"Sudah baikan? Ada Nak Rafi itu di ruang tamu. Kamu turun sekarang, ya? Ibu mau kembali menjaga toko," Ibu kembali menutup pintu kamar tanpa mendengarkan jawabanku. Dengan malas aku bangkit dan merapikan sedikit rambutku. Kutemui dia di ruang tamu lantai dua. Dia tampak santai dengan hanya mengenakan kaos dan celana jins. "Kata Ibu kamu sakit. Mas antar ke dokter, ya?" dia masih terlihat sangat perhatian. Tuluskah itu? "Tidak usah, Nay sudah minum obat," jawabku ketus. Aku duduk berseberangan yang sangat jauh darinya. Dia di ujung sana, aku di ujung sini. Semoga dia sadar kalau ini adalah tanda bahwa aku sedang tidak ingin berlama-lama dengannya."Mas minta maaf ya atas kejadian kemarin. Sungguh, Mas tidak menyangka kalau akan bertemu dengannya disaat makan malam kita. Tapi Mas senang kalau, Nay marah," tuturnya sambil tersenyum. Dahiku mengernyit. Aku yang demam, kenapa dia yang mengigau? Dia senang melihatku marah? "Kenapa?" tanyaku penasaran. "Karena itu artinya kamu sudah be
Last Updated : 2022-08-01 Read more