Wajah Mas Ilham semakin memucat. Berkali-kali dia membolak-balik berkas yang ada di tangannya. Namun ia tetap merasa tak percaya. "Ada apa, Mas?" kini giliran Viona yang terlihat cemas. Mas Ilham sama sekali tak menghiraukannya. "Pak, bagaimana mungkin tanda tangan saya berada di sini. Ini pasti sebuah jebakan, Pak. Bagaimanapun, saya tidak merasa pernah menjual rumah ini," Mas Ilham bersungut di depan para lelaki itu. "Tapi anda mengakui, kalau itu tanda tangan anda, kan?" seru salah seorang dari mereka. Dari cara bicaranya, dia terlihat seperti seorang pengacara. Sementara dua orang lainnya, bertubuh tegap tinggi layaknya bodyguard. Sungguh diluar dugaan, bagaimana Mas Rafi bisa mengenal orang-orang seperti itu. Aku saja sampai takut melihatnya. Dan mudah-mudahan saja aku jangan sampai berurusan dengan mereka. "Benar itu, Mas? Jadi kamu benar-benar sudah menjual rumah ini?" lagi-lagi Viona kembali meradang. "Sudah, kamu diam dulu. Aku juga lagi pusing ini," balas Mas Ilham tid
Last Updated : 2022-08-01 Read more