"Kamu sudah tidur, Nay?" ucapnya berbasa-basi. Dia pasti tahu betul kalau saat ini kami baru saja menutup toko. "Belum, Mas. Nay masih bersantai.""Oh, syukurlah. Mas hanya takut mengganggu saja.""Tidak, kok. Ada apa, Mas?""Begini Nay, Ilham sudah ada memberi kabar sama kamu?""Kabar apa, Mas?""Ilham bilang dia akan menikahi Viona minggu depan.""Benarkah itu, Mas?"Entah kenapa tiba-tiba saja perasaan ini tersentak seperti tersambar petir. Baru saja sebulan kami berpisah secara sah, dan dia sudah mau langsung menikah? Benar-benar tidak punya malu. Aku sama sekali tidak tahu perasaan apa yang membuatku marah untuk saat ini. Apakah karena tidak rela melihat mereka berbahagia, ataukah karena perasaanku dulu belum terhapus seluruhnya? Ah entahlah. Sulit sekali mengerti dengan perasaanku sendiri. Kuakui memang selama ini aku tak pernah lagi memikirkan tentang Mas Ilham. Namun kenapa mendengar dia akan menikah, hatiku terasa perih?Apa karena selama ini aku merasa dibohongi, karena
Huling Na-update : 2022-07-29 Magbasa pa