Share

Part42

Aku dan Ratna saling melempar senyum. Cukup senang karena sudah berhasil membuat Viona dan Mas Ilham bertengkar. Rasakan itu. Menyebutku wanita kampungan? Lalu sikap apa yang dia tunjukkan sekarang ini? Berteriak-teriak seperti orang gila, lebih dari kampungan.

"Sudahlah, Viona. Ini bukan urusan kamu. Biarkan aku menyelesaikan persoalan rumah tanggaku dulu. Sudah, kamu pulang saja sana," bentak Mas Ilham.

"Seenaknya saja kamu menyuruhku pergi. Transfer dulu uang yang kamu janjikan."

"Aku sudah tidak punya uang lagi, Viona."

"Ya, kamu usaha dong. Percuma kamu bekerja di kantor elit kalau tidak bisa meminjamkan kamu uang."

"Hutangku di kantor sudah banyak, Viona. Seharusnya kamu mengerti."

Ya, Allah. Mas Ilham punya banyak hutang di kantor? Demi Viona? Kurasa Mas Ilham tanpa sadar telah mengucapkannya. Tidak malukah dia dengan apa yang sudah aku dengar?

Mas Ilham terlihat menunduk setelah menyadari bahwa kami mendengar semua ucapannya. Dia hanya tertunduk sembari mengusap rambutnya, s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status