Share

BAB 138. Tahu tentang bunganya Angga.

“Sangat. Aku sangat cinta padanya. Kenapa ke?”

“Enggak kenapa-kenapa sih, barangkali saja kan, kamu punya pria idaman lain,” kataku mencoba memancing perasaan Lusi.

“Dulu, iya, zaman kita labil. But now, aku tidak lagi cinta padanya. First love itu memang indah Al, tapi cinta sejati itu yang abadi sampai ke Jannah nanti.”

“Artinya kamu sudah move on?”

“Yelah, sudah lama kali aku move on. Hidup harus terus berjalan, Al. Berharap pada sesuatu yang tidak pasti itu menyakitkan dan juga dilarang. Makanya aku tidak pernah berharap. Aku bisa sehappy ini,” jawab Lusi. Apakah Lusi berbohong? Tapi, tak kudapati itu.

“Sekarang aku yang tanya, kamu cinta enggak sama Hasan?”

Kuteguk es teh sampai habis tak tersisa. Aku tak bisa menjawab pertanyaan Lusi.

“Ditanya kok, diem?”

“Em, tidak! Maksudnya aku belum cinta, tapi aku sedang berusaha mencintainya,” jawabku jujur.

“Kau sedang tidak demam kan, Al? Perasaan macam apa itu? Kalau tak suka jujur saja.”

“Entah lah, Lus, aku sedang berusaha aja.”

“Conf
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status