Share

Bab 181 pesan yang masuk

Masih dengan mata yang melihat pada Kamila, aku mengambil buah tangan pemberian wanita itu dan membawanya ke belakang.

Sungguh aku sangat penasaran dengan apa yang diberikan Kamila padaku. Jika dirasa-rasa, sepertinya benda kecil di telapak tanganku ini sebuah kertas.

Aku langsung menyimpan parcel buah di atas meja setelah berada di ruang makan. Kemudian melihat apa yang diberikan Kamila tadi. Dan benar saja, secarik kertas kecil berada di tanganku saat ini.

Cepat aku membuka lipatan kertas tersebut hingga nampaklah sebuah kalimat yang membuatku mengerutkan kening.

[Bagaimana dengan tawaranku? Kenapa belum menghubungi?] bunyi kalimat yang ada pada kertas tersebut.

"Jadi dia ...?" Aku tidak melanjutkan kata-kataku dan langsung memasukkan kertas ke dalam saku celana saat melihat Bi Narsih datang.

Wanita itu tersenyum seraya menganggukkan kepala yang langsung kubalas dengan senyum manis.

"Buahnya mau dipotong sekarang, Bu?" tanya Bi Narsih kemudian.

"Tidak usah, Bi. Cuci dan simp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status