Share

bisa?

Seperti biasanya, Kaisar yang susah untuk dibangunkan membuat Arin kewalahan membuat suaminya itu membuka mata. Lagi-lagi Agam yang membantu Arin membangunkan Kaiser untuk subuh berjamaah.

“Agam, nanti Papa mau kerja dan nginep di Cilacap. Agam di rumah Eyang jangan nakal ya, nurut sama Ibu dan Oma,” ucap Kaisar saat usai melaksanakan ibadah sholat subuh berjamaah. Arin segera ke dapur untuk memasak sedangkan Kaisar dan Agam memilih berbincang di kamar.

“Ya, Pa. Papa lama?”

“Nggak. Kalau sudah kelar, langsung balik. Jagain mama ya.”

“Mama?”

“Iya, Mama Arin.”

“Beda, Ibu sama Mama?”

“Nggak sih, biar cocok aja. Mama sama Papa. Oke?’’

“Oke.”

Agam melakukan tos dengan Kaisar dan keduanya melangkah keluar kamar dengan senyum yang merekah.

“Masak apa, Ma?” tanya Agam pada Arin yang membuat Arin bingung mendengarnya.

“Sejak kapan Agam manggil Ibu jadi Mama?” tanya Arin. Rahayu yang mendengarnya hanya tersenyum dan melanjutkan memasaknya dengan Arin.

“Sejak Papa tadi bilang kalau Agam panggil
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status