Home / Romansa / Kaya Setelah Dibuang / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Kaya Setelah Dibuang : Chapter 161 - Chapter 170

193 Chapters

Oma

Dua hari di rumah sakit, Oma Wira diperbolehkan pulang. Selama dua hari pula, Kaisar tak pulang ke Cilacap. Arin setia memberi semangat Kaisar agar tak pulang dahulu sampai Oma sehat dan kembali dari rumah sakit."Rin, Mas senang akhirnya Oma sudah boleh pulang.""Iyakah? Syukurlah. Arin senang mendengarnya. Kapan Mas pulang ke Cilacap?" "Mas nggak tahu. Kenapa? Dah kangen ya?"Pertanyaan Kaisar membuat Arin tersipu. Tak bisa dipungkiri, dua hari tak bertemu bukan hanya rindu ingin bertemu tetapi juga rindu untuk bersua."Kok diem?" tanya Kaisar lagi." Oma jadi pulang ke Purwokerto, Mas?" tanya Arin sengaja membuang rasa gugupnya."Ya. Oma maunya begitu, Mas nggak tahu kenapa Oma kekeh ingin tinggal bareng Mami. Tapi justru itu bagus," kata Kaisar."Bagus kenapa?""Bagus karena Oma berhasil buat kamu rindu dan bagus karena Oma akhirnya mau kembali berbaikan dengan mami. Itu artinya, Oma sudah siap menjalin hubungan baik dengan keluargamu.""Aamiin. Cepatlah pulang!""Ya, Sayang. Hab
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Janji

"Kamu mau pulang, Kai?" tanya Oma Wira."Iya, nggak apa kan, Oma, Kai tinggal dulu di sini? Masih ada Kenzi kok, nanti kalau misal ada apa-apa kabari saja. Sudah dua malam Kaisar tidak pulang," ujar Kaisar.Wajah Oma tampak sendu, tetapi Kaisar sudah beristri sehingga ia harus relakan cucu kesayangannya pergi ke rumahnya di Cilacap."Ya. Pergilah," kata Oma lirih.Kaisar menghembuskan nafasnya berat dan keluar dari kamar Oma Wira. Dia mencari keberadaan maminya dan ingin memastikan semuanya aman ketika pulang."Mi."Rahayu yang sedang membersihkan wc samping dapur menyahut."Mami di dapur, Le."Kaisar segera mendekat. " Kenzi mana, Mi?" tanya Kaisar."Lagi di rumah Imron, katanya mau ambil pancing tadi.""Mau mancing?""Nggak tahu Mami. Kenapa emangnya?""Kaisar mau pulang ke Cilacap, dari kemarin Oma terlihat berat melihat Kai pulang. Tapi mau bagaimana lagi, kasihan Arin kalau Kai kelamaan tak kembali.""Arin atau Kakak?" celetuk Kenzi yang baru saja datang dari luar."Ken …."Kenzi
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

ya itu

"Nah, itu jawabnya. Kakak dan Ken punya jawaban yang sama, jadi jangan tanya," ujar Kenzi."Ya kan kamu anak bungsu. Pastilah jadi pandeg Mami di Purwokerto.""Iya nggak juga bontot harus jadi pandeg. Pisang saja kalau dekat-dekat dengan induk pohon nggak besar-besar. Apa lagi kita.""Ya nggak harus jadi tetangga juga. Apa mau menikahi Irma?" ledek Kaisar."Ogah. Lagi cari made ini ngapak, katanya 'Ora ngapak, ora kepenak' ngono loh, masee."Keduanya terbahak. Menertawakan selera yang terlihat sama namun kekonyolannya yang sedikit berbeda.Mobil sampai di depan rumah Arin. Kaisar dan Kenzi turun dari mobil."Mas," sambut Arin dengan senyum terbaiknya. Dia lantas mencium punggung tangan Kaisar. Konyolnya, Kenzi ikut juga menyodorkan tangannya."Ini lupa," kelakar Kenzi membuat Kaisar menatap adiknya dingin."Ih! Ni tangan kebiasaan. Suka mampir-mampir, hehehe," omel Kenzi pada tangannya sendiri sambil memukulnya dan menurunkannya."Masuk, Mas, Kak.""Rin, panggil Kenzi pakai nama saja.
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Harus

