Home / Romansa / Kaya Setelah Dibuang / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Kaya Setelah Dibuang : Chapter 141 - Chapter 150

193 Chapters

saja

"Sabar, Mam. Orang Tua memang kadang butuh kasih sayang lebih. Dulu kan Mami yang selalu bersama Oma, selalu di samping Oma, saat di Bogor, saat di Jakarta, Mami selalu bersama Oma. Mungkin Oma merasa kehilangan kita. Untungnya Arin dan ibunya memaklumi perkataan Oma," lirih Kaisar."Mami tak tahu jika semuanya akan seperti ini. Mami kira setelah sekian lama, Oma berubah baik pada kita. Nyatanya, masa lalu Mami membuat Oma selalu terganggu dan mengungkitnya. Di sana juga, Kai?""Ya begitu. Semua yang dulu-dulu dikatakan, hingga masalah keluarga hampir saja diutarakan. Beruntung Kai memotong pembicaraan itu agar tak berbuntut panjang. Apa sebaiknya kita ke Jakarta?" tanya Kaisar."Tidak usah. Hari H sebentar lagi, banyak yang harus dipersiapkan. Kita lihat nanti, jika keluarga ayahmu tak ada yang datang, selepas kamu menikah kita ke Jakarta sama-sama. Kita bisa jelaskan pada keluarga besar ayahmu dan sekalian minta maaf.""Mi, Kenzi nggak ikut ya? Malas!" celetuk Kenzi sambil memakan
last updateLast Updated : 2022-09-08
Read more

Ta hu

Persiapan pernikahan sudah hampir 50 persen. Dari acara fitting baju hingga foto prewedding juga sukses dilakukan tanpa hambatan. Arin yang seharusnya khawatir akan kondisi setelah ini, justru terlihat lebih santai dan tak ambil pusing perihal masalah waktu itu.“Kenapa masalah undangan ini nggak kamu minta WO juga yang mengurus, Rin?” tanya Indah.“Mas Kaisar sengaja untuk hal ini, membuat desain sendiri. Nanti Meli sama karyawan yang lain urus percetakan undangan dan souvenirnya. Kita hanya sumbang ide, mereka yang merampungkannya.”“Kamu santai banget, Rin, setelah kejadian dengan kelurga ayah mertuamu itu?” tanya Indah saat sedang menulis daftar nama yang hendak dimasukan daftar kartu undangan.“Ya, aku harus gimana? Panik? Takut? Nggak harus gitu juga lah. Kalau aku ikut panik dan khawatir, yang nguatin Mas Kaisar siapa? Berpikir realistis saja, restu Ibunya sudah dikantongi. Perihal keluarga besar, pelan-pelan kami bisa selesaikan. Asal Mas Kaisar tetap seirama dan sepemikiran d
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

3M

Suasana kekeluargaan yang tercipta sungguh sangat harmonis. Banyak candaan dan juga celotehan anak-anak dan juga para orangtua. “Assalamualaikum,” salam Kaisar yang baru datang sore ini.“Waalaikumsalam,” jawab semuanya kompak dari dalam.“Wah, ramai sekali di sini. Kebetulan Kai bawa banyak makanan dari kedai teman Kenzi yang baru buka. Bu, Ndah, ini mohon diterima.” Narsih menerima makanan yang dibawa Kaisar dan memberikannya pada Indah.“Makasih ya, Nak Kaisar. Dari tadi Bulik memang ingin makan, hanya saja sibuk ngobrol jadi lupa. Ada Nak Kaisar, langsung mengalihkan dunia kehebohan kami. Makasih Ayang, sudah diingetin makan,” celetuk Bulik Dina membuat semuanya menyorakinya. Bukan keluarga Arin namanya, jika hal yang sepele juga bisa menjadi bahan tertawaan.“Nak Kai duduk dulu, biar Ibu panggilkan Arin. Tadi dia di kamar, habis nulis nama tamu yang hendak diundang sama Indah,” ucap Narsih.“Ya, Bu.”Narsih segera masuk ke kamar Arin dan melihat anaknya itu sedang pulas tertidu
last updateLast Updated : 2022-09-14
Read more

