Share

BAB 130. Mamah selalu marah.

POV Nindi.

🌸🌸🌸

“Mau ke mana, kamu? Enggak sopan ya, orang tua lagi ngomong malah pergi!” hardik mamah seraya berkacak pinggang.

“Mah, aku ada janji dengan temanku. Sebentar aja kok,” jawabku lesu.

“Pulang bawa makanan yang enak, ya? Mamah pesan pizaa. Mamah bosan makan sayur sama ikan tiap hari.” Aku mengangguk saja.

Bolehkan aku mengeluh ya, Allah. Aku lelah, sungguh. 7 tahun sudah aku bertahan, tapi tetap saja begini. Andai wanita itu bukan surgaku mungkin aku sudah membiarkannya pergi ataupun mati.

Akhirnya aku bisa keluar juga. Walaupun hanya nongkrong sendirian sembari memesan menu takjil, melihat lalu lalang orang di luar food court ini. Sebenarnya aku tidak ada janji dengan siapa pun. Aku terpaksa berbohong agar bisa pergi. Aku bosan di rumah, selain omelan dan pukulan mamah tidak ada yang lain yang bisa kudapatkan. Aku rindu mamahku yang dulu ya, Allah. Tolong ... kembalikan mamahku.

“Hapus air matamu, malu-maluin kaum wanita tahu!” ucap seseorang seraya memberiku tisu.

Ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status