Home / Romansa / Kaya Setelah Dibuang / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Kaya Setelah Dibuang : Chapter 151 - Chapter 160

193 Chapters

Lain

Kaisar dan Arin keluar dari ruangan Oma. "Kita mau ke ruangan Irma, Mas?" tanya Arin lirih."Hm, mungkin." Kaisar tahu jika kali ini Arin agak sungkan ke ruangan Irma."Kita sholat subuh dulu di masjid rumah sakit. Setelah itu, kita pikirkan apa yang hendak dilakukan. Oke? Nggak usah cemberut gitu, jadi pengen cepet-cepet pulang!" pungkas Kaisar mencoba menghibur Arin."Hiz!" Arin tersenyum dan melangkah bersama menuju masjid yang ada di rumah sakit ini.***"Om, kebetulan ketemu di sini. Oma minta, Om sama Mami ke ruangan Oma sekarang. Mami sama Kenzi mana?" tanya Kaisar pada Prass."Kenzi di ruangan Irma dan Mamimu di ruangan Bude Kartika. Baiklah, Om langsung ke ruangan Oma. Kamu ke ruangan Bude ya? Bilang sama Mamimu, pas sekalian aja ke ruangan Oma.""Ya, Om."Selepas sholat subuh, Kaisar dan Arin segera ke ruangan Kartika. Dia menggandeng Arin saat masuk ke ruangan itu."Mam."Rahayu menengok ke arah pintu yang terbuka dan Kaisar bersama Arin teliat datang dengan wajah lesuny
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

maaf

Diam adalah cara Kaisar untuk meredam emosinya. Sambil menunggu Maminya keluar dari ruangan Oma, dia sibuk memainkan gawainya. Arin yang berada di sampingnya mencoba membaca situasi dan tak ingin menambah suaminya marah.“Kak,” panggil Kenzi.“Pulang yuk!” ajak Kaisar.“Pulang? Udah ketemu sama Oma?’ tanya Kenzi. Dia lebih tahu kondisi Kaisar karena selama ini dirinya sering bersama dalam suka dan duka.“Sudah. Kita pamit saja seklain nanti Mami pulang sams Pakdenya Arin saja.”“Kita tanya dulu ya, baiknya gimana. Mami mana?” tanya Kenzi lembut. Arin mencoba memperhatikan cara Kenzi berinteraksi dengan Kaisar yang tidak seperti biasanya. Lebih pelan dan juga enak untuk dicerna.“Di dalam. Kamu masuk sana, bilang sama Mami kita mau pulang.”“Ok.”Kenzi masuk ke dalam dan Kaisar kembali pada posisinya.“Maaf, Rin.”Arin menengok dan menatap Kaisar bingung.“Maaf untuk hal apa? Justru Arin yang minta maaf karena nggak bisa membuat Mas Kaisar nyaman dan tenang.”“Jika mengingat mereka, M
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

maaf

“Kamu di sini saja sama Mami. Kakakmu biar pulang sam Pakdenya Arin. Kalau kamu ikut pulang, yang bantu jaga yang Oma siapa?” “Kan ada Paklik, bulik, Pakde sama Bude. Irma juga nggak parah-parah banget, kata dokternya dia malam ini sudah boleh pulang.”“Lah, wess. Sah ngeyel, manuto,” ujar Kanjeng Mami membuat Kenzi mencebik.“Nggak apa, Ken. Nanti Kakak juga bolak balik Cilacap Purwokerto. Ini Kakak hanya mau mengantar Arin dan memintanya istirahat. Ya udah, Mi. Kaisar pamit. Rin, kamu pamit dulu sama Oma ke dalam. Mau Mas temani apa Mas tunggu di luar.”“Mas tunggu di luar saja.”Arin masuk ke dalam ruangan Oma Wira dengan perasaan yang was-was. Penentangan hubungannya dengan Kaisar masih teringat di benak Arin.“Oma, Arin mau minta maaf kalau sudah_”“Pulanglah!”“Maaf, Oma.”Oma Wira masih dengan nada yang ketus. Dia bukan tipe orang yang mudah berbicara dengan orang asing dan memilih bersikap dingin. Meski tadi dengan Kaisar ia bersikap menghangat.“Sekali lagi Arin minta maaf.
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Kang Mas

"Kita pulang ke Rinjani?" tanya Arin yang melihat Kaisar mengarahkan mobilnya ke Rinjani."Ya. Malam ini kita menginap di Rinjani, besok pagi kita ke GSP. Kenapa? Mau ke GSP saja?" tawar Kaisar ramah."Nggak sih. Terserah Mas saja," balas Arin. Hatinya mendadak berdisko ria, ia yakin malam ini Kaisar pasti ingin menikmati indahnya malam pengantin baru berdua."Kenapa diam?" tanya Kaisar saat mendapati Arin bergeming."Eh, enggak. Dah mau sampai kan? Arin bingung nanti mau masak apa. Kita belum makan loh," ujar Arin."Iya ya. Sampe lupa makan, kamu sudah lapar ya?""Nggak sih. Mas Kaisar yang pasti dah lapar, nanti mau dimasakin apa?""Kita Delivery aja ya? Kamu pasti sudah capek.""Nggak sih, Arin dari tadi nggak ngapa-ngapain. Nggak capek juga.""Bagus kalau gitu. Berarti nanti kalau kita ngapa-ngapain, kamu nggak capek juga."Arin menengok dan menatap Kaisar," Kenapa?" tanya Kaisar."Nggak. Kita dah sampai," jawab Arin grogi. Mobil berhenti tepat di depan rumah Kaisar dan Kaisar mem
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

suamiku

"Ya.""Hm.""Besok ya, malam ini nggak bisa.""Iya."Kemudian Kaisar memasukkan ponselnya dan berbalik. Dia melihat Arin yang sedang di belakangnya."Maaf, Arin tak sengaja dengar."Kaisar mendekat dan memeluk pinggang Arin dari samping."Kita ke kamar, ya?" ajak Kaisar pada Arin.Arin mengikuti langkah Kaosar yang membawanya ke kamar."Jangan suudzon, belajar husnudzon. Semua yang kamu dengar, belum tentu sama dengan apa yang kamu pikirkan.""Emang Arin mikir apa?" tanya Arin."Tadi kamu mikir apa?""Nggak. Arin hanya tak sengaja dengar Mas berbincang di telepon dan wajah Mas tampak serius gitu. Arin pikir, Mas ada hal serius yang harus dikerjakan," kata Arin jujur membuat Kaisar tersenyum."Ya, begitulah. Tapi, kita jangan pikirkan itu. Lebih baik kita istirahat besok akan Mas antar ke GSP.""Mas mau pergi?""Ya. Nggak apa 'kan Mas tinggal dahulu? Oma meminta Mas ke sana besok pagi.""Nggak apa.""Kamu memang istri yang baik. Mas jadi tambah sayang," kata Kaisar membuat Arin tersen
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

Segera

"Pagi, Sayang. Jam berapa?" tanya Kaosar saat dibangunkan Arin. Biasanya Arin akan berteriak-teriak ketika membangunkan Kaisar, kali ini ia sudah bisa menciumnya dan membuat suaminya itu agak untuk dibangunkan. Sebenarnya tadi ia sudah membangunkan pukul empat pagi untuk bersiap jama'ah berdua, tetapi Kaisar tak kunjung bangun membuatnya haris sholat sendirian."Jam lima. Bangun gih! Arin bikinin susu, ya?""Nggak usah bikin. Yang ada saja," kelakar Kaisar menggoda Arin. Mengingat kejadian tadi malam, Kaisar serasa menjadi lelaki terbahagia di dunia. Menikmati indahnya pengantin baru, meski bukan mahkota baru yang ia dapatkan. Arin cukup pandai melayaninya dan dia menikmatinya."Is! Bangun! Nanti keburu siang," ucap Arin salah tingkah lalu memilih beranjak dari ranjang."Bangun dalam lima menit, kalau tidak Arin hukum!" tegas Arin justru membuat Kaisar sengaja memejamkan matanya sambil memeluk Arin."Mas! Ih!" sungut Arin yang kemudian mendekat dan memencet hidung Kaisar."Iya-iya, Ma
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

datang

Agam sangat senang mendengarnya. Akhirnya ia mau dibujuk untuk pulang bersama orangtua Desti."Makasih, Rin. Akhirnya Agam mau kami ajak pulang. Tadi Bayu bujukin juga dan menawarkan tinggal bersama, tapi Agam menolak. Semoga kalian menjadi keluarga sakinah, mawaddah, warohmah. Kalau begitu kami pamit.""Aamiin. Sama-sama Oma. Kalau ada apa-apa, kabari Arin saja."Orangtua Desti beranjak dan berpamitan pulang ke Bandung. Agam melambaikan tangan saat sudah masuk ke mobil dan mereka akhirnya pergi meninggalkan rumah Arin."Mas juga pamit ya? Sudah siang, takut ditungguin.""Loh, mau ke mana, Nak Kai?" tanya Narsih."Mau ke rumah sakit. Mami masih di sana, jadi Kai harus ke sana.""Oh, baiklah. Hati-hati, semoga Oma cepat pulih dan segera pulang ke rumah.""Aamiin. Kalau begitu, Kai pamit, Bu.""Hati-hati, Mas. Nggak usah ngebut bawa mobilnya," tutur Arin."Ya. Mas pergi dulu, Sayang. Jangan rindu dulu, Mas hanya sebentar," goda Kaisar membuat Arin tersenyum malu."Ada Ibu masih aja gomb
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

jadi

Kaisar sudah sampai di rumah sakit dan segera menuju ruangan Oma Wira. Kaisar yakin kali ini Mami memintanya datang sendiri karena kemarin ada ARin dan dia tak enak mengatakan masalah keluarganya itu.“Assalamualaikum,” Salam Kaisar saat baru sampai di ruangan Oma Wira.“Waalaikumsalam. Ssst! Oma baru tidur, kita keluar sebentar,” ajak Mami.Kaisar mengangguk dan menuruti keinginan maminya untuk berbicara di luar.“Sebenarnya ada apa, Mam? Paklik mana? Nggak ikut menemani Oma?”“Semua keluarga Papimu tuh seperti itu. Hanya Om Pras saja yang agak care dan dia lagi mengambil resep obat di apotek. Bude Kartika sudah keluar rumah sakit dan katanya mau dipindahkan di rumah sakit Jakarta,” jawab Mami.“Lho, kok gitu? Oma nggak diajak?” tanya Kaisar heran.“Katanya kasihan kalau Oma pindah-pindah. Dah tua, suruh dirawat disini saja sampai sembuh. Mami suruh menemani sama Pras. Tapi, kamu kan tahu sendiri. OMmu itu mengurus restoran yang di Bekasi dan Bogor. Dia bilang hanya bisa di sini har
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

madu

“Ibu dan Ayah memarahiku. Karena kebodohanku yang membiarkan Mas Kaisar menikahi Arin, sehingga mereka akhirnya memilihkan sendiri jodoh untuk Irma. Irma harus bagaimana, Mas?” ucap Irma sambil terisak.“Menjadi madu bukanlah jalan terbaik. Mungkin jodohmu kali ini, jodoh terbaik dari Tuhan. Terima saja, siapa tahu kehidupanmu akan lebih baik setelah ini.”Irma menunduk sambil meneteskan air matanya yang deras. Ternyata keputusannya membiarkan Kaisar menikahi Arin salah besar dan kini dia yang harus menanggung akibatnya.“Nanti Mas bantu ngomong sama orang tuamu agar kamu mencari pendamping sendiri. Mas juga akan bicara pada Oma terkait hal ini. Semoga saja mereka dapat mengerti keinginanmu. Setidaknya selain Mas, ada orang lain yang kamu sukai.”“Ada, tapi dia tak mungkin mau dengan Irma. Karena Irma ini bukan tipenya.”“Siapa?”“Kak Kenzi.”Kali ini Kaisar kembali terkejut dengan yang Irma katakan. Irma dan Kenzi bahkan jarang bertemu dan hanya Kaisar yang sering bersama Irma.“Ken-
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more

pulang

"Kenapa liatin Ken kaya gitu?" tanya Kenzi heran saat melihat kakaknya."Kali ini Kakak merasa kamu lebih berguna, Ken." Dahi Kenzi berkerut menandakan jika dia bingung dengan ucapan kakaknya."Maksudnya? Dari dulu nggak berguna?" decih Kenzi."Tadi kamu datang di saat yang pas. Kedua orang tua Irma seperti sedang ingin menelanku hidup-hidup, beruntung kamu memanggil Kakak. Terima kasih adikku, kali ini kamu sangat berguna," kata Kaisar tertawa."Dih, kirain apa. Emang tadi Kakak ngomong apa?""Ngomongin kamu.""Kok aku?""Irma mencintaimu, tapi Kakak bilang kalau masih banyak lelaki yang pas dan cocok buat dia nikahi. Nggak harus kamu, ya kan?""Aneh Irma itu. Sama Kakaknya gagal, eh minta sama adiknya. Ya kali Ken mau, nggak enak juga nanti serumah dengan kekasih, eh mantan kekasih. Bisa jadi aa rumah tangganya.""Tapi bisa saja sih, kalau keduanya saling mencintai. Kamu cinta nggak?" goda Kaisar."Nggak. Kenzi belum nemu calon yang pas kayak istri Kakak. Setia Ken mah sama Rani, s
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
20
DMCA.com Protection Status