Share

nelangsa

happy Reanding.

Masa pingitan adalah masa terberat bagi Kaisar juga Arin. Keduanya harus menahan rindu sampai tiga hari kedepan tanpa komunikasi. Beruntung di masing-masing tempat, semua orang berkumpul dan membuat keduanya tak begitu galau.

“Bu, rumah Ibu tiap hari ramai sekali. Banyak kue-kue juga, Tante Sekar yang buat ya, Bu?” tanya Agam.

“Bukan, kita semua yang bikin lah. Sama-sama! Tantemu itu hobinya makan, maklum lagi bikin adek buat Agam,” ucap Indah.

“Iya ‘kah, Bu?” tanya AGam.

“Ya, Agam seneng nggak mau punya adek?”

“Ya senang lah, apalagi kalau nanti adeknya Agam dari kamu, Rin,” tukas Sekar.

“Ibu mau dapet bayi?” tanya AGam bingung.

Arin melirik sebal pada Sekar yang iseng mengalihkan pernyataan ini padanya yang membuat Agam bingung.

“Rin, Mbok Mul datang itu. Kamu sambut dan temani dulu, Ibu lagi masak nanggung,” teriak Narsih dri luar kamar Arin.

“Iya, Bu. Ayo, Gam. Ada Eyang, pasti sama Bu Lik juga,” ucap Arin mengajak AGam.

“Sekar di kamar saja ya, Rin. Mager,” ucap S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status