Foto Mesra Suamiku Dengan Wanita Lain

Foto Mesra Suamiku Dengan Wanita Lain

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-08-25
Oleh:  OscarTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
6
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
132Bab
103.8KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sudah beberapa hari ini, Naya menerima pesan yang masuk ke ponselnya dari nomor tak di kenal. Pesan yang dikirim oleh nomor misterius itu menunjukkan foto Ilham, suaminya sedang berduaan dengan seorang wanita sedang berada di beberapa tempat yang berbeda. Dan yang paling mencurigakan ialah ketika salah satu foto yang dia terima berlokasi di sebuah hotel ternama di kota mereka. Bagaimanakah kelanjutan ceritanya? Apakah Naya hanya diam saja ketika fi perlakukan curang oleh suaminya? Yuk ikuti kisahnya dalam Novel yang berjudul Foto Mesra Suamiku Dengan Wanita Lain berikut ini.

Lihat lebih banyak

Bab 1

Part1

"Aku mau minta cerai saja, Rat," curhatku pada sahabatku Ratna. 

"Memangnya apa yang terjadi?" Ratna mencoba menenangkanku yang sedang menangis. 

"Mas Ilham selingkuh, Rat. Beberapa hari ini ada nomor tak dikenal yang mengirimkan foto-foto Mas Ilham keluar masuk hotel dengan seorang wanita."

"Serius kamu? Bukan editan? Siapa tahu ada yang sengaja ingin merusak rumah tangga kamu," bantah Ratna.

"Tidak, Rat. Itu foto asli. Aku bisa memastikan kalau baju yang dipakai Mas Ilham di foto-foto tersebut adalah pakaian yang selalu aku siapkan sebelum Mas Ilham pergi ke kantor," aku  meyakinkan. 

"Yang sabar ya, Nay," Ratna mengusap pundakku. 

"Makasih, Rat. Malam ini juga aku akan minta Mas Ilham menceraikan aku. Biar anaknya diurus sama selingkuhannya itu."

"Kamu ini lugu atau oon sih, Nay," Ratna mengataiku. Dahiku mengernyit. 

"Maksud kamu apa?"

"Makanya kalau dikasi suami hape canggih itu dimanfaatkan. Jangan cuma buat nelpon sama selpi aja."

"Bicara yang jelas, Rat. Serius aku tidak tahu kamu mau ngomong apa."

"Mana ada istri jaman sekarang yang minta cerai sama suaminya lalu pergi dengan tangan kosong. Sudah tidak jaman."

"Maksud kamu bagaimana, Rat? Aku tidak mengerti."

"Kamu harus gabung di grub kbm yang ada di efbi. Kamu baca cerita-cerita yang ada di sana dan kamu pelajari bagaimana caranya menjadi istri yang tegar serta membalas perlakuan suami kamu."

Ratna menjelaskan panjang lebar tentang apa yang sering dibacanya di grub tersebut. Aku pun tertarik dan membenarkan dalam hati saran sahabatku dari kecil tersebut. 

Sampai di rumah, aku fokus membaca seluruh cerita-cerita yang berkaitan dengan perusak rumah tangga orang. Dalam hati aku bertekat, walaupun aku bukan gadis terpelajar dan dari keluarga kaya raya, namun aku harus tetap bisa mengendalikan suamiku. 

Namaku Naya Khumaira, usia 24 tahun yang sudah 4 tahun ini diperistri oleh seorang duda mapan beranak satu. Mas Ilham yang selama ini kukenal adalah sosok yang sangat baik dan juga bertanggung jawab. Apalagi dia tahu kalau aku sangat menyayangi putri semata wayangnya, Alta. 

Awal dia melamarku karena dikenalkan oleh seorang teman. Dia bilang sudah jatuh cinta padaku pada pandangan pertama. Aku yang masih berusia dua puluh tahun waktu itu merasa sangat tersanjung.

