"Bagiamana keadaanmu sekarang, Al?" "Sudah membaik, Tante. Terima kasih sudah menyempatkan datang," jawab Alina pada calon mertua kakaknya itu. Aku terpaksa berdiri agar Tante Ratna dan Naima bisa duduk di dekat Alina. Saat ini, aku sedang tau diri akan posisi yang masih sebagai bawahan. Naima menyimpan tentengan yang ia bawa ke atas meja. Kemudian wanita itu duduk di kursi yang ada di samping ranjang. Sedangkan Tante Ratna, dia duduk di pinggir ranjang seperti yang tadi aku lakukan. "Syukurlah kalau kamu sudah membaik, Al. Tante tahu, kehilangan seorang anak memang berat, tapi hidup harus terus berjalan, bukan? Sembuhlah, untuk kami semua."Alina mengangguk lemah. Dia tidak tahu, jika kalimat yang diucapkan Tante Ratna adalah sebuah kode, kalau dirinya dan keluarga tengah dalam kesedihan. Bagaimana tidak, anak semata wayangnya harus gagal menikah karena kecelakaan yang menimpa Alina. Dan wanita itu belum mengetahuinya. Alina belum sempat mengambil ponsel dan melihat berita kare
Baca selengkapnya