Share

Harus

“Bu.” Kaisar memanggil Narsih yang sedang menyalakan kompor.

“Ya, pripun, Nak Kai?”

Kaisar mendekat dan tampak ingin berbicara serius sehingga membuat Narsih mengurungkan niatnya merebus air.

“Kaisar mau ngomong sebentar, bisa?”

“Bisa. Bentar Ibu cuci tangan dulu. Nak Arin mana?” tanya Narsih.

“Lagi mandi.”

Narsih ikut duduk di samping Kaisar di kursi makan dapur. “Kenapa, Nak Kaisar? Sepertinya ada yang serius?” tany Narsih.

“Hm, ini Bu, Kaisar ada hal yang ingin disampaikan terkait Kaisar dan Arin. Kaisar mau minta izin mengajak Arin ke Purwokerto. Omanya ingin mengajak Arin tinggal sementara di sana.”

“Arin sudah tahu?”

“Sudah, Bu. Katanya terserah Ibu, jadi Kaisar meminta izin penting terkait kepergian Arin dalam beberapa hari.”

“Kalau Arin tak keberatan tak apa. Apa Nak Kaisar akan lama di sana bersama Arin?”

“Enggak tahu, Bu. Nunggu keadaan oma membaik dan bisa kembali ke Jakarta. Nanti Kaisar juga bakal sering bolak-balik Cilacap-Purwokerto. Kenzi juga tinggal di Rinjani Sen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status