Share

Bab 195 dirampok

Sepasang mataku terkunci ke arah luar setelah mendengar benturan keras yang menghantam mobil. Segera aku mematikan mesin, kemudian menoleh ke arah Alina yang juga merasa kaget luar biasa.

"Aruna, jangan turun," ujar Alina ketakutan.

Aku menelan ludah dengan sangat kasar seraya terus mengikuti pergerakan orang-orang yang ada di luar mobil kami.

Iya, suara keras yang tadi menghantam mobil berasal dari beberapa pria di luar sana. Mereka sengaja memukul bagian depan mobil dan entah apa maksudnya.

"Buka!"

Aku meringis seraya berjingkat kaget ketika salah satu dari mereka menggebrak pintu mobil.

"Hey, buka!!" teriaknya lagi membuat nyaliku menciut.

"Jangan Aruna, jangan kamu bukakan pintu untuk mereka. Nanti mereka akan mencelakai kamu." Alina kembali berucap seraya memegang pundakku dari arah belakang.

Aku tahu Alina sangat ketakutan. Kulirik wajah putih itu yang sekarang tambah memucat. Aku mencoba tenang, menarik napas perlahan agar bisa berpikir bagaimana cara lepas dari mereka.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status