Share

Bab 174 tamu di rumah besar

Langit begitu cerah dengan awan yang terlihat putih bersih. Angin berembus pelan membelai daun-daun yang masih berembun.

Kuhirup udara sebanyak-banyaknya menikmati pagi yang sangat indah ini. Pandangan lurus pada dua anak beda usia yang tengah berlari ke sana kemari mengejar kupu-kupu yang hinggap pada bunga bermekaran.

"Ah ...."

Aku menoleh ke samping, pada pria yang baru saja menghenyakkan bokong seraya mendesah panjang.

"Sepertinya mereka sangat gembira," celetuk Aldi kemudian.

"Seperti yang Bapak lihat, mereka nampak tak ada beban," timpalku menjawab ucapan pria itu.

Setelah menjemputku, Aldi tidak langsung membawaku ke rumahnya. Dia memilih mampir ke sebuh taman untuk sekedar memanjakan dua keponakannya. Dan bodohnya aku ialah, lupa jika hari ini akhir pekan. Pakaian yang kukenakan pun masih formal dengan setelan blazer dan celana panjang.

Malu? Iya. Akan tetapi, Aruna wanita paling percaya diri dan tidak pernah merasa salah.

Aku justru merasa lebih cantik hari ini dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status