nelangsa

happy Reanding.Masa pingitan adalah masa terberat bagi Kaisar juga Arin. Keduanya harus menahan rindu sampai tiga hari kedepan tanpa komunikasi. Beruntung di masing-masing tempat, semua orang berkumpul dan membuat keduanya tak begitu galau.“Bu, rumah Ibu tiap hari ramai sekali. Banyak kue-kue juga, Tante Sekar yang buat ya, Bu?” tanya Agam.“Bukan, kita semua yang bikin lah. Sama-sama! Tantemu itu hobinya makan, maklum lagi bikin adek buat Agam,” ucap Indah.“Iya ‘kah, Bu?” tanya AGam.“Ya, Agam seneng nggak mau punya adek?”“Ya senang lah, apalagi kalau nanti adeknya Agam dari kamu, Rin,” tukas Sekar.“Ibu mau dapet bayi?” tanya AGam bingung.Arin melirik sebal pada Sekar yang iseng mengalihkan pernyataan ini padanya yang membuat Agam bingung.“Rin, Mbok Mul datang itu. Kamu sambut dan temani dulu, Ibu lagi masak nanggung,” teriak Narsih dri luar kamar Arin.“Iya, Bu. Ayo, Gam. Ada Eyang, pasti sama Bu Lik juga,” ucap Arin mengajak AGam.“Sekar di kamar saja ya, Rin. Mager,” ucap S
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Sedih

“E-nggak, cuma takut ada nomor lain yang menghubungi karena hal penting. Lagian, nomor Mas Kaisar uda aku blokir, kalau nggak percaya, cek aja.”“Percaya sih, hanya … yakin nggak menghubungi kamu lewat nomor lain? Kayaknya juga yang chat kami ini nomer dia, hanya pake nama adiknya.”Arin hendak mengambil ponsel yang berada di dalam genggaman Indah, tetapi Sekar segera mengambilnya.“Eits, nggak semudah itu, Tuan Putri Arinda Wulandari. Kita-kita nggak mau kena omel mertuamu. dah, diem aja. Hp ini kami sita sampai lusa,” ucap Sekar.Arin merasa sedikit kesal karena dikerjai Sekar dan memilih keluar kamar untuk membantu para rewang di rumahnya. Meskipun memakai jasa WO, keluarganya cukup sibuk menyiapkan banyak hal. Memasak juga mereka lakukan untuk menyambut keluarga yang datang dari jauh dan para saudara yang menginap. Catering dari WO hanya akan menyiapkan semua keperluan nikah di hari resepsi. Sebelum dan sesudahnya, keluarga Arin lakukan sendiri.Tradisi orang di desanya, agak sedi
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Agam

Hari H sudah tinggal esok hari. Malam ini keluarga Kaisar datang untuk acara atau mengirim pengantin lelaki kalau istilah jawanya jujug manten. Rombongan keluarga Kaisar tampak disambut dengan hangat oleh keluarga Arin. Para tamu dan juga tetua keluarga Arin menerima hantaran walimah yang dibawa keluarga Kaisar dengan suka cita. Meski bukan hal aneh menikahi janda, tetapi kali ini kedatangan keluarga Kaisar membuat heboh keluarga Arin. Jumlah uang walimah dan juga hantarannya sungguh bukan kaleng-kaleng.“Rin. ini calon suamimu apa membeli semua peralatan dan keperluanmu setokonya sekalian? Banyak banget loh?” tanya Indah takjub.“Ya, nggak tahu. Itu kan yang nyiapin Kanjeng Mami sama keluarganya. Aku juga nggak minta.”Eyang, Pakde Supri, Bulik dan semua keluarga Arin meminta semua tamu yang hadir untuk beristirahat setelah acara sesambutan manten dan juga penyerahan walimah. Tak banyak keluarga inti yang ikut karena sisanya akan menyusul esok hari di waktu akad. Hanya Kenzi, Pak Lik
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

sah

“Kai, kamu istirahat saja. Paklik juga mau istirahat,” ajak Pakde membuyarkan konsentrasi Kaisar. “Ya, Pak Lik duluan saja. Kai masih mau ngadem di sini. Ken mana Pak Lik?” tanya Kaisar pada Paklik Kaderi.“Lagi di sana kayaknya tadi sama Indah dan Sekar serta anak-anak yang lain. Mereka anak-anak muda lagi bahas apa, Pakde juga bingung. Dah, kamu tidur saja. Jangan ikutan begadang, perhatikan kesehatanmu buat hari esok. Ini di rumah mertuamu, nggak enak kalau sampai bikin gaduh. Kenzi biarin sama remaja yang lain.”“Iya.”Kaisar masuk ke dalam kamar tanpa mengajak Kenzi yang asyik mengobrol dengan para saudara Arin yang masih lajang . Ada empat anak yang masih single dan juga lima abg tanggung ikut bersenda gurau bersama. Betul-betul pra acara yang mengasyikkan bagi mereka semua.Di dalam kamar, Kaisar amatlah gusar. Membayangkan hari esok jika sampai Oma datang sebelum akad selesai. Takutnya bisa merusak suasana sakralnya dan berakhir dengan hal yang tak diinginkan. Kaisar ingat
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

