Share

kok gitu?

“Iya, Suamiku. Tadi itu Arin lupa, dimaafkeun ya?”

“Nggih, Sayang. Ya sudah, Mas lanjut kerja lagi. Lusa Mas pulang,” ucap Kaisar sambil tersenyum.

“Lusa? Kok cepet?”

“Ya iya, pekerjaan Mas sudah separuhnya dikerjakan. Ternyata punya istri tapi tidurnya sendiri itu nggak enak, nggak ada yang kelonin, hehehe.”

“Kan ada Kenzi.”

“Masa mau kelonin Kenzi, Oma dah baikan?”

“Dah lumayan, Mas. Insya Allah, sudah bisa beraktivitas seperti biasanya.”

“Syukurlah, jadi bisa segera pulang ke Jakarta. Om Pras belum datang?”

“Belum. Nggak tahu juga dah ngabari Mami atau belum, tapi nggak ada kabar apapun dari Mami.”

“Mungkin mereka nyaman tanpa Oma.”

Arin tak ingin membahas masalah Oma dan keluarganya jika sedang di rumah mertuanya. Ia juga tak ingin ikut campur masalah yang terjadi, karena ia termasuk anggota keluarga baru di keluarga Wira.

“Ma, Agam ngantuk,” ucap Agam saat Arin sedang menelpon.

“Sini bobo di pangkuan Mama. Papa lagi telepon soalnya, ya?”

Agam mengangguk dan membaringkan badan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status