Share

Bab 186 berat melangkah pergi

"Aruna, apa-apaan kamu pake minta bayaran segala? Dia dan kita punya misi yang sama. Sama-sama ingin menghancurkan keluarga Dinata," ujar Damar keberatan dengan permintaanku.

"Aku tahu, Dam. Tapi, dia orang luar yang tidak begitu dekat dengan kita. Aku tidak mau, ya dimanfaatkan olehnya. Siapa yang akan menjamin jika nanti dia berkhianat?" kataku seraya membuka tangan ke arah Damar.

Pria itu tidak lagi bicara. Dia hanya melihatku sekilas, kemudian menatap Kamila sejenak. Sedangkan wanita yang ada di sampingnya tak sedikit pun berucap. Dia terlihat pasrah akan keinginanku yang meminta bayaran.

"Aku tidak masalah jika kamu meminta bayaran dariku. Yah, aku cukup tahulah jika kalian memang membutuhkan uang. Orang miskin memang tidak jauh dari urusan rupiah."

Darahku berdesir panas mendengar penuturan Kamila yang terkesan merendahkan. Dan dengan santainya, dia malah kembali menyalakan sebatang rokok tanpa tahu perasaanku yang tercabik akan kata-katanya.

Aku diam bukan berarti tidak ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status