Kabar duka

Resepsi digelar amat meriah. Tamu undangan juga banyak yang hadir. Dari sahabat, rekan dan juga tetangga Arin di kampung halaman. Canda tawa serta ledekan para tamu undangan membuat pasangan bahagia itu menikmati proses menikah hari ini.Rahayu yang juga ikut berbahagia, tiba-tiba kaget saat Pakde Gimin membisikkan kabar duka."Yu, Oma Wira kecelakaan saat mau menuju ke sini. Sekarang di rumah sakit bersama keluarganya, katanya parah," bisik Pakde Gimin."Innalillahi, lalu bagaimana ini? Resepsinya belum usai," sahut Rahayu dengan nada yang bergetar. Bingung juga bagaimana mengatakan pada Kaisar."Biar aku yang ke sana dulu. Kamu selesaikan acara malam ini, setelah acara selesai kamu kabarkan pelan-pelan pada Kaisar. Jika aku yang pergi sekarang, pastilah tak akan masalah. Ya?"Rahayu mengangguk dan tak bisa memikirkan hal alin selain khawatir. Pantas saja perasaannya tak enak sejak tadi pagi, ternyata Oma Wira kecelakaan.Malam hari setelah resepsi usai. Agam dan keluarganya dari Ban
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

Oma

"Sudah, dia sudah menunggu di depan. Mami pamit sama Ibumu dulu keluarga Arin dulu ya? Tapi apa kalian tidak lelah?”"Jangan pikirkan kami, Mam.”Rahayu mengangguk dan keluar dari kamar Arin untuk berbicara pada keluarga besar Arin terkait masalah itu. “Maaf, Bu Narsih. Kami keluarga Kaisar mau pamit pergi malam ini,” ucap Mami saat mengajak berbincang Narsih di ruang keluarga. Mereka yang sebagian sudah beristirahat di kamar dan sebagian ada yang sedang melepas lelah di ruang keluarga.“Loh, Bu, ini sudah sangat malam. Apa tak sebaiknya menginap saja?” cetus Narsih.“Sekali lagi kami mohon maaf. Ada kabar duka dari Omanya Kaisar di Jakarta, jadi kami akan ke sana malam ini juga.”“Innalillahi, ya sudah. Semoga keluarga diberi ketabahan ya, Bu. Omanya kenapa memangnya, Bu?” “Kecelakaan waktu hendak ke sini tadi siang. Ya sudah kalau begitu kami pamit.”“Nggih, Bu. Hati-hati di jalan ya, semoga tidak ada hal yang mengkhawatirkan pada kondisi Oma Kaisar,” kata Narsih.Kaisar dan Arin
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

sisi

Kaisar dan Arin masuk ke dalam ruang perawatan Oma Wira. Keduanya sengaja meminta menemani Oma di saat masa kritisnya. Yang lain berjaga di luar ruangan dan di dalam hanya Kaisar dan Arin."Pasien hampir saja selesai operasi. Jadi, harap jangan bising ya," ujar sang perawat yang selesai memindahkan Oma."Baik, Sus. Terimakasih."Kaisar dan Arin masih di dalam. Menemani Oma Wira dan terlihat keadaannya sungguh menyedihkan. Umur yang sudah tidak lagi muda, akan susah untuknya kembali sehat seperti semula."Mas, Mas istirahat dulu aja. Arin yang tunggu di samping Oma. Tadi 'kan Arin sudah tidur sebentar di mobil. Ini sudah hampir dini hari, nggak baik juga buat Mas terjaga sampai pagi," ucap Arin."Baiklah. Kita tunggu di samping oma sama-sama. Kita duduk di sofa aja, lagian pasca operasi pasti akan lama siumannya. Obat bius pasti masih bekerja, ya?"Arin menengok pada Oma Wira yang terpejam dan beranjak bersama Kaisar ke sofa tunggu ruangan."Kita sama-sama lelah. Kita juga harus istira
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
20
DMCA.com Protection Status