Share

Segera

"Pagi, Sayang. Jam berapa?" tanya Kaosar saat dibangunkan Arin. Biasanya Arin akan berteriak-teriak ketika membangunkan Kaisar, kali ini ia sudah bisa menciumnya dan membuat suaminya itu agak untuk dibangunkan. Sebenarnya tadi ia sudah membangunkan pukul empat pagi untuk bersiap jama'ah berdua, tetapi Kaisar tak kunjung bangun membuatnya haris sholat sendirian.

"Jam lima. Bangun gih! Arin bikinin susu, ya?"

"Nggak usah bikin. Yang ada saja," kelakar Kaisar menggoda Arin. Mengingat kejadian tadi malam, Kaisar serasa menjadi lelaki terbahagia di dunia. Menikmati indahnya pengantin baru, meski bukan mahkota baru yang ia dapatkan. Arin cukup pandai melayaninya dan dia menikmatinya.

"Is! Bangun! Nanti keburu siang," ucap Arin salah tingkah lalu memilih beranjak dari ranjang.

"Bangun dalam lima menit, kalau tidak Arin hukum!" tegas Arin justru membuat Kaisar sengaja memejamkan matanya sambil memeluk Arin.

"Mas! Ih!" sungut Arin yang kemudian mendekat dan memencet hidung Kaisar.

"Iya-iya, Ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status