Share

3M

Suasana kekeluargaan yang tercipta sungguh sangat harmonis. Banyak candaan dan juga celotehan anak-anak dan juga para orangtua.

“Assalamualaikum,” salam Kaisar yang baru datang sore ini.

“Waalaikumsalam,” jawab semuanya kompak dari dalam.

“Wah, ramai sekali di sini. Kebetulan Kai bawa banyak makanan dari kedai teman Kenzi yang baru buka. Bu, Ndah, ini mohon diterima.” Narsih menerima makanan yang dibawa Kaisar dan memberikannya pada Indah.

“Makasih ya, Nak Kaisar. Dari tadi Bulik memang ingin makan, hanya saja sibuk ngobrol jadi lupa. Ada Nak Kaisar, langsung mengalihkan dunia kehebohan kami. Makasih Ayang, sudah diingetin makan,” celetuk Bulik Dina membuat semuanya menyorakinya. Bukan keluarga Arin namanya, jika hal yang sepele juga bisa menjadi bahan tertawaan.

“Nak Kai duduk dulu, biar Ibu panggilkan Arin. Tadi dia di kamar, habis nulis nama tamu yang hendak diundang sama Indah,” ucap Narsih.

“Ya, Bu.”

Narsih segera masuk ke kamar Arin dan melihat anaknya itu sedang pulas tertidu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status