“Bu.” Kaisar memanggil Narsih yang sedang menyalakan kompor. “Ya, pripun, Nak Kai?” Kaisar mendekat dan tampak ingin berbicara serius sehingga membuat Narsih mengurungkan niatnya merebus air.“Kaisar mau ngomong sebentar, bisa?”“Bisa. Bentar Ibu cuci tangan dulu. Nak Arin mana?” tanya Narsih.“Lagi mandi.”Narsih ikut duduk di samping Kaisar di kursi makan dapur. “Kenapa, Nak Kaisar? Sepertinya ada yang serius?” tany Narsih.“Hm, ini Bu, Kaisar ada hal yang ingin disampaikan terkait Kaisar dan Arin. Kaisar mau minta izin mengajak Arin ke Purwokerto. Omanya ingin mengajak Arin tinggal sementara di sana.”“Arin sudah tahu?”“Sudah, Bu. Katanya terserah Ibu, jadi Kaisar meminta izin penting terkait kepergian Arin dalam beberapa hari.”“Kalau Arin tak keberatan tak apa. Apa Nak Kaisar akan lama di sana bersama Arin?”“Enggak tahu, Bu. Nunggu keadaan oma membaik dan bisa kembali ke Jakarta. Nanti Kaisar juga bakal sering bolak-balik Cilacap-Purwokerto. Kenzi juga tinggal di Rinjani Sen
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

itu!!

Arin diam menatap lurus ke jalan, membuat Kaisar yang memperhatikan perubahan mimik wajah Arin sedikit penasaran dengan pikiran istrinya.“Kamu mau ke tempat Agam dulu hari ini?” tanya Kaisar.Arin mendongak dan menggelengkan kepala.“T-dak. Bukan begitu, Arin hanya rindu.”Kaisar tersenyum.“Kita ke Bandung sekarang saja. Jika omanya Agam mengizinkan, kita ajak Agam menginap di Purwokerto bareng. Gimana?”“Tapi, Bandung itu jauh.”“Jauh itu kalau jalan kaki. Kalau naik mobil ya nggak nyampe sehari juga sampai. Dah, nggak usah manyun gitu. Jadi pen gigit nanti.”Senyum Arin mengembang saat Kaisar mau memahami perasannya. Sejak kemarin Agam memang kerap menghubunginya. Dia mengatakan jika Bayu sudah pergi merantau dan Agam mengharapkan Arin segera kembali.“Apa di sana ada Bayu?” celetuk Kaisar.“Nggak. Kata Agam, Mas Bayu merantau. Makanya dia minta kita segera ke sana. Kenapa emangnya kalau ada Mas Bayu? Mas cemburu?” ledek Arin dengan mengusap paha Kaisar lembut“Nggak lah.”“Masa?”
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

ketika

“Agam seneng banget, Bu. Akhirnya Agam diperbolehkan Ayah nginep sama Ibu dan Om baik. Kita ketemu nenek ya, Bu?” kata Agam semangat.“Nenek di Cilacap? Tapi kita mau ke Purwokerto, ke rumah eyang. Mau nggak?” kata Arin.“Nggak balik ke rumah nenek?”“Ke rumah Oma sama Eyang uti ya. Kita tinggal di sana dulu sampai eyang uti sembuh, nanti setelah itu kita berkunjung ke rumah nenek. Oke?” bujuk Arin.“Apa Ibu juga di rumah eyang uti tiap hari? Eyang uti sakit apa, Bu?”“Eyang habis jatuh dari mobil. Sekarang sedang berada di rumah Oma Ayu,” terang Arin. Berbicara dengan anak seusia Agam memang harus detail agar tidak salah bicara ketika ditanyai seseorang nantinya.“Oh, iya. Agam pernah denger dari ayah kalau Ibu dan Om gagal menginap di rumah karena ke rumah sakit, ya, Bu?”Arin menengok ke arah Kaisar yang sepertinya santai dan tak ikut berbincang dengan Agam. Arin sebenarnya ingin tahu apa yang dipikirkan sang suami saat ini.“Mas,” panggil Arin.“Iya, Agam. Ibu sama Om memang harus
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Menjadi

“Dulu Mami pernah mendapatkan perlakuan tak mengenakkan dari Oma. Beliau janda tanpa anak, juga memiliki anak tiri yang diasuh selama beberapa tahun. Oma menolak keras kehadiran anak yang mungkin kini dua tahun lebih tua dari Mas. Syarat yang akhirya dituruti ayah, yaitu tidak mengasuh anak tiri yang dibawa mami saat itu. Mungkin Mami takut, jika kita membawa Agam ke sana akan memuat Agam mendapat perlakuan tak enak dari Oma.”“Lalu, anak itu sekarang di mana?” tanya Arin penasaran.“Mas tahunya, kemarin dia menjalankan bisnis keluarganya di Slawi. Keluarga ayahnya itu pengusaha tahu, jadi ya … sepeninggal ayah kandungnya dia diasuh oleh neneknya. Mirip kayak Agam gitu, cuma bedanya Agam ditinggal pisah hidup, kalau Mas Reno pisah mati.”“Rumit juga ya, kisah hidup keluarga mami.”“Iya. Mami menikah yang pertama dengan lelaki beranak satu, dan menikah lagi dengan ayah saat itu yang masih bujang. Pasti banyak rumor tak sedap saat mami mendapatkan ayah, karena ayah termasuk keluarga ter
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

