Share

Bab 198 teringat masa lalu

"Jangan katakan apa pun pada Saffa. Rahasiakan jika saya dan ayahnya bertengkar hingga membuat Alina pingsan," pinta Adikara.

Saat ini hanya ada aku dan dia. Saffa tengah sibuk dengan barang pemberian ayahnya, yang ternyata isinya sebuah boneka Barbie lengkap dengan pakaian gantinya.

"Baik, Pak." Aku mengangguk.

Ada rasa lega dalam hatiku mendengar permintaan Adikara. Ternyata, tatapan tajamnya bukan karena tahu apa yang ada dalam pikiranku. Melainkan tidak ingin putri sambungnya membenci salah satu di antara mereka yang telah menjadi penyebab pingsannya Alina.

"Emh ... saya mau tanya satu hal sama kamu Aruna. Benar, tadi kamu keluar bersama istri saya?"

Diam adalah caraku saat sedang bingung mencari jawaban. Apa yang harus aku katakan pada Adi, sedangkan tadi aku dan Alina sudah sepakat untuk merahasiakan kepergian kami?

"Tadi ...."

"Katakan saja, Runa. Jangan takut, Alina pun sudah mengatakannya kepada saya. Benar, kamu yang menemani dia jalan-jalan pagi tadi?"

Jalan-jalan?

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status