Share

hubungi lagi

“Mandi aja, tapi sama kamu juga, ya?” seloroh Kaisar.

“Arin dah mandi, lah.”

“Pantas wanginya kayak di surga,” gombal Kaisar. Arin merasa hatinya menghangat dengan semua ucapan Kaisar pagi ini.

“Bu. Agam mau minum,” panggil Agam membuat Arin melepaskan dekapan Kaisar.

“Ya, Agam udahan ya, mainannya. Mandi dulu sudah siang, nanti main lagi,” ajak Arin.

“Oke, Bu.”

Agam mendekat pada Arin dan menerima uluran air minum yang langsung dihabiskan oleh Agam.

“Haus ya, boy?” tanya Kaisar.

“Iya. Gerah, tapi asyik, Pa,” jawab Agam mengibaskan tangannya untuk menghasilkan angin.

“Mandi sama Papa, yuk! Mau nggak?” tawar Kaisar.

“Mau …mau… mau,” sahut Agam bersemangat.

Kaisar menggandeng Agam dan mengajaknya mandi bersama. Arin yang melihatnya sungguh sangat bahagia. Meski masih ada masalah keluarga, setidaknya hadirnya Agam dan Kaisar sungguh membuat hidupnya sempurna.

Saat anak dan suaminya mandi, Arin menyiapkan pakaian masing-masing dan terdengar ponselnya berdering dari nomor Bayu. Arin menola
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status