Karena penasaran aku segera berkaca. Pantulan di cermin depanku menunjukkan pemuda gagah sangat berbeda dengan Angga yang dulu. Masa sih, Alya paham.[Alya cakap itu you, tapi I tidak percaya, makanya tanya.][Iya, tu, Alya salah orang. Mungkin dia terlalu rindu padaku jadi, di matanya hanya ada aku yang terlihat.]Aku tertawa puas membalas WA Lusi, aku yakin dia akan meneruskan pesanku pada Alya.[Pede!]Tak kubalas lagi pesan Lusi. Aku beranjak ke dapur. Sebentar lagi berbuka puasa.Ada bunda dibantu ayah dan ART menyiapkan menu buka puasa. Ke mana istri muda ayah? Ya, Tuhan ternyata dia sedang main Tik Tok di ruang TV.âWangi banget sih, masakan Bunda. Hem ....âPujiku. Kupeluk bunda dari belakang.âIya, dong! Kan, masakan sepesial untuk anak Bunda ini. Sudah ah, tunggu saja sana di meja makan. Malu dilihat Mbok,â jawab bunda. ART kami hanya senyum saja.âAyah, enggak mau peluk Bunda?â tanyaku.âAngga, enggak boleh gitu, ah! Nah, kan, sudah azan. Ayo, cepat kita buka puasa.âBunda d
Read more