Apalagi sebelumnya aku juga belum pernah berpacaran. Wajah Mas Ilham yang tampan dan pekerjaannya yang cukup mapan tak membuatku berfikir panjang untuk menerima perasaannya. Sikap baik dan lemah lembutnya membuat aku dan juga kedua orang tuaku tak mempermasalahkan statusnya yang pernah menikah, lalu berpisah. Toh semua orang juga punya masa lalu. 

Beberapa bulan kemudian dia bilang ingin serius dan meminta restu kepada keluarga ku, dan tidak butuh waktu lama, aku menerima lamarannya dan kamipun menikah. 

Keluarga Mas Ilham jiga tidak mempermasalahkan kehidupan sederhana keluargaku, tidak menganggap rendah aku yang hanya lulus sma, sedangkan Mas Ilham adalah seorang sarjana. Kehidupan rumah tangga kamipun adem ayem tanpa masalah. 

Namun akhir-akhir ini sikapnya berubah, sering pulang malam dan juga jarang sekali menyentuhku. Sebelumnya aku masih memaklumi, mungkin karena dia terlalu sibuk dan lelah saat kembali ke rumah. 

Sampai beberapa hari yang lalu seseorang tak dikenal mengirimkan beberapa foto di waktu dan tempat berbeda. Ternyata Mas Ilham sudah sering melakukannya. 

Akhirnya aku mengikuti saran Ratna. Malam ini aku mulai bergabung di grup kepenulisan tersebut. Kubaca satu persatu cerbung dan juga curhatan-curhatan yang banyak tertulis di sana. Rata-rata kasusnya sama dengan yang kualami saat ini. Suami yang berselingkuh, bahkan lebih gila lagi. Menikah diam-diam dengan direstui oleh keluarga besar suaminya. 

Dalam hati aku bergidik ngeri, bagaimana kalau ternyata Mas Ilham juga menikahi wanita lain dan keluarganya merestui. Apalagi setelah empat tahun menikah aku juga belum dikaruniai buah hati dari rahimku sendiri. 

Bisa saja hal itu akan dijadikan alasan untuk keluarga Mas Ilham untuk membiarkan Mas Ilham menikah lagi dan memberikan adik buat Alta. 

"Alta sudah tidur, Nay?" sapa Mas Ilham yang tiba-tiba sudah muncul di dalam kamar.

Aku gelagapan, karena sama sekali tak mendengar kapan dia masuk. Mungkin karena terlalu serius membaca cerbung-cerbung barusan. Aku bangkit dari ranjang kemudian mencium punggung tangannya. 

Kulirik jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, terlalu malam untuk hanya sekedar lembur di kantor. 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Mrs Vie
Cerita yang menarik.
2022-11-30 01:09:22
4
user avatar
Aizah Not
novelnya sebenernya bagus kak cuman tokoh utamanya sok jual mahal, udah janda kampung sok iye lagi seenggaknya hargai perasaan Rafi, lah malah di judge aneh aneh gmn ?? Rafi gak tarik ulur jg kok harap refisi novelnya kak pemikiran Naya kyk anak 10th anak 10th aj dijaman skrg udh peka bgt
2022-09-03 13:26:36
1
132 Bab
Part1
"Aku mau minta cerai saja, Rat," curhatku pada sahabatku Ratna. "Memangnya apa yang terjadi?" Ratna mencoba menenangkanku yang sedang menangis. "Mas Ilham selingkuh, Rat. Beberapa hari ini ada nomor tak dikenal yang mengirimkan foto-foto Mas Ilham keluar masuk hotel dengan seorang wanita.""Serius kamu? Bukan editan? Siapa tahu ada yang sengaja ingin merusak rumah tangga kamu," bantah Ratna."Tidak, Rat. Itu foto asli. Aku bisa memastikan kalau baju yang dipakai Mas Ilham di foto-foto tersebut adalah pakaian yang selalu aku siapkan sebelum Mas Ilham pergi ke kantor," aku meyakinkan. "Yang sabar ya, Nay," Ratna mengusap pundakku. "Makasih, Rat. Malam ini juga aku akan minta Mas Ilham menceraikan aku. Biar anaknya diurus sama selingkuhannya itu.""Kamu ini lugu atau oon sih, Nay," Ratna mengataiku. Dahiku mengernyit. "Maksud kamu apa?""Makanya kalau dikasi suami hape canggih itu dimanfaatkan. Jangan cuma buat nelpon sama selpi aja.""Bicara yang jelas, Rat. Serius aku tidak tahu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part2
"Mas sudah makan? Naya siapin, ya?""Tidak usah. Mas sudah makan tadi sama klien," jawabnya masih dengan ucapan yang lemah lembut. Mas Ilham pun langsung bergegas pergi mandi. Ya, Allah. Ini untuk kesekian kalinya Mas Ilham tidak makan malam di rumah. Selalu pulang larut malam dan setiap mandi selalu keramas. Hatiku semakin yakin, kalau dia benar-benar sudah tidak mencintaiku lagi. Selesai mandi, dia langsung membaringkan diri di ranjang. Tak ada lagi obrolan-obrolan sebelum tidur denganku. Baik itu perihal pekerjaan di kantor ataupun tentang sekolah Alta, putri tunggalnya..Keesokan paginya aku kembali menemui Ratna, untuk bertukar pikiran. Entah kenapa sehabis curhat dengannya aku selalu merasa tenang dan kembali bersemangat. "Jadi apa yang harus aku lakukan, Rat? Kebanyakan yang aku baca dari cerita tersebut semua istrinya putri konglomerat, dan suami yang berselingkuh itu malah numpang hidup sama istrinya. Ya mudah saja untuk memberi pelajaran kepada suami dan selingkuhannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part3
"Mas," sapaku saat dia sedang berbaring sambil memainkan gawainya. Tumben sekali malam ini dia cepat pulang. Sebenarnya tidak terlalu cepat juga. Jam tujuh, sementara yang aku tahu dulu dia selesai bekerja jam lima sore dan sampai di rumah jam enam, itupun sudah terkena macet. Karena jarak dari rumah kami ke kantor tidaklah terlalu jauh. Sebenarnya aku sudah malas memasang wajah manis di hadapannya.Tapi demi melancarkan aksi yang disebutkan Ratna, aku harus berpura-pura tidak terjadi apa-apa. "Ada apa, Nay?" jawab Mas Ilham lembut tanpa mengalihkan pandangan dari gawainya. Entah apa yang membuat dia tersenyum-senyum sendiri.Apa mungkin dia berani berbalas pesan whatsapp dengan selingkuhannya walaupun ada aku di sini? Keterlaluan sekali kamu, Mas. Selama ini aku memang tidak pernah berani atau segan membuka gawai Mas Ilham. Bukan karena takut atau dilarang olehnya, hanya saja aku ingin diantara kami memiliki rasa kepercayaan sebagai suami istri. Toh selama ini Mas Ilham selalu me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part4
Benar apa yang dikatakan Ratna. Jaman sekarang, jadi istri tidak boleh lagi lemah. Harus kuat dan mandiri. Dan yang terpenting harus pintar dan sedikit 'licik'. Ini baru awalnya saja, Mas. Tunggu saja sampai semua uangmu berpindah ke tanganku. Aku tidak akan sudi lagi tinggal satu atap denganmu. Bahkan melihat wajahmu saja pun aku tak akan pernah mau. "Alta sarapan dulu ya, sayang," ucapku dengan penuh senyuman kepada anak sambungku tersebut. "Bunda sudah siapkan roti bakar coklat kesukaan Alta.""Terima kasih, Bunda," jawab gadis kecil yang sekarang masih duduk di kelas satu sd tersebut. "Soal Alta, biar tetap Mas saja yang mengantar. Tidak usah beli motor. Nanti kalau jatuh lagi bagaimana?" protes Mas Ilham. "Memang Bunda mau ngatar Alta naik motor?" tanya Alta sambil mengunyah roti bakarnya. "Maunya sih, begitu. Biar Ayah tidak repot bolak-balik mengantar Alta," aku beralasan. "Alta mau kok, Bunda. Teman-teman Alta juga banyak yang diantar naik motor sama Mamahnya.""Alta, Bu
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part5
Hari ini ada pertemuan orang tua murid di sekolah Alta. Sepulang dari membuat rekening tabungan, aku menyusul ke sekolah. Seperti aktifitas harian, pagi Mas Ilham yang mengantar ke sekolah. Siangnya aku yang menjemput dengan naik ojek online.Para ibu-ibu sudah mulai berkumpul di tempat yang sudah di sepakati. Kami makan siang di sebuah foodcourt outdoor yang ada taman bermainnya. Sementara anak-anak sibuk bermain bersama. Tujuan perkumpulan kali ini untuk membentuk grup arisan dari wali murid kelas 1a, kelas dimana Alta belajar.Sebenarnya aku malas ikut acara seperti ini, selain buang-buang waktu, juga membuang-buang uang. Tapi lagi-lagi Ratna menyuruhku untuk ikut, setidaknya hanya untuk hari ini saja.Sebagai barang bukti dan juga ada Alta sebagai saksi. Dasar Ratna, pintar sekali idenya kali ini. Tapi, apa mungkin kali ini juga akan berjalan lancar seperti kemarin? Kali ini Mas Ilham pulang cepat seperti dulu. Jam enam sore sudah sampai di rumah. Tumben sekali dia tidak pergi b
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part6
"Naya? Ngapain di sini?" suara seseorang menegurku dari dalam mobil. Diapun langsung turun menyapa kami. "Eh, Mas Rafi. Lagi nunggu Ayahnya Alta, Mas," sahutku sambil tersenyum. Mas Rafi adalah rekan kerjanya Mas Ilham. Kami sempat berkenalan di hari yang sama saat temanku mengenalkanku pada Mas Ilham. Ada perasaan heran di wajahnya. Memangnya tidak boleh aku mengunjungi kantor suamiku sendiri. "Mas Ilham tadi lagi telfonan di toilet," jawabnya tanpa aku bertanya. "Oh, Iya Mas. Tidak apa-apa. Nanti juga turun," sahutku kemudian. "Ya sudah kalau begitu. Mas duluan ya."Dia pun pergi meninggalkan kami. Tak lama Mas Ilham keluar dengan wajah murung. "Ada apa, Mas?" tanyaku heran. "Sudah, tidak apa-apa. Masuk saja," aku dan Alta mengikutinya masuk ke mobil. Kami berhenti di sebuah toko mas tak jauh dari kantor Mas Ilham. Dia dan Alta duduk menunggu di kursi luar sembari bolak balik mengecek gawainya. Terlihat raut wajah yang penuh kekhawatiran. Apa jangan-jangan dia bertengkar de
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part7
Malam ini aku akan melancarkan aksiku selanjutnya. Setelah menemani Alta belajar dan bermain sebentar, aku mengantarkan Alta untuk tidur di kamarnya. Jam sudah menunjukkan hampir jam sepuluh malam. Tak lama lagi Mas Ilham akan pulang sesuai dengan pesan whatsapp nya tadi. Malam ini aku juga harus melancarkan aksiku lagi. Sudah tidak tahan rasanya menghadapi hal seperti ini terus menerus. Baru tadi siang mereka asik-asikan indehoy di mobil, sekarangpun serasa tidak puas hingga sampai malam baru pulang. Ternyata Mas Ilham benar-benar sudah kepincut sama wanita murahan tersebut. Sampai-sampai tidak ingat lagi sama anak dan istri di rumah. Tunggu saja Mas, tunggu sampai aku tahu siapa sebenarnya wanita itu. Tak lama terdengar suara mobil dari halaman depan. Itu pasti Mas Ilham. Dengan mengumpulkan sedikit demi sedikit kesabaran, akhirnya aku membukakan pintu dengan senyuman termanisku. Dengan takzim aku mencium punggung tangannya, seolah-olah dia masih pantas untuk diperlakukan dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part8
Aku sudah membaca seluruh isi percakapan mereka. Aku juga sudah mengcopy dan mengirimkannya ke gawaiku sebagai barang bukti yang akan kupergunakan nantinya. Setelah membersihkan semua jejak, aku kembali meletakkan gawai di tempatnya semula. Sekarang giliran lemari yang jadi sasaranku. Dengan mudah aku mengambil sertifikat rumah dan menggantinya dengan sertifikat palsu yang sudah kusiapkan sebelumnya. Tentu saja ini juga adalah anjuran dari Ratna. Aku saja tidak berfikir sampai sejauh ini. Berbahayakah nantinya kalau semua ini ketahuan? Apakah ini termasuk sebuah pencurian, walaupun aku mengambilnya di rumahku sendiri? Ah, entahlah. Rasa benci dan juga muak telah membuatku tidak bisa berpikir jernih lagi. Dengan rasa takut dan tangan yang gemetaran aku memindahkan dokumen tersebut ke bawah kasur di samping Mas Ilham untuk kuamankan besok pagi. Semoga kali ini nasib baik masih berpihak padaku. .Kulihat Mas Ilham bangun pagi dengan wajah yang segar. Mungkin karena tidurnya sangat ny
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part9
Kemudian dia melangkah mundur, lalu berjalan meninggalkan kami. Aku dan Ratna saling berpandangan dengan wajah yang khawatir. Seketika aku bangkit dan mengejarnya. "Mas Rafi," aku meraih lengannya. Dia menghentikan langkahnya, kemudian menatap tanganku yang masih memegangi lengannya. Setelah sadar, aku buru-buru melepaskannya. "Maaf, Mas. Nay lancang," ucapku. "Tidak apa-apa. Kalau mau, pegang saja sepuasnya," godanya. Aku tertunduk malu dengan ucapannya barusan. "Mas Rafi, soal tadi...""Jangan buat alasan kalau Mas salah dengar, ya. Mas tidak budeg," sergahnya sebelum aku mengutarakan ucapanku. Lagi-lagi aku tertunduk diam. Merasa kalau permainan ini sudah berakhir dan harus menerima kalau Mas Ilham akan membuat perhitungan denganku. Bukankah Mas Rafi dan Mas Ilham adalah teman sekantor? Tentu dia akan lebih membela temannya dari pada aku yang jarang-jarang bertemu dengannya. Apalagi kalau sampai dia juga termasuk salah satu lelaki yang juga suka main perempuan. Pastilah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Part10
"Ngomong-ngomong, Mas Rafi ngapain pagi-pagi ke sini? Siapa yang sakit?" tanyaku memecah keheningan."Mama, darah tingginya kambuh lagi. Jadi hari ini Mas tidak masuk ke kantor. Jagain Mama," sahutnya. "Oh, begitu. Mas Rafi anak yang baik, ya," pujiku "Kalau ada riwayat darah tinggi, Mamanya jangab dikasi mikir yang berat-berat, Mas. Kasi berita baik saja setiap hari.""Gimana tidak banyak pikiran, Nay. Anak laki-laki satu-satunya belum menikah sampai sekarang," keluhnya. "Lho, nikah yang tinggal nikah to, Mas. Masa Mas Rafi belum punya calon.""Memang belum. Calon yang Mas mau, dulu sudah di gondol maling," ujarnya. "Kok bisa? Bodoh sekali wanita yang menolak Mas Rafi demi laki-laki lain.""iya, Nay. Dia memang bodoh," imbuh Mas Rafi. Kamipun tertawa, seolah ketegangan dan ketakutanku tadi berangsur hilang. Mas Rafi mengeluarkan gawai dari kantong celananya, kemudian ada notifikasi pesan whatsapp dari gawaiku. "Itu nomornya Mas. Simpan ya, kalau Mas hubungi harus diangkat. Janga
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-12
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status