Share

suamiku

"Ya."

"Hm."

"Besok ya, malam ini nggak bisa."

"Iya."

Kemudian Kaisar memasukkan ponselnya dan berbalik. Dia melihat Arin yang sedang di belakangnya.

"Maaf, Arin tak sengaja dengar."

Kaisar mendekat dan memeluk pinggang Arin dari samping.

"Kita ke kamar, ya?" ajak Kaisar pada Arin.

Arin mengikuti langkah Kaosar yang membawanya ke kamar.

"Jangan suudzon, belajar husnudzon. Semua yang kamu dengar, belum tentu sama dengan apa yang kamu pikirkan."

"Emang Arin mikir apa?" tanya Arin.

"Tadi kamu mikir apa?"

"Nggak. Arin hanya tak sengaja dengar Mas berbincang di telepon dan wajah Mas tampak serius gitu. Arin pikir, Mas ada hal serius yang harus dikerjakan," kata Arin jujur membuat Kaisar tersenyum.

"Ya, begitulah. Tapi, kita jangan pikirkan itu. Lebih baik kita istirahat besok akan Mas antar ke GSP."

"Mas mau pergi?"

"Ya. Nggak apa 'kan Mas tinggal dahulu? Oma meminta Mas ke sana besok pagi."

"Nggak apa."

"Kamu memang istri yang baik. Mas jadi tambah sayang," kata Kaisar membuat Arin tersen
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status