dekat

“Kakinya jangan bergerak, Mi. Takut jahitannya lepas, biar ini terbuka saja ya.”Oma Wira masih saja menutup matanya dan pura-pura tak mendengar ucapan Arin.“Arin pijitin kepalanya, ya, Oma?”Arin memijat dengan pelan pelipis dan juga kepala bagian depan dengan lembut hingga Oma merasa nyaman dan akhirnya dia benar-benar tertidur. Kaisar yang baru saja masuk dan melihat Arin mengisyaratkan dengan telunjuknya untuk tidak bersuara, membuat Kaisar urung masuk ke dalam kamar Arin.“Lho, nggak jadi berbincang dengan Oma, Kai?” tanya Rahayu.“Oma sudah tertidur, tadi Arin sedang memijat kepala Oma.”Kaisar duduk di ruang keluarga sambil menyeruput kopi buatan maminya. Tak lupa, teman sang kopi juga tersaji di sana.“Kamu hendak menginap lama, Kai? Kok bawa tas besar?” tanya Mami.“Bukan Kaisar, tapi Arin dan Agam. Kaisar lelah jika harus pulang pergi, Cilacap-Purwokerto, jadi Kai nitip istri dan anak buat bantu Mami jagain Oma.”“Kamu ini, kamu kira Arin itu barang opo piye kok dititipin
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

Oma

“Ibu,” panggil Agam saat tengah malam terbangun. Arin sengaja memang meminta agar Agam dipindahkan tidur di kamar bersama dengan Kaisar. Beruntung Kaisar tak menolak dan segera memindahkan Agam setelah keduanya sepakat tidur bertiga.“Kenapa, Sayang?” tanya Arin.“Kita di mana, Bu?”“Di rumah Eyang, Agam kenapa terbangun?”“Agam kira Ibu akan pergi lagi.”Agam mengucek matanya dan melihat ada Kaisar yang berada di sampingnya.“Om tidur sama kita?”“Iya, dong. Om baik sudah menjadi suami Ibu sekarang, Agam bobo lagi ya. Jangan berisik, ini masih malam. Nanti Eyang sama Om kebangun kalau Agam bersuara,” ujar Arin. Arin menengok ke arah Kaisar yang masih terlelap di sana. Ia tahu betul tabiat suaminya yang akan susah sekali dibangunkan ketika tertidur, sehingga suara Agam tadi pastinya tidak akan terdengar olehnya.Agam kembali tertidur dan Arin yang melihat jam dinding sudah di angka setengah tiga memilih turun dari ranjang dan melakukan ibadah sholat malam. Dinginnya air wudhu, tidak
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more

kaget

Arin menggelengkan kepalanya sambil tersenyum lalu berjongkong mensejajarkan badan dengan Agam.“Mami di rumah aja, ya? Agam sama Eyang dan Uti. Ada Pa-pa juga yang temani, Mami mau siapkan sarapan untuk Agam dan Pa-pa. Ya?”“Yah … Pa, Ibu nggak mau. Gimana dong?’ tanya Agam membuat Kaisar mengendurkan bahunya. “Kai.”Panggilan Oma Wira dari depan membuat Kaisar akhirnya hanya mengajak Agam ikut berolahraga di taman. Rumah yang dekat dengan taman kota, membuat Kaisar tak kesulitan mencari udara segar jika berolahraga kecil.“Loh, anak siapa?” tanya Oma Wira kaget saat melihat Kaisar menggandeng tangan kecil Agam.“Anak tiri Arin, Oma. Agam, salim dulu sama Eyang.” Agam langsung melakukan perintah Kaisar dengan mencium takzim tangan Oma Wira. “Hai, Eyang. Ini Agam, Oma apa kabar?”Tampak wajah tak suka Oma melihat kehadiran Agam di sana.“Mendadak Oma malas olahraga. Yu, bawa Oma ke kamar lagi,” ujar Oma Wira pada Rahayu. Ketakutannya benar-benar terjadi. Tadi padahal Oma Wira begi
last updateLast Updated : 2022-10-13
Read more
PREV
1
...
151617181920
DMCA.com Protection Status