"Jangan mengungkit sesuatu yang sudah berlalu! Bersyukur, Hidayah Allah datang belum terlambat. Jujur, Ran, aku bahagia melihatmu yang sekarang," ucapku dengan senyum tulus. Mungkin ada yang berpikir, mengapa aku masih sepeduli ini pada Rania? Harusnya aku bahagia melihat orang yang telah merebut kebahagiaanku, hancur seperti ini. Dulu, aku memang berpikir, bahwa aku akan puas jika melihat Rania menderita. Nyatanya yang aku rasakan, dendam hanya akan membuat kebahagiaanku terasa sempit. "Alhamdulillah, Na. Aku masih di pertemukan dengan orang-orang baik, termasuk dirimu.""Aku pun bersyukur, kau sudah bersama orang yang tepat sekarang.""Iya,Na. Saat ini aku tinggal bersama orang yang telah membantuku waktu itu. Ikut membantunya mengelola Panti Asuhan peninggalan orangtuanya. Sebab itu juga tiba-tiba aku begitu merindukan harry. Setiap hari bertemu anak-anak ... rasa sayang terhadap harry perlahan muncul. Aku begitu ingin bertemu dengannya. Aku ingin menebus kesalahanku selama ini
Read more