Share

BAB 132. Mamah makin menjadi.

POV Nindi.

🌸🌸🌸

🌸🌸🌸

Aku syok sekali, baru kali ini mamah berbuat nekat padaku. Biasanya mamah akan menggunakan sajam untuk menyakiti dirinya sendiri.

Selama ini hanya sebatas pukulan, cubitan, dan omelan saja. Sepertinya mamah malam ini benar-benar marah padaku.

Tak kupedulikan Mamah yang meraung kesakitan karena tendanganku. Gunting yang ikut terlempar segera aku ambil. Aku lari ke dapur mengambil kotak P3K.

Luka di telinga kubalut sendiri menggunakan kain kasa yang terpasang sekedarnya dan mengabaikan rasa sakit yang teramat sangat.

“Nindi, mau ke mana kamu! Buka!” Mamah menggedor-gedor pintu. Terserah saja yang penting aku cepat mendapatkan pertolongan.

Mamah aku kurung di rumah dan aku segera lari ke rumah tetanggaku yang seorang bidan tidak jauh hanya berjarak 200 meter. Untung saja ini Ramdhan jadi masih ramai.

Setelah sampai kutunjukkan lukaku.

“Ya Allah, Nak, ini harus dijahit.” Aku mengangguk.

Bu bidan yang baru saja selesai menolong persalinan segera menanganiku.

“Tah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status