Share

Bab 194 di pemakaman

"Satya .... Apa kabar kamu, Nak? Bahagiakah kamu di surga sana? Mama di sini sangat merindukanmu, Sayang."

Usapan jari-jari lentik Alina menari membelai batu nisan yang bertuliskan nama putranya yang pergi sebelum sempat melihat dunia.

Air mata wanita itu kembali mengalir deras laksana hujan yang turun dari langit. Isakan Alina, rintihan wanita itu membuat sudut hatiku tercubit.

Setelah memohon dan meminta untuk ditemani ke makam putranya, di sinilah kami berada sekarang. Di pusara Satya, putra bungsu Alina yang meninggal akibat kejahatan seorang pria buruk rupa.

"Sayang ... maafkan Mama, ya Nak? Maaf, Mama tidak menjagamu dengan baik, tidak bisa menyelamatkan kamu hingga akhirnya kita harus berpisah."

Aku mengusap pundak Alina. Memberikan kekuatan agar dia lebih tenang dan ikhlas atas kepergian putranya.

Melihat wajah Alina yang dibasahi air mata, menghadirkan rasa bersalah dari lubuk hatiku.

Aku ikut andil dalam kematian putranya. Aku salah satu orang yang membuat dia kehilangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Airin Airin
kenapa kenapa nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status