Share

Part 100. Keluargaku Tak Akan Mempermasalahkannya

Pak Aidil menarik napas dalam. "Kau tahu, sejak kapan rasa itu hadir?" Aku menggeleng. Pak Aidil menghela napas dalam. Memberi jeda pada kalimatnya. "Saat aku menjenguk Sinta di rumah sakit. Perempuan itu tengah tersedu dalam pelukan ibunya. Ia menyesali telah menzolimimu, ketika ia tahu bahwa kau yang telah membawanya ke rumah sakit. Darinya-lah aku tahu banyak hal tentangmu."

Aku hanya tertunduk dengan jemari sibuk memainkan jemari lainnya di pangkuanku. Keringat dingin tiba-tiba ke luar dari sela-sela jariku.

Aku mengerti ke mana pembicaraan Pak Aidil mengarah. Jujur, aku sangat tersanjung, hingga tanpa kusadari ada perasaan lebih yang tiba-tiba saja datang. Namun di sisi lain, aku sudah berjanji, tidak akan membuat Bang Amar bersedih karenaku.

Sama sekali aku tak menyangka jika Pak Aidil akan memiliki rasa untukku. Selama ini aku menganggapnya tak lebih dari sebatas dosen dan mahasiswa. Begitu juga dengan kekagumanku. Aku hanya mengaguminya sebatas kagum pada kepribadiannya. Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status