POV NINDI 🌸🌸🌸“Eh, Nin, beneran situ mau jadi menantu Bu Bidan?” Nah, kan, mulai kepo.“Enggak, Bu,” jawabku jujur.“Oh, berarti emang mamahmu saja yang makin enggak waras. Kasihan loh, Nin. Mending kamu bawa ke rumah sakit jiwa aja, deh!”“Permisi, ya, Bu, maaf aku buru-buru.” Tak mau mendengar apa pun yang tidak-tidak tentang mamah lebih baik aku segera pergi dari sini.Aku pun sebenarnya ingin merawat mamah di sana. Dulu pernah, tapi mamah berhasil kabur setelah melukai salah satu suster yang hendak memeriksanya.Karena peristiwa itu aku harus merogoh kocek yang cukup dalam untuk bertanggung jawab atas kelakuan mamah.“Ini, Mah, pembalutnya. Mah, jangan buat status yang aneh-aneh lagi, ya? Aku tidak suka. Mamah tahu kan, orang-orang di sini enggak suka sama kita,” jelasku mencoba memberi pengertian. Kuserahkan kembali ponsel mamah setelah tadi kuhapus status WA-nya dan juga komentar dari Bu Sumi dan Bu Ida.“Iya, Mamah enggak akan buat lagi, tapi janji ya, jangan tinggalin Mama
Read more