3 Terlalu Memandang Rendah Damaira

Sebelum pergi dari rumah Damaira, Laras masih sempat menghina menantunya. Laras menyuruh Damaira untuk memperbanyak makan toge karena sayuran itu bagus untuk kesehatan reproduksi. Laras juga menghina Damaira mandul, sebab dua tahun lebih menikah tak juga diberi keturunan. “Astaghfirullah, Bu, kita ini sesama perempuan, kenapa Ibu tega berkata seperti itu?” Kata-kata mandul terucap tidak hanya satu dua kali keluar dari mulut Laras, lama-lama Damaira merasa geram. Dulu Damiara akan menangis berjam-jam saat mertuanya mengatakan dia mandul. Namun, sekarang dia tidak akan lagi melakukan hal itu apalagi meratapi nasib. Damaira akan mulai melawan, dia tidak ingin harga dirinya terus diinjak-injak, walau kenyataannya memang belum mempunyai anak. Saat ini mungkin memang Sang Maha Pemberi Keturunan belum memberinya kepercayaan. Kalau boleh berkata, sebenarnya Damaira merasa sedikit bersyukur belum diberi keturunan, sebab kehidupannya saja masih penuh dengan masalah yang belum terselesaikan,
Baca selengkapnya

Bab 4 Negan Mendapat Promosi Jabatan

Negan menuju ke meja makan, melihat makanan apa yang disiapkan oleh istrinya.Mie goreng!"Lumayan lah, ketimbang makanan yang tadi pagi," ucap Negan.Mereka pun makan makanan tersebut dalam diam, hingga Damaira angkat bicara."Mas, tadi ibu datang kemari."Negan melirik Damaira sekilas, "Untuk apa ibu kemari?""Minta uang belanja, katanya pemborosan kalau mas makan terus di sana," jujur Damaira.Damaira tak pernah mengadu jika ibu mertuanya datang. Tapi entah mengapa malam ini mulutnya gatal ingin bercerita tentang hal itu, hanya untuk melihat reaksi sang suami."Kamu jangan fitnah, Ra. Mana mungkin ibu datang hanya karena minta uang. Jelas-jelas aku sudah kirimkan uang jatah ibu.""Aku tidak bohong mas, apalagi fitnah. Untuk apa? Tidak ada untungnya juga. Terserah kamu mau percaya atau tidak." Damaira langsung melanjutkan menyantap mie gorengnya.Negan kembali dikejutkan oleh sikap Damaira, wanita yang telah menjadi istrinya selama dua tahun lebih itu tak pernah meninggikan suara, d
Baca selengkapnya

Bab 5 Keluarga Mata Duitan

“Apa kamu bilang? Ibu pemborosan? Pasti wanita mandul ini yang sudah mempengaruhimu, sampai kamu tega ngomong seperti itu sama ibu.” Laras mulai mendramatisir keadaan.Damaira yang melihat mertuanya mulai drama, dia pun menunduk. Berperan sebagai korban, diam dan hanya pasrah. Namun, di mata ibu mertuanya dia tetaplah orang yang patut dipersalahkan.“Kamu lihat kelakuan istrimu yang tidak berpendidikan itu, tidak ada sopan santun, suka melawan omongan ibu. Sekarang berlagak diam kalau di depanmu.” Laras menunjuk ke arah Damaira."Heh, coba kamu bicara seperti kemarin. Beraninya sama mertua kalau tidak ada anakku," sarkas Laras pada Damaira."Ibu kemarin datang ke sini?" Negan menelisik, mencocokan dengan apa yang Damaira kemarin katakan.Laras seketika diam, seakan menyadari kesalahannya telah salah berucap.“Ibu butuh berapa?” Negan memilih mengalah daripada melihat ibunya yang memaki istrinya, yang bahkan tidak mengeluarkan sepatah kata pun.Negan juga dapat melihat dari diamnya sa
Baca selengkapnya

Bab 6 Harga Sembako Ternyata Mahal

Malam ini Negan tak menemukan Damaira di ruang tengah seperti biasanya. Dia pun langsung menuju ke kamarnya.Mendapati Damaira sedang tiduran di ranjang."Kamu ini, suami pulang bukan di sambut. Malah enak-enakan tidur," oceh Negan sembari meletakkan tas kerjanya.Bukan tanpa alasan Damaira berbaring di tempat tidur. Perutnya sangat nyeri karena tamu bulanannya sedang datang."Maaf mas, perutku sakit sekali…""Alasan saja kamu!" hardik Negan."Sana buat makan, malah enak-enakan tidur. Benar kata ibu…"Mendengar kalimat terakhir suaminya, Damaira langsung beranjak duduk, membuat Negan menjeda kalimatnya."Kamu itu tidak becus mengurus suami, pemalas, kerjaannya tidur di kamar …” Belum selesai Negan berucap, Damaira sudah memotongnya.“Terus mas, terus. Ibu, ibu, selalu ibu. Kalau kamu mau sepenuhnya bersama ibumu, jika ibu adalah prioritasmu, silahkan. Mari kita berpisah,” sela Damaira, membuat Negan membulatkan mata tak percaya dengan ucapan istrinya.“Damaira! pamali bicara seperti i
Baca selengkapnya

Bab 7 Ira Mengalami Kecelakaan

“Ya, Allah, beri hamba kewarasan untuk menghadapi cobaan ini.” Damaira berdoa sembari mengelus dada.Damaira segera berangkat ke toko dengan mengendarai motor matic bututnya. Pikirannya menerawang entah kemana hingga tanpa sadar dia menabrak sebuah mobil mewah yang tiba-tiba berhenti di depannya.Suara tabrakan itu cukup kencang, Damaira terpental tak jauh dari motornya, dia sempat mengalami pingsan sesaat, saat dia tersadar, dirinya sudah berada di trotoar dan orang-orang sudah berkumpul di sekelilingnya.“Apa kamu baik-baik saja, mbak?” Damaira melihat ke arah sumber suara, pria tampan dengan pakaian rapi dan mewah. Damaira yakin bahwa pria tersebut adalah pemilik mobil yang dia tabrak.Damaira baru tersadar bahwa tangan kiri dan keningnya berdenyut, sepertinya dia terluka.“Sudah mas bawa mbaknya ke klinik atau rumah sakit terdekat saja, saya temani. Urusan lain-lainnya nanti diurus di sana. Takutnya si mbak kenapa-kenapa,” ucap bapak-bapak itu pada si pria tampan.Damaira digirin
Baca selengkapnya

Bab 8 Perhatian Kecil dari Negan

Tak berselang lama, Damaira keluar dari mobil itu. Terdengar wanita itu mengucapkan terima kasih pada rekannya. Lalu mobil kembali melaju.Negan sedikit kecewa melihat mobil Honda CR-V itu pergi. Padahal dia berharap itu adalah mobil Damaira. Dia bisa memanfaatkannya.Mimpimu terlalu muluk Negan, istrimu itu kere, hanya seorang penjaga toko kue, begitulah isi kepala Negan saling bersahutan."Dari mana saja kamu?" tanya Negan dengan ketus.Damaira menatap bingung pada sang suami. Bukankah dia sudah mengirim pesan, untuk apa bertanya? Damaira tak kuasa mengatakan hal itu dan memilih untuk menjawab."Aku baru pulang kerja mas, karena tadi aku kecelakaan jadi masuk dan pulangnya harus mundur," ucap Damaira, lalu berjalan hendak memasuki rumah.Negan memberi jalan agar istrinya itu bisa masuk dengan leluasa."Memangnya juraganmu tidak memberi libur? Aku lihat lukamu cukup parah." Negan cukup prihatin dengan keadaan istrinya dengan tangan tergantung dan menggunakan gips."Ya mau bagaimana l
Baca selengkapnya

Bab 9 Negan Naik Jabatan

Dua bulan kemudian.Pasca pertengkaran yang terjadi di antara Damaira dan Negan malam itu, sikap Negan sedikit melunak dan lebih perhatian. Pria itu nampak bersungguh-sungguh ingin memperbaiki hubungan dengan Damaira.Negan lebih sering meluangkan waktu untuk Damaira walau hanya sekedar untuk berbincang hal yang tidak penting.Selama dua bulan ini, Dina hanya pernah sekali menemui Damaira di toko dan merengek meminta uang, adik iparnya itu sungguh tebal muka. Karena asas belas kasih, Damaira memberinya uang sebesar lima ratu ribu rupiah.Sedangkan ibu mertuanya masih sama, datang ke rumahnya untuk mengambil sembako seperti biasanya.Untuk soal keuangan, Negan lebih manusiawi ketimbang bulan-bulan sebelumnya. Terkadang Negan mau berbelanja ke warung untuk menggantikan Damaira yang masih menggunakan gips, walau terkadang kesal karena harga sembako yang mahal dan uangnya harus berkurang cukup banyak.“Hari ini pengumuman hasil seleksi district manager, Ra. Doakan, semoga suamimu ini ya
Baca selengkapnya

Bab 10 Pengacau Suasana

Damaira dan Negan saling pandang. “Siapa yang datang?” tanya Negan. Damaira hanya mengedikkan bahu tanda dia juga tidak tahu.Damaira menduga pasti salah satu keluarga Negan. Negan mencuci tangan kemudian menuju ruang tamu untuk membuka pintu.Sedangkan Damaira mengambil kerudung instannya yang berada di gantungan depan kamar mandi. Dia hanya ingin menutupi kalung yang baru saja dibelikan oleh suaminya. Damaira tak ingin karena kalung itu akan timbul masalah baru.Benar saja dugaan Damaira, namun bukan ibu mertua ataupun Dina, melainkan Naya–adik pertama Negan."Masuk, Nay. Tumben kamu datang ke sini malam-malam."“Mas Negan sedang apa?” tanya Naya sedikit tidak enak.Naya memang berbeda dengan ibu dan adiknya, pembawaannya kalem dan ramah.“Masuk Nay, mas baru makan malam, kamu sudah makan?” Naya mengekor di belakang Negan.“Belum mas, aku baru pulang kerja, langsung kemari.”“Halo, Mbak,” sapa Naya pada Damaira.“Hai Nay, baru pulang ke
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status