Share

Bab 170 Kafe Asmara

"Dari mana aja, jam segini baru pulang?"

Huft! Baru saja masuk rumah, sudah disambut wajah jutek Damar dengan nada bicara yang tak enak didengar.

"Kerja lah, dari mana lagi."

"Kok, enggak diantar supir lagi? Mana nomormu gak aktif, lagi. Ngapain aja, sih di sana?" cecar Damar mengikutiku sampai ke kamar.

Pria itu berdiri di ambang pintu dengan kedua tangan dilipat di perut. Sebelah pundaknya menempel pada daun pintu yang terbuka lebar.

"Hapeku mati dilempar anaknya si Alina!" Aku merogoh tas mengambil ponsel dari sana. "Nih,!" lanjutku lagi melemparkannya hingga benda pipih itu mendarat tepat di kaki Damar.

Aku membuka blazer, melemparnya asal saking kesal dan lelahnya.

Sudahlah tadi jalan kaki dari rumah Dinata Wiratmadja sampai ke depan kompleks, terus sekarang malah dicecar dengan setengah dimarahi. Lengkaplah sudah penderitaanku hari ini.

"Aruna ... Aruna! Bodohmu memang tidak ada obat, ya? Kenapa harus pulang dengan membawa barang rongsokan ke sini?"

"Maksudmu aku harus bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Nur Hidayati
Aruna bod*h, .....
goodnovel comment avatar
Ni nyoman Sukarti
dendam tak berujung, menjadi bumerang buat diri sendiri...
goodnovel comment avatar
Atik Srip
terlalu memikirkan dendam sampai mengabaikan adiknya...dendam juga yg bukan pada tempatnya... salah rindu sendiri kok jd nyalahin kluarga adinata........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status