Share

Bab 185 demi janji yang harus ditunaikan

Demi Tuhan aku sangat kaget saat Luna hendak melukai dirinya sendiri. Dia memegang pisau buah yang diarahkan pada pergelangan tangan. Tentu saja aku langsung mengambil pisau itu dan menyingkirkannya dari adikku.

"Kamu sudah gila!" kataku dengan napas yang terengah.

Tubuh Luna merosot, dia bersandar pada ranjang sambil menjambak rambutnya sendiri.

"Aku akan lebih gila lagi, jika Kakak mengikuti semua maunya mereka, Kak!"

Segera aku menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Damar dan Kamila tidak boleh mendengar penolakan Luna tentang rencana yang sudah di depan mata.

"Mau mereka yang mana?" tanyaku.

"Yang menyuruh Kakak membunuh Alina! Apa Kakak akan mengorbankan masa depan Kakak dan aku demi kepuasan mereka?"

"Pelankan suaramu, Luna. Nanti Damar dengar, dan kamu akan dikasarinya."

"Aku tidak mau Kakak dipenjara, aku takut sendirian, Kak. Aku adikmu, satu-satunya orang yang memiliki darah denganmu. Tapi, kenapa Kakak malah mendengarkan kata-kata mereka, dibandingkan aku?" tutur